Featured Post

[Review] Game of Thrones (season 6)

Setelah setahun, GoT kembali di season 6. Sebenarnya gw juga ga begitu nunggu2 sih, karena lagi asik ngikutin serial yg lain (The Flash...

Thursday, May 31, 2012

asyik dengan chrome

Jadi sewaktu ga bawa laptop, saya pake laptop temen. Dan karena ga ada Tweetdeck di situ, daripada nginstall tanpa ijin, jadinya saya pake Chrome aja dan buka Tweetdeck darisana. Trus karena waktu itu pernah liat2 Chrome Store, jadinya pengen coba2 install aplikasi2 yg bisa dipake di Chrome. Tampilan menunya jadi mirip kayak di Android.



Adapun yg sebenarnya saya pengen coba adalah game2nya. Sayangnya dari banyak menu di sana, kebanyakan game2 gadungan yg kualitasnya ga begitu bagus. Tapi untungnya, selain Angry Birds, ada 2 yg bisa dimaenin dan lumayan asik. Yg pertama Plants vs Zombies. Kayaknya ini game lama, tapi saya baru maenin sekarang.

Inti gamenya adalah zombie2 bakal dateng, dan mesti dihabisin pake taneman khusus. Untuk dapet taneman itu, mesti nabung dulu (pake satuan cahaya matahari). Ga susah2 amat sih. Intinya penuhin ladang pake bunga matahari satu-satu dulu, sambil beli taneman kalo zombienya dah nongol. Bisa pake penghalang ato taneman lain buat bantu basminya. Intinya, penuhin aja halamannya pake taneman2. Ntar zombienya pasti abis.



Berikutnya adalah game kartu favorit saya sewaktu sma. Capsa. Waktu itu pernah dapet gamenya, tapi bukan web-based gitu. Dan ini masih maen sendiri sih, belom bisa secara online dengan orang laen, tapi lumayanlah. Tampilannya lebih bagus, dan penghitungan skornya lebih jelas.

Yang sedikit bingung mungkin karena ada kombinasi kartu yg saya ga kenal (ato mungkin mengenal aturan yg berbeda kali ya, secara aturan capsa bervariasi gitu). Misalnya 3-4-5-6-2. gatau maksudnya apa. apakah diitung sebagai straight dengan ujungnya 6? Sedangkah kombinasi laennya sama, seperti double, threeofakind, quad (4kartu), atau kombinasi 5 kartu, mulai dari straight, flush, full house, sampe straight flush dan royal flush. Sayang cuma lawan komputer, karena algoritmanya masih standar, langkah2nya juga standar.


Wednesday, May 30, 2012

Mengalahkan Monster

Kota yang ramai, penuh dengan gedung-gedung bertingkat, dimana ribuan orang berseliweran di dalamnya, sibuk dengan aktivitasnya masing-masing.

[dum.]
 Mulanya hanya sebuah getaran kecil, sebuah momentum. Dan detik berikutnya, gelombang yang kuat menghantam kota itu. Bersamaan dengan suara bergemuruh yang luar biasa, gedung-gedung pun hancur dan hancur berkeping-keping. Orang-orang berlarian tak tentu arah, sebelum gelombang itu juga melahap mereka, meledakkan mereka hingga tak tersisa. Jeritan kematian mereka tak bertahan lama, seiring lenyapnya wujud fisik yang tadinya mereka miliki.

Dalam sekejap kota itu hancur lebur. Di antara reruntuhan bangunan yang memenuhi tempat itu, seseorang yang tersisa berdiri sendirian, sedikit pun tak terlihat terpengaruh oleh peristiwa yang baru saja terjadi.

Pandangannya menerawang, seakan tak peduli dengan keadaan sekelilingnya. Tak peduli dengan kehancuran yang sudah dibuatnya.

Ini barulah sasaran pertamanya.

Di kala seseorang semakin tertekan, seringkali kesabaran mereka habis, dan kemarahan mereka meledak. Untuk orang ini, kasusnya lebih ekstrim. Kepribadiannya yang lain, yang tidak terlalu baik hati, mengambil alih raganya. Dia tidak berubah menjadi raksasa hijau, tapi dia punya kekuatan yang setara untuk menghancurkan segala sesuatu di sekelilingnya.

Setelah menghancurkan kota ini, laki-laki itu kemudian melesat terbang ke kota berikutnya. Kali ini dia tidak terburu-buru. Dia muncul di tengah keramaian kota, mengarahkan tangannya ke sembarang arah, dan meledakkan beberapa orang yang berada dalam jangkauannya. Dia terus melakukan hal itu, sambil berjalan mengelilingi kota, memastikan kalau dia sudah menghabisi semua penduduk. Barulah kemudian dia menghancurleburkan kota itu.

Hal itu terus berlangsung hingga dia tiba di kota ketujuh, yang juga merupakan kota asalnya. Tapi untuknya yang sudah dikuasai oleh amarah dan dendam, fakta itu tak terlintas di benaknya. Hanya salah satu kota yang mesti dihancurkannya.

"Berhenti, Toby!"

Suara seorang perempuan mengejutkannya. Dia menoleh ke arah datangnya suara itu, dan melihat seorang perempuan berdiri di hadapannya. Dia mengenalinya. Maggie.

Maggie merentangkan tangannya, bersikap seperti menghalangi Toby. "Sudah cukup, Toby. Jangan buat kerusakan lagi. Kumohon."

"Minggir, Maggie!" kata Toby dengan tak sabar.

Maggie tetap berdiri di sana menghalanginya. Dengan kesal Toby mengarahkan tangannya ke arah Maggie. Seberkas sinar laser keluar dari tangannya, dan meledakkan bangunan di belakang Maggie.

Darah menetes dari pipi Maggie yang tersambar serangan laser barusan. Tapi dia tetap tak gentar, dan berdiri menghalangi Toby.

Dengan kesal, Toby berteriak, "Minggir, Maggie! Atau kau akan kuhancurkan bersama mereka!"

Tapi Maggie, tetap pada pendiriannya.

"Kau tidak akan melakukannya," jawabnya dengan tenang.

"Darimana kau berpikir seperti itu?"

Air mata mulai mengalir membasahi pipi perempuan itu.

"Karena aku percaya, di balik monster yang saat ini sedang menguasaimu, masih ada sifat baik yang tersimpan di sana. Dialah orang yang baik hati yang selama ini kukenal, yang mencintaiku dengan sepenuh hatinya. Dia masih ada di dalam sana, dan dia tidak akan melakukan hal-hal biadab seperti ini."

Laki-laki itu bergetar hebat, mengatasi pergolakan batin di dalam dirinya. Sementara perempuan itu masih berdiri di depannya, berusaha menghalanginya membuat kerusakan yang lebih parah.

Dia memejamkan matanya kuat-kuat, mengusir monster itu keluar dari dalam dirinya. Badannya tiba-tiba terasa lemas, dan dia pun terhuyung hendak terjatuh, sebelum perempuan itu menangkapnya.

"Tidak apa-apa. Kau sudah kembali," ucapnya menenangkan.

-end-


dibuat untuk #IJDC

Tuesday, May 29, 2012

Dragon Ball Z: Arc Cell

Kalau gw bilang arc ini paling epic, ya emang. Selain unsur teknologi manusia buatan (cyborg/android) dengan kekuatan jauh melebihi manusia biasa, turut juga dikacaukan dengan time travel yang dilakukan Trunks dari masa depan. Baiklah, mari kita bahas.

Arc ini dimulai dengan kedatangan Freeza ke bumi. Yap, Freeza yang dikalahkan Goku ternyata belum mati. Potongan2 tubuhnya disambung lagi, dan sekarang dia dan ayahnya (King Cold) datang ke bumi untuk menuntut balas. Di saat Vegeta, Piccolo dan lainnya panik karena mereka ga bisa ngalahin Freeza, dan Goku masih belom tiba di bumi dari luar angkasa, tokoh misterius muncul. Dengan mudahnya dia mengalahkan Freeza dan ayahnya.

Trunks, nama orang misterius itu, datang dari masa depan. Dia adalah anak dari Vegeta dan Bulma. Trunks datang dengan membawa peringatan, akan kemunculan android buatan Dr Gero yang nantinya akan mengalahkan jagoan2 kita dan membuat masa depan dimana Trunks berada hancur lebur. Tentu saja ini menjadi berita buruk, karena kalau Trunks yang bisa mengalahkan Freeza dengan mudah saja ga bisa mengatasi para android, bagaimana dengan mereka??

Cell (wujud awal)

Tiga tahun kemudian, seperti yang diberitahukan Trunks, dua android muncul dan membuat kekacauan. No. 19 dan No. 20 (yg merupakan Dr Gero yang mengubah dirinya menjadi cyborg). Meskipun sempat mengalami kesulitan, terutama karena Goku menderita sakit jantung (Trunks datang dengan tujuan memberikan obat penyembuh yg sudah diciptakan di masa depan), dua android itu bisa dikalahkan (oleh Vegeta).

Dr Gero (No. 20) kabur dan dengan terpaksa membangkitkan No. 17 dan No. 18. Dua android yang tak ingin dia hidupkan karena mereka tidak terlalu patuh padanya. Dan benar, segera setelah mereka hidup, mereka membunuh Dr Gero. Kekuatannya pun tak bisa dibandingkan dengan No. 19. Vegeta dibuat tak berdaya oleh mereka. Dan kalau Vegeta saja tak bisa, apalagi yang lainnya.

No. 17 dan No. 18 juga membangkitkan rekan mereka yang lain, No. 16, yang tak diduga memiliki kepribadian yang positif. Selain memiliki tujuan membunuh Goku, No. 16 sebenarnya mahluk yang damai dan tidak suka pertarungan.

Dan mereka bukan masalah terbesar. Sejak Trunks kembali lagi, dia merasa ada yang janggal karena kemunculan no. 19 dan no. 20. Dua android itu bukanlah android yg sama yang berulah di zamannya. Mestinya hanya no. 17 dan 18. Rupanya kedatangannya dengan mesin waktu sudah mengubah sejarah pada zaman itu. Kemunculan No. 16 jelas juga tidak termasuk dalam perkiraannya. Apalagi Cell.

Apa itu Cell? Selain membuat android2 dari no. 16 hingga 19 (dan 20), Dr Gero juga berencana membuat android yang paling tangguh, yang diciptakan berdasarkan data-data dari para petarung tangguh, mulai dari Goku, Piccolo, yang lain-lainnya termasuk Vegeta dan Freeza. Penelitian ini ternyata terlampau sulit untuk diwujudkan sehingga Dr Gero menyerahkan kelanjutannya pada komputernya. Penelitian itu akhirnya berhasil, di masa depan, di masa Trunks.

Normalnya Cell baru akan jadi ancaman di masa depan. Tapi perjalanan waktu Trunks ke masa ini mengacaukannya. Keberadaan mesin waktu itu dimanfaatkan Cell yang menyusup untuk datang ke masa ini. Cell yang punya kemampuan menyedot energi dari orang-orang memiliki tujuan ambisius. Menyedot No. 17 dan 18 untuk berubah ke bentuk sempurnanya, yang dikatakan terkuat dan tanpa tanding.

Musuh utama pun beralih ke Cell. No. 17 dan No. 18 seketika menjadi pihak yang mesti dilindungi. Apa daya, Piccolo tak mampu menghalangi Cell menyedot No. 17. Vegeta sebenarnya bisa mengalahkan Cell yang setengah sempurna, tapi kesombongannya sebagai orang Saiya membuatnya membiarkan Cell menyedot No. 18 dan mencapai wujud sempurna.

Cell (transformasi setelah menghisap No. 17)

Cell menjadi tak terkalahkan, bahkan Vegeta hanya menjadi bulan-bulanannya. Cell menantang Goku dan yang lainnya untuk menghadapinya dalam turnamen Budokai ciptaannya sendiri. Dengan menggunakan ruang waktu di tempat Dewa, Goku dan Gohan berlatih selama setahun (dalam waktu biasa, hanya keitung sehari). Goku pun terlihat optimis.

Lawan pertama Cell adalah Goku. Meskipun menunjukkan peningkatan kekuatan yang pesat, dan mampu mengimbangi Cell, Goku menyerah. Dia mengakui kalau Cell lebih kuat darinya, dan mengajukan Gohan sebagai lawan berikutnya. Gohan memang terbukti lebih kuat dari Goku dan Cell. Yang tidak diperhitungkan Goku, Gohan tidak siap untuk bertarung mati-matian dengan Cell.

Butuh pengorbanan dari No. 16, a cyborg, untuk membuat Gohan bertarung serius. Dia berhasil mendesak Cell, tapi Cell yang licik meledakkan dirinya dengan tujuan membawa semua orang mati bersamanya. Goku, di saat terakhir, membawa Cell pergi dengan jurus teleportnya, dan mengorbankan nyawanya.

Tapi Cell ternyata belum mati. Meski sudah meledak, bagian kecil dari otaknya sudah cukup baginya untuk beregenerasi dan membentuk wujud sempurnanya lagi. Kali ini Gohan sedikit kesulitan menghadapinya, tapi dengan adu jurus Kamehameha, akhirnya dia berhasil memusnahkan Cell, dengan bantuan Goku dan Vegeta.

Cell musnah, tapi Goku mati dan tak dapat dihidupkan lagi dengan Dragon Ball. Trunks, sudah jauh lebih kuat dari sebelumnya, kembali ke masa depan, dan mengalahkan No. 17, No. 18, dan Cell dengan mudah.

Cell (wujud sempurna)

sekilas tentang Dragon Ball Z

Ketika Dragon Ball menjadi Dragon Ball Z, perubahan judul itu ditandai oleh informasi tambahan yang krusial di serial tersebut. Yaitu adanya kontak dengan bangsa2 dari planet lain. Ga usah jauh-jauh. Goku dan Piccolo yang terakhir kali bertarung habis-habisan di turnamen Budokai, keduanya ternyata bukan penduduk asli bumi.

Sebelum Z, semua lingkup cerita hanya berkisar di bumi. Meskipun ada Dewa (wujud lain Piccolo) yang tinggal jauh di atas awan, mereka masih dianggap mahluk bumi. Begitu masuk Z, kita dikejutkan dengan kemunculan Raditz, salah satu orang bangsa Saiya yang tersisa. Yang kemudian memberi penjelasan bahwa Goku bukanlah manusia bumi, melainkan salah satu orang Saiya. Jelas sudah kenapa penampakan Goku yg aneh seperti ekor, dan berubah menjadi baboon raksasa ketika bulan purnama, adalah karakteristik orang2 Saiya.

Bukan cuma Goku, Piccolo pun juga bukan penduduk bumi, melainkan alien dari planet Namek. Betapa mengejutkan, tapi sekaligus masuk akal, bahwa dua orang terkuat di bumi ternyata berasal dari planet lain. (kayak Superman, ya) Apalagi setelah itu Goku dan yang lainnya dihadapkan pada lawan-lawan tangguh dari penjuru semesta, mulai dari orang Saiya (Nappa dan Vegeta), Freeza, hingga kemudian Buu, iblis yang ditakuti oleh kalangan dewa di seantero jagat raya.

Adapun ada 4 arc (tema) besar pada Dragon Ball Z. Pertama adalah arc bangsa Saiya, kemudian arc Freeza, arc Cell dan terakhir arc Buu.

Arc Saiya bercerita tentang kedatangan orang2 Saiya yang tersisa, dimana Vegeta menjadi lawan paling tangguh yang mesti dihadapi. Arc Saiya langsung berlanjut dengan arc Freeza, dimana diketahui bahwa Vegeta berada dalam bayang-bayang Freeza, yang disebut2 sebagai mahluk terkuat dan berbahaya yang ingin menguasai planet-planet. Sesudah konflik di luar angkasa berakhir, Goku dkk kembali ke bumi dan berhadapan dengan musuh yang berasal dari masa lampau. Dr Gero, ilmuwan yg tersisa dari Red Ribbon, merancang pembalasan dendamnya ke Goku dengan menciptakan android-android dengan kekuatan super untuk mengalahkan Goku. Terakhir, di mana para dewa, termasuk Kaio Shin (dewanya para dewa) terlibat, mereka berhadapan dengan iblis Buu yang sudah beribu tahun terkunci, dan sekarang dibangkitkan kembali.

Di antara arc-arc tadi, buat gw yg paling keren dan paling rumit itu arc Cell. Karena selain melibatkan teknologi-teknologi yang paling maju, ada unsur time travel yang berujung pada paradoks. Sebelum kemunculan Cell, android No. 17 dan No. 18 aja udah dianggap sebagai ancaman yg ga bisa dikalahkan, eh malah nongol lagi Cell, yg levelnya di atas mereka. Mestinya pas arc Buu bisa lebih seru, tapi entah kenapa di seri terakhir ini malah kesannya jadi kurang serius. Melawan Buu malah jadi ajang bagi Pak Toriyama buat naroh joke di beberapa momen.

Karakteristik Dragon Ball adalah: yang tadinya musuh, kemudian direkrut jadi temen. Bahkan sejak awal-awal. Mulai dari Yamucha yg tadinya perampok gurun, kemudian Ten Shin Han. Sejak Dragon Ball Z, Piccolo bergabung dengan kelompok Goku, dan sesudahnya Vegeta (meskipun kelakuannya tetap bengis). Alasan utama mereka bergabung adalah, karena adanya common enemy (musuh bersama) yg lebih kuat.

Yup, musuh berikutnya jauh lebih kuat dari yg sebelumnya. Ini adalah karakteristik lain dari Dragon Ball Z. Mulai dari Raditz yg Goku dan Piccolo kesulitan untuk mengalahkannya. Kemudian Nappa dan Vegeta datang. Dan mereka jauh lebih kuat dari Raditz. Lalu Vegeta. Lalu Freeza. Lalu android. Lalu Cell. Lalu Buu. Anehnya, Goku selalu bisa melampaui batas kekuatannya dan menjadi ratusan kuat dari sebelumnya, tiap kali. Beruntunglah karena karakteristik bangsa Saiya sebagai bangsa petarung memungkinkan mereka menjadi lebih kuat setiap kali mereka survive dari pertarungan sebelumnya.

Ga adil juga sih, karena kayaknya cuma orang-orang Saiya yg bisa ngimbangin musuh-musuhnya. Di bawah mereka, paling banter cuma Piccolo yang bisa sedikit ngejar. Manusia bumi yg laennya selalu tertinggal, macam Krillin, Ten Shin Han, dan Yamucha. And dont start with Yamucha. Dia jadi yg paling lemah, dan terbunuh di awal2 waktu lawan musuh yang paling lemah. Sedih banget kalo mengingat dia adalah salah satu karakter yg muncul di awal2 Dragon Ball.

Monday, May 28, 2012

Waktunya Pergi


"Wayne?" dia memanggilku.
"Kenapa?" sahutku.
"Masa penelitianku selesai hari ini. Mulai besok aku tidak perlu lagi pergi ke Vonn City."

Maksud yang ingin diungkapkannya sudah jelas. Mulai besok dia tidak akan muncul lagi di stasiun ini.

Aku tersenyum dan mengangguk.
"Well, kuharap tugas akhirmu bisa segera tuntas."
"Ya, kuharap begitu."

Kereta yang dinantinya pun tiba. Tiba waktunya kami berpisah. Tanpa kuduga, dia maju dan memelukku dengan erat. Kurasa aku tidak punya pilihan selain balik merangkulnya.

"Goodbye"

Dia tersenyum dan masuk ke dalam gerbong kereta yang tak lama lagi akan pergi, dan melambaikan tangannya.

Pintu gerbong menutup, dan dalam beberapa detik kereta itu pun menghilang dari pandangan. Itulah kali terakhir aku melihatnya.

*

Aku melihatnya sore itu, duduk sendirian menunggu di bangku stasiun yang dingin karena hujan. Rambutnya yang cokelat dibiarkan terurai hingga ke punggungnya. Dia menggenggam erat lengan sweaternya agar tak kedinginan. Ketika aku menghampirinya lebih dekat, dapat kulihat ekspresi wajahnya yang sedikit cemas.

“Hai, apa yang kau lakukan di sini?” tanyaku.

Dia menoleh ke arahku, terdiam sejenak, dan sambil tersenyum kecil menjawab, 'Aku sedang menunggu kereta ke St Marymead.”

Ah, iya. Tentu saja. Stasiun kecil yang letaknya di daerah antah berantah ini memang jarang sekali disinggahi penumpang. Tidak ada yang menjadikan stasiun ini sebagai stasiun tujuannya. Satu-satunya alasan mereka berada di sini adalah untuk berpindah dari kereta yang satu ke kereta dengan tujuan lain, seperti yang dilakukan gadis ini.

“Kau baru pertama kali ke stasiun ini ya?”

Dia mengangguk. “Memangnya kenapa?”

“Kereta ke St Marymead baru akan tiba satu jam setelah kereta Rathampton, dan bukan di jalur ini, tapi di jalur seberang sana.”

Dia membuka mulutnya dan menunjukkan rasa kekecewaannya. “Aaaah, pantas saja. Kurasa tadi aku melihat satu kereta lewat begitu saja.”

Dia pun berdiri, untuk berpindah ke jalur seberang. Sebelum pergi, dia tersenyum kembali padaku.

“Thank you.”

Aku terus memperhatikannya, hingga akhirnya keretanya tiba, dan membawanya pergi.

Dia mengingatkanku akan seseorang.

*

Keesokan harinya, dan seterusnya, hingga tiga minggu kemudian, kembali aku mendapati gadis itu di sini. Turun dari kereta yang satu, dan menunggu kereta lainnya yang akan membawanya pulang. Hmph, pulang. Kata yang tidak terlalu bermakna untukku, mengingat sudah berapa lama aku berada di stasiun ini tanpa pernah meninggalkannya.

Sewaktu aku menghampirinya, dia mengenaliku sebagai petugas stasiun yang kemarin menyapanya. Aku pun duduk di sampingnya, dan menemaninya menunggu hingga keretanya tiba.

Namanya Lynn. Mahasiswi tingkat akhir. Setiap harinya, dia pergi ke Vonn City untuk mengumpulkan data. Dia berangkat di pagi hari menumpang mobil tetangganya yang juga bekerja di sana. Karena tetangganya itu belum pulang hingga larut malam, dia mesti pulang sendiri, menggunakan kereta. Tidak ada rute langsung dari Vonn City ke St Marymead. Jadi dia naik kereta Vonn City-Rathampton, turun di stasiun ini, dan menunggu kereta tujuan St Marymead.
Itulah yang diceritakannya padaku pada pertemuan kami di hari itu.

"Bagaimana denganmu, siapa namamu?"

Aku memperkenalkan diriku padanya sebagai Wayne, dan bahwa aku sudah bertugas di stasiun ini selama 3 tahun, tanpa sekalipun meninggalkan tempat ini.

“Betulkah? Kenapa?”

Karena aku terperangkap di tempat ini, dan tidak bisa meninggalkannya. Itu yang sebenarnya ingin kukatakan.

"Aku nyaman tinggal di tempat ini. Semua sudah tersedia dan bisa kudapatkan tanpa perlu pergi ke mana-mana."

Dalam satu hal, pernyataan itu memang ada benarnya. Stasiun ini menyediakan beberapa kamar tidur, dimana aku adalah satu-satunya orang yang menempatinya. Pada kenyataannya, hanya aku saja petugas yang ditempatkan di stasiun ini. Mungkin karena aktivitasnya yang terlampau minim. Tugasku pun tak terlalu banyak, hanya sekedar mengawasi atau membantu penumpang seperti Lynn jika mereka kebingungan. Hampir semua fungsi stasiun ini sudah terprogram dengan rapi.

Kebutuhan-kebutuhan lainnya pun sudah disediakan dengan cukup. Bahan-bahan makanan dikirim secara berkala, dimana biasanya aku memasak sendiri makananku. Jika sedang tidak mood, aku bisa memesan makanan yang kemudian akan diantar ke stasiun ini. Hal yang sama juga berlaku untuk surat kabar atau barang-barang yang ingin kubeli. Semuanya bisa dipesan dan diantarkan.

Buku-buku di ruang baca stasiun ini juga cukup banyak, hampir semuanya sudah selesai kubaca, dan terus bertambah karena aku juga memesan buku-buku baru. TV dan koneksi internet pun tersedia. Seperti yang kubilang tadi, semua sudah tersedia di sini. Kenapa aku mesti pergi?

Seperti itulah yang kuceritakan pada Lynn.

Yang tidak kuceritakan padanya adalah bahwa nyatanya aku memang terperangkap di tempat ini. Syarat yang harus kupatuhi kalau aku ingin tetap hidup dalam wujud ini untuk waktu yang tak terbatas.

*

"Tidakkah kau kesepian?"

Pertanyaannya membuatku terdiam. Apakah aku merasa kesepian? Sudah tiga tahun sejak aku dibangkitkan, dan interaksi yang kulakukan terbatas pada penumpang yang mampir sejenak, yang jumlahnya sedikit, lalu para pengantar barang dan makanan pesanan. Sisanya melalui telpon atau internet. Jadi apakah aku kesepian? Anehnya tidak.

"Tidak juga," jawabku.

Aku tidak tahu seperti apa rasanya kesepian itu. Atau mungkin tepatnya sudah lupa. Puluhan tahun telah berlalu sejak aku dinyatakan mati, jadi apapun yang kuingat dan kurasakan saat itu sudah lama terhapus dari ingatanku. Mungkin hanya beberapa bagian kecil saja yang tersisa.

Seperti ingatan tentang seseorang yang pernah kucintai di masa lampau. Dia yang kembali muncul di benakku sewaktu aku pertama kali melihat Lynn. Mereka begitu mirip. Elsa.

*

Lynn adalah satu-satunya teman yang kupunya. Setiap sorenya, selama sejam aku menemaninya menunggu kereta yang mengantarnya pulang. Kami menghabiskan waktu dengan membicarakan berbagai hal. Ketika sudah bosan membicarakan diri kami masing-masing, kami membicarakan hal-hal yang terjadi di luar sana. Untungnya aku masih mengikuti perkembangan berita, sehingga masih bisa mengikuti obrolannya.

Terkadang aku membawakannya teh atau kopi hangat untuk kami minum bersama. Atau makanan kecil lainnya seperti biskuit. Terkadang dia yang berbagi makanan yang dibawanya denganku. Pernah juga dia menyantap masakan buatanku.

Pernah juga aku hanya duduk menemaninya dalam diam, karena dia sedang murung dan tak ingin bicara apa-apa. Tentu saja aku lebih suka melihatnya dalam keadaan ceria, seperti biasanya.

Pernah aku bertanya padanya, kenapa dia mudah saja bicara dengan orang asing sepertiku.

"Kau tidak terlihat seperti orang jahat. Lagipula, aku cukup mahir dalam wushu. Aku yakin bisa menjaga diri dengan baik."

Ha, satu hal lagi yang mengagumkan tentangnya.

*

Kereta itu sudah lama pergi, tapi aku masih memandangi arahnya menghilang. Lynn. Kurasa, kau sudah membuatku mengenal apa arti kesepian itu.

Kesepian muncul seiring dengan adanya kerinduan. Rindu akan sesuatu, seseorang, membuat kita merasa sepi karena tak bisa bertemu dengannya. Rindu itu akan terobati, sewaktu kita bertemu, tapi hanya untuk sesaat. Sesudahnya kita akan kembali merindu, kembali merasa sepi, hingga keesokan harinya rindu itu terobati sedikit, dan seterusnya, terus berulang. Hingga dia benar-benar pergi.

Keesokan harinya, aku duduk di tempat biasanya kami menunggu bersama. Tentu saja kali ini dia tidak ada, karena memang dia tidak akan kembali lagi. Aku hanya duduk di sana seharian, hingga malam tiba, hingga keesokan harinya, tanpa tidur.

*

Kuambil gagang telepon dan kutekan sederetan angka dari sebuah nomor yang tertera di dinding ruangan kantor stasiun.

"Pak, saya ingin berhenti. Saya ingin pergi dari tempat ini."

Tidak ada jawaban. Aku tetap menunggu. Tiga menit kemudian, lambat laun sebuah suara menjawab.

"Wayne, perlukah kuingatkan, begitu kau meninggalkan tempat ini, kebangkitanmu akan menjadi sia-sia?"

"Saya tahu betul tentang hal itu."

"Kau hanya akan mampu bertahan hidup selama sebulan, dan sesudahnya kau akan kembali pada kematian. Ketika itu terjadi, aku tidak akan membangkitkanmu untuk yang kedua kalinya."

Aku tidak peduli. Hidup selamanya pun tak ada artinya jika terus terperangkap di tempat ini, sementara aku ingin bertemu lagi dengan Lynn. Aku harus menyusulnya.

*

Keesokan paginya, sewaktu kereta menuju St Marymead tiba, dengan pasti aku melangkah masuk ke dalamnya.

Meninggalkan tempat ini, meninggalkan segala kesepian ini. Bukan hanya untuk mengobati rindu, tapi sekaligus untuk membebaskan diri dari penjara ini.

Lynn, aku segera ke sana.

Kereta mulai bergerak, membawaku menuju kebebasan yang terbentang luas, sekaligus dunia luar yang asing bagiku.

Jurnal 27 Mei 2012

Setiap orang paling ga harus pernah deactivate account minimal sekali. Dan minggu lalu gw lakukan itu. Hari senen pagi, gw deactivate account. Karena sumpek aja. Dan sempet make akun twitter cadangan yg udah setahun lebih ga login, buat uneg-uneg. Hasilnya? Baru 7 jam udah activate lagi akunnya. Cepet banget yak DA-nya.

Masih berusaha untuk nulis untuk singgah, yg sekarang ternyata meski udah diumumin 2 cerpen dari sayembara itu (dari 100 peserta boi), masih dilanjutin dengan nama lain, ruang. Ide yg sebenarnya udah ada dari kemaren2, tapi belom juga ditulis2, dan begitu ditulis jadinya seret. Udahlah baru berapa paragraf berenti dulu.

Dan sibuk namatin donlot/baca Dragon Ball yg bolong2. Sehari tamat juga, mulai dari awal Dragon Ball Z waktu ketemu orang2 Saiya, sampe pas akhir lawan Buu.

Isu yang juga terus dibahas minggu ini adalah jadi atau tidaknya sebenarnya konser Lady Gaga tanggal 3 Juni nanti. Di saat banyak juga yg udah bosen dengerin kabar ini, karena dibandingkan percaya kalau ini akibat ulah FPI dan aparat polisi yang ga becus, ada juga yg mengira kalo ini cuma akal-akalan pihak Gaga yg cuma mau nambah sensasi sehingga namanya makin kontroversial dan menjadi pihak yang 'tertindas'. Itu satu teori, yg cukup masuk akal.

Minggu ini juga Indonesia kedatangan Inter Milan, untuk eksibisi di GBK. Yg pertama hari Kamis lawan Liga Selection, trus hari Sabtu lawan Indonesia selection. Yg seru ya yg Sabtu itu, dimana timnas ngasih perlawanan dan kalah dengan angka 4-2. Ga jelek2 amat katanya.

Sekarang gw juga udah donlot Fringe dari season 1-2, trus Revenge juga, soalnya penasaran karena kemaren2 dibahas. Karena ga dikasihtau, jadinya gw ngewiki sendiri, dan karena katanya bagus, coba aja didonlot. Masih serial baru tayang musim ini. Sementara gw memutuskan setelah selesai Sherlock season 2, mau nonton The X-Files dulu, biar bisa lanjut donlot season 3 dan seterusnya.

Terakhir, kita punya pilihan. Kita bisa terus2an menyesali diri, dan memaksakan diri mengejar standar yg ditetapkan orang2, atau kita bisa merasa lebih baik dan menjalani apa yg kita inginkan.

Tuesday, May 22, 2012

[Book Review] Don't Stop Me Now

"Akhirnya, untuk pertama kalinya aku bisa bertemu dengannya."


Author: 11projects11days
Penerbit: NulisBuku

Buku ini adalah hasil dari proyek menulis 11projects11days yang diadakan Oktober 2011 lalu, untuk hari ke-11 (terakhir). Gw beli karena tentu saja tulisan gw masuk juga di sini. Iya, dari 3 percobaan untuk proyek ini, dua di antaranya masuk. Yg pertama adalah yang buku Lagu Pilihan 1. Adapun tema untuk hari ke-11, yg jadi isi utama buku ini adalah, berdasarkan lagu Queen - Don't Stop Me Now. Untungnya sejak setahun terakhir gw mulai dengerin lagu-lagunya Queen, jadi ga asing dengan lagu ini.

Tulisan saya yg masuk buku ini adalah:
Harus Ketemu!
tentang perjuangan untuk menuju ke sebuah tempat, untuk bertemu dengan seseorang, yg ternyata adalah.... agen Maicih! Hehehe, idenya didapet sejak gw tau cara penjualan Maicih yg cukup sulit itu, dan akhirnya bisa dapet dengan cara nitip sama temen.

Tulisan-tulisan lain yang menurut gw menarik diantaranya:

1. Terang Bintang (by @hildabika)
tentang seorang anak yang merasa dinomorduakan ibunya. Bintang merasa ibunya lebih bangga akan kakaknya yg jenius di sekolah, ketimbang dia yang memilih untuk sibuk dengan band-nya. I can totally relate to this.

2. Prasasti Tapak Kaki (by @momo_DM)
temen saya bilang dia ga ngerti ceritanya, ga jelas gitu. Karena itulah, saya bacanya sungguh-sungguh biar ngerti, and I get it. Dengan bahasa metafora sepanjang cerita, saya dapet dan nangkep ceritanya. Tentang orang yang mesti melangkah jauh, dari masa lalunya (hence, meninggalkan jejak berupa 'prasasti tapak kaki') untuk menuju saat ini, dimana sudah ada orang yang menggantikan masa lalunya. Good one.

3. 1001 Nights (by @nadyyapratiwi)
tentang seorang perempuan yang, karena divonis menderita penyakit mematikan, beralih ke dunia malam dan menghabiskan sisa waktunya yang singkat dengan berpesta dan bersenang-senang, tanpa mempedulikan apapun lagi.

4. 3 Pria, 3 Generasi, 3 Permasalahan (by @Sudramo)
tentang tiga orang yang masing-masing terjebak dalam situasinya sekarang. Andryan seorang pelajar SMA yg mesti menuruti keinginan orangtuanya untuk belajar terus2an untuk menjadi dokter, Rifqy seorang PNS yang pekerjaannya yg menumpuk menyita waktunya, dan Leonard yang punya pacar yang mengatur hidupnya. Ketiganya merasa tidak bebas, sementara mereka memiliki keinginan yang sama: menjadi penulis. Well, semacam meta cerita ini, yg bagi sebagian penulis mungkin mencerminkan masalah mereka.

5. Penulis Cerpen Mini (by nukenuk)
bicara tentang meta cerita, mungkin ini yg paling kentara. Ceritanya tentang mahasiswa yg cinta pada dosennya yg seumuran, kemudian, nah ini dia, ikut proyek menulisnya 'nulisbuku' selama 11 hari, dan semua tulisannya terbit dan masuk ke dalam 11 buku, dan dia ngasih itu ke wanita yg disukainya. Obvious reference. Tapi sebenarnya bagi saya agak maksa ceritanya dengan nyambung2in dengan event ini.

6. Get Lost My Self "Diary" (by @riersy)
tentang cewek yg lebih memilih untuk mengikuti sendiri cara hidupnya, dan ga ikut2an gaya cewek yg biasanya. Dia hanya ingin bebas, ga ingin terikat dengan peraturan2 yg mendiktenya harus seperti ini dan itu. Yeah, this one is the one that I can relate to.

7. Cinta Satu Paket (by @ichandfay)
tentang hubungan yg tak direstui. Azka ingin menikahi Renata, tapi ibunya tidak mengizinkan karena Renata adalah janda beranak satu. Azka akhirnya melawan kehendak ibunya untuk bersama dengan Renata. Tapi di tengah jalan, kecelakaan terjadi, dan hasilnya, dia koma tak sadarkan diri. Harga mahal yang harus dibayar supaya kedua orang yg penting dalam hidupnya (ibunya dan Renata) bisa berdampingan.

8. Mimpi (by @shyynta)
dilema yang dirasakan Citra, yang punya keinginan untuk mendapat beasiswa melanjutkan pendidikan ke luar negeri, sementara Dhika, yg sudah lima tahun bersamanya, ingin segera menikahinya selepas dia selesai kuliah. Mana yg mesti diutamakannya, impian, atau cintanya?

9. Kilau Tara (by @Tantri_shu)
tentang Tara yang membatalkan pertunangannya yg hanya tinggal sebulan lagi, karena memutuskan untuk mengejar kebebasan dan pengalaman baru yg menantinya bersama Ben yang hobi bertualang.

10. Crash (by @w1ndoet)
cerita lucu yg kental dengan logat Betawi, tentang Rojak yang sedang seru-serunya ikut balapan mobil, kemudian mobilnya menabrak lintasan dan terguling. Not to worry, karena balapan ini ternyata hanyalah balapan di arena game center.

Dibandingkan dengan buku Lagu Pilihan 1 yg waktu itu gw baca, yg ini lebih rapi, dalam arti jumlah typo dan salah penulisannya sedikit. Mungkin karena di buku terakhir ini hanya diterbitkan satu judul, bukan 2 atau lebih seperti di tema-tema sebelumnya.

Monday, May 21, 2012

Jurnal 20 Mei 2012

Ga sempet ngelanjutin tulisan2 yg udah ada idenya, tapi masih lemah di eksekusi, jadinya gw cuma nulis satu entry lagi buat dongeng. Singgah, batal nulis. Mau ngelanjutin pas libur, juga ga kesampaian. Thanks to certain someone that has been ruining my mood.

Tapi gw sempet juga nonton Modus Anomali. Boy, what an experience it was. Malemnya, mumpung ingatan masih seger, langsung bikin reviewnya. Setelah gw baca, jadi pengen review film2 yg laennya, The Avengers sama Thor. Puas banget soalnya dengan review modus itu, gw baca lagi aja kayak ngulangin lagi filmnya dari awal, plus sensasi mencekamnya.

Long weekend orang2, kebetulan gw juga pas libur. Tapi jadinya gw nonton film aja, The Fugitive sama Johnny English Reborn. Trus namatin Glee season 2. Apalagi ya? Mau baca buku yg 11projects11days yg Dont Stop Me Now itu juga baru setengahnya baca. Tadinya kan mau nulis tentang fabel, tapi ya tadi, karena mood rusak, batal. Mau ngepost blog pun batal juga.

Mungkin di saat liga-liga Eropa udah pada selesai, satu-satunya hiburan adalah final Liga Champions. Chelsea dong yg jadi juara, menang adu penalti lawan bayern yg notabene maen di kandangnya sendiri. Hehehe, padahal gw bukan pendukung Chelsea, tapi utk satu final ini (dan sebenarnya sejak mereka lawan Barca sih) gw lebih pengen mereka menang. Congrats, Chelsea.

Sunday, May 20, 2012

Saya yang Sok Tahu

Kemaren2 rupanya saya bikin kekeliruan lagi. Maksud cuma nimbrung, ternyata dibawa serius, dan ujung2nya saya dibilang sok tau lagi.

Iya, sepertinya kalo berurusan dengan temen yg satu ini emang selalu sulit. Mungkin karena saya pernah melakukan kesalahan waktu itu, trus begitu terjadi lagi, dia langsung ngomelin saya abis-abisan. Saya kira karena kita temen, jadi gapapa kalo saya komen2 sambil bercanda gitu. Mungkin timing saya salah, dia lagi bad mood ato gimana, saya jadinya diceramahin.
Saya bilang ke dia, mungkin dia berlebihan.

Ternyata ga selesai sampe disitu. Feeling saya bener, orangnya lanjut nulis panjang lebar. Saya ga yakin itu tulisannya ditujukan ke saya ato secara general, tapi ada beberapa kata yg spesifik yg digunakan. Oiya, hampir pasti sih itu ditujukan ke saya, meskipun juga berlaku general.

Awal-awal saya baca, saya kesel. Gimana engga, dari cara nulisnya aja udah kerasa hawa omelan gitu, apalagi pake kata kampret2 segala. Lalu ga jelas, apakah ini mau ngasih nasihat/masukan ato menghina sih. Meskipun diawal2 ditulisnya kalo ini ga bermaksud menggurui, tapi ya percuma aja kalo konten isinya bernada menggurui. Sempet ga habis pikir, ini orang, yg communication skill nya bagus, apa iya baru puas kalo bisa ngasihtau orang lain dengan cara seperti ini, dengan cara ngomel2 dan merendahkan gitu. Gitu ya, mentang-mentang communication skill bagus, trus bisa menghina orang yg dipikirnya communication skill kurang. Apanya yg skill kalo gitu? Percuma mbak, orang juga kalo dibilanginnya kayak gitu, mana nurut. Mungkin beberapa orang iya nurut, tapi ga bisa berlaku ke semua orang.

Tapi saya inget, kalo saya ga boleh marah2. Karena masanya marah2 itu udah lewat, waktu jaman saya kuliah dulu. Saya ga bisa marah2 kalo masih sayang sama jantung ini. Makanya saya baca ulang lagi tulisannya. Berkali-kali. Lagi dan lagi sampe saya bisa bacanya tanpa emosi, dan jernih. Karena biar bagaimanapun, saran dan masukan harus kita terima, ga peduli dari siapa saran itu berasal, meskipun orang itu buat kita menyebalkan. Hasilnya, ada sebagian yang saya setuju, dan sebagian yg saya ga setuju.

Iya, saya tau communication skill saya ga sebagus dia. Dan saya juga paham masalah nyamber menyamber itu mesti lebih hati-hati lagi, apakah itu buat bercanda doang ato ga. Yang katanya bahkan kalo bercanda mesti dipikir2 dulu. Okay, mungkin memang gitu. Ada dua pelajaran yang bisa saya ambil.
1. Jangan asal nyamber, dan seperti dibilang, mungkin lebih baiknya gini: Kalo ga ditanya, ga usah jawab. Kalo ga ngerti, diam saja, ato tanya. Oke.
2. Jangan nyamber ke orang2 yg sulit seperti dia. Karena dari pengalaman, cuma dia doang yang orangnya sampe seribet ini, kayaknya hobi banget ya membesar-besarkan masalah. Atau mesti ngasih nasehat dengan cara beberin kekurangan2 orang lain gitu. Ya terserah sih, mungkin emang bawaan dari kepribadiannya.

Setengah membaca tulisannya, saya bisa tenang, karena saya bukan termasuk orang yg disebutkan ciri2nya itu. Mungkin dia mengira saya seperti itu, tapi ya namanya orang juga pasti ga lepas dari berasumsi.

Kalo saya bilang "I dont care" itu berarti saya emang ga peduli. Dan bukannya diem2 punya keinginan tapi minder dan nyari2 alasan. Saya ga tau temen-temen yg dia kenal itu seperti apa, mungkin ada beberapa diantara yg begitu, tapi saya bukan mereka.

Mungkin ini memang kelemahan dari social media. Orang2 hanya berkomunikasi lewat dunia maya tanpa bertemu langsung. Apalagi untuk twitter dimana jumlah karakter dibatasi, terkadang apa yg ingin disampaikan orang, diterima oleh orang lainnya secara berbeda. Ujung2nya menimbulkan salah paham.

Hidup itu pilihan. Dan ini bukan sekedar alibi. Masing2 kita punya pandangan hidup beda-beda. Tujuan hidup yg beda-beda. Cara menikmati hidup yg beda-beda. Dan itu memang wajar. Selama ga bertentangan dengan yg lain, ga perlu memaksakan pendapat atau marah.

Jadi saya hargai komen-komen kamu (meskipun rada kasar), tapi bukan berarti saya mesti setuju dengan semua isinya. Beberapa mungkin sesuai, dan sisanya tidak.

Intinya, belajar. Jangan sok tahu.
Kamu betul, tapi kalimat ini juga berlaku untuk semua orang, bukan cuma saya, kamu juga, dan orang2 lain juga.

Wednesday, May 16, 2012

Momen Emosional di film Thor

Di postingan sebelumnya tentang review Thor, gw udah bilang kalo film ini emosional banget. Ada beberapa scene, yang melibatkan 3 karakter utama, Odin-Thor-Loki yang menyebabkan momen2 ini. Mungkin emang spesialisasinya Kenneth Branagh untuk bikin film bertema kayak gini.

1. Perdebatan antara Thor dan Odin setelah Odin membawa mereka pulang dari Jotunheim, yang berujung pada diusirnya Thor ke bumi.


Odin: You are a vain, cruel, greedy boy!
Thor: And you are an old man and a fool!
Odin: Yes, I was a fool, to think you were ready
Odin: Thor Odinson, you have betrayed the express command of your king. Through your arrogance and stupidity, you've opened these peaceful realms and innocent lives to the horror and desolation of war!
Odin: You are unworthy of these realms! You're unworthy of your title! You're unworthy, of the loved ones you have betrayed.
Odin: I now take from you, your power! In the name of my father, and his father before, I, Odin Allfather, cast you out! 


(setelah Thor terlempar ke bumi, Odin juga melempar kapak Mjolnir, tapi dikasih mantra dulu)
Odin: Whosoever holds this hammer, if he be worthy, shall possess the power of Thor.

2. Loki yang meminta penjelasan dari Odin tentang siapa dirinya, yaitu salah satu Jotuns (frost giant) yg diselamatkan Odin. Loki marah karena Odin tidak pernah menceritakan hal ini sejak awal, yang menyebabkan Odin stres dan masuk ke dalam Odin Sleep.


Loki: Am I cursed?
Odin: No.
Loki: What am I?
Odin: You're my son.
Loki: What more than that?
Loki: The Casket wasn't the only thing you took from Jotunheim that day, was it?
Odin: No. In the aftermath of the battle, I went into the temple and I found a baby. Small for a giant's offspring. Abandoned, suffering, left to die. Laufey's son.
Loki: Laufey's son.
Odin: Yes.
Loki: Why? You were knee-deep in Jotun blood, why would you take me?
Odin: You were an innocent child.
Loki: No. You took me for a purpose. What was it?
Loki: TELL ME!
Odin: I thought we could unite our kingdoms one day. Bring about an alliance, bring about permanent peace. Through you.
Loki: What?
Odin: But those plans no longer matter.


Loki: So I am no more than another stolen relic, locked up here until you might have use of me.
Odin: Why do you twist my words?
Loki: You could have told me what I was from the beginning, why didn't you?
Odin: You're my son. I wanted only to protect you from the truth.
Loki: What, because I'm the monster parents tell children about at night?
Odin: No, no.
Loki: You know, it all makes sense now! Why you favored Thor all these years! Because no matter how much you claim to love me, you could never have a Frost Giant sitting on the throne of Asgaard!
(kemudian Odin jatuh pingsan)

*Imagine you're in Loki's position. Gimana ga simpati sama dia?

3. Loki mengunjungi Thor yg sedang ditahan di markas SHIELD. Loki ngasih kabar (palsu) kalo Odin sudah mati, dan kalo Thor ga boleh kembali ke Asgaard. Thor ga protes, dan minta maaf atas sikapnya selama ini.


Thor: Loki! what are you doing here?
Loki: I had to see you.
Thor: What's happened? Tell me, is it Jotunheim? Let me explain to Father.
Loki: Father is dead.
Thor: What?
Loki: Your banishment, the threat of a new war, it was too much for him to bear. You mustn't blame yourself. I know that you loved him. I tried to tell him so, but he wouldn't listen.
Loki: It was so cruel to put the hammer within your reach, knowing that you could never lift it. The burden of the throne has fallen to me now.
Thor: Can I come home?
Loki: The truce with Jotunheim is conditional upon your exile.
Thor: Yes, but couldn't we find another way...
Loki: And Mother has forbidden your return. This is goodbye, Brother. I'm so sorry.
Thor: No. I am sorry. Thank you for coming here.
Loki: Farewell.

4. Thor menghadapi Destroyer sendirian, dan memohon Loki agar tidak melukai yang lainnya, cukup dia saja. Destroyer memukul Thor hingga pingsan. Sikap pengorbanan ini membuat Thor pantas dan Mjolnir terbang kembali ke tangannya.


Thor: Brother, whatever I have done to wrong you, whatever I have done to lead you to do this, I am truly sorry. But these people are innocent. Taking their lives will gain you nothing. So take mine, and end this.


5. Pertarungan antara Thor dan Loki. Loki menyebutkan alasan kenapa dia membenci Thor, bahwa dia ingin membuktikan diri pada ayah mereka dan dianggap setara dengan Thor.

Thor: Why have you done this?
Loki: To prove to Father that I am the worthy son. When he wakes, I will have saved his life. I will have destroyed that race of monsters. And I will be true heir to the throne!
Thor: You can't kill an entire race!
Loki: Why not? And what is this newfound love for the Frost Giants? You could have killed them all with your bare hands.
Thor: I've changed.
Loki: So have I. Now fight me.


Loki: I never wanted the throne! I only ever wanted to be your equal.
Thor: I will not fight you, Brother!
Loki: I'm not your brother. I never was.
Thor: Loki, this is madness.
Loki: Is it madness? Is it? Is it?? Come on. What happened to you on Earth that turned you so soft? Don't tell me it was that woman. Oh! It was! Well, maybe, when we're finished here, I'll pay her a visit myself!

6. Akhir pertarungan. Thor menghancurkan Bifrost. Loki berusaha mencegah, dan ketika Bifrost hancur, mereka terlempar dan nyaris jatuh ke dalam antariksa. Odin menyelamatkan mereka, tapi Loki melepaskan tangannya dan menjatuhkan dirinya sendiri.


Loki: Look at you, the Mighty Thor, with all your strength, and what good does it do  you now, huh? Do you hear me, Brother? There's nothing you can do!
(Thor mulai ngancurin jembatan dengan kapaknya)
Loki: What are you doing? If you destroy the bridge, you'll never see her again!
Thor: Forgive me, Jane. 


(jembatan hancur)
(Loki dan Thor hampir jatuh ke luar angkasa, tapi Odin nyelamatin mereka)
Loki: I could have done it, Father! I could have done it! For you! For all of us!
Odin: No, Loki.
(Loki yang hatinya hancur, melepaskan pegangannya, kemudian jatuh)
Thor: Loki, no. No!
Odin: No.



Asli, adegan yg ini selalu sukses bikin gw nangis setiap kali ditonton.

[Review Film] Thor (2011)


Director: Kenneth Branagh
Cast:
Chris Hemsworth
Natalie Portman
Tom Hiddlestone
Stellan Skarsgaard
Idris Elba
Anthony Hopkins

Plot:

Di Asgaard, negeri para dewa, ketika Thor hendak dilantik menjadi raja menggantikan ayahnya, Odin, beberapa Frost Giant berhasil menyusup dan hampir mencuri casket, batu pusaka milik Jotunheim yang disita Odin. Merasa Jotunheim memulai keributan, Thor dan teman-temannya pergi ke Jotunheim, dan membuat keributan di sana, sebelum Odin menjemput mereka.

Odin kecewa pada Thor karena tidak bersikap seperti halnya raja, dan malah menjadi arogan dan berandalan. Dia mengambil kekuatan Thor dan mengusirnya ke bumi. Thor ditemukan oleh Jane Foster, seorang ilmuwan astronomi, dan rekan-rekannya. Tidak terbiasa dengan kehidupan di bumi, Thor sempat merepotkan Jane karena sikap kasarnya.

Sementara itu, Loki, adik Thor, menyadari dalam kunjungannya ke Jotunheim dengan Thor, bahwa dia sebenarnya adalah frost giant. Loki menanyakan pada Odin tentang identitasnya. Odin membenarkan kalau Loki adalah bangsa Jotunheim yang diselamatkan dan dipungutnya sewaktu bayi, setelah peperangan besar Asgaard dan Jotunheim terjadi. Dia mengharapkan Loki bisa menjadi pemersatu kedua bangsa.

Loki marah, karena merasa dibohongi, dan dalam perdebatannya dengan Odin, ayahnya itu pun tak kuat dan akhirnya tenggelam dalam Odin sleep (tidur panjang). Dengan absennya Odin dan Thor, otomatis Loki-lah yang sementara menjadi raja Asgaard. Loki memastikan kalau Thor tidak boleh kembali ke Asgaard.

Di bumi, SHIELD menyita segala perlengkapan penelitian Jane, dan membangun kompleks di tempat dimana Mjolnir, kapak milik Thor, jatuh. Mjolnir tidak bisa dicabut oleh siapapun kecuali mereka dinilai pantas untuk memilikinya. Bahkan Thor pun gagal mencabutnya. Hal yang membuat dia putus asa.

Loki mengunjungi Thor dalam wujud manusia dan memberitahukan bahwa ayah mereka sudah mati, dan bahwa Thor tidak boleh kembali. Thor menerima hal itu dan meminta maaf. Erik Selvig, mentor sekaligus rekan peneliti Jane, membawa Thor pulang dari tahanan SHIELD.

Kuatir dengan Thor, teman-teman Thor turun ke bumi untuk menjemputnya. Loki tak tinggal diam. Dia mengirim robot Destroyer untuk memastikan Thor tidak akan kembali. Dia juga membekukan Heimdall, penjaga Bifrost yg tak patuh padanya. Selain itu dia juga memberi jalan frost giant untuk masuk ke ruangan Odin untuk membunuhnya selagi tidur.


Robot Destroyer muncul dan menghancurkan apapun. Thor menghadapi Destroyer dan meminta maaf pada Loki, supaya tidak melibatkan orang-orang lain. Pengorbanannya membuatnya kembali layak untuk memiliki Mjolnir, yang terbang sendiri dan kembali ke tangannya. Thor pun memperoleh kekuatannya kembali. Tanpa kesulitan Thor menaklukkan Destroyer.

Loki ternyata memanfaatkan frost giant. Sebelum mereka sempat membunuh Odin, dia membunuh mereka duluan sehingga terlihat sebagai pahlawan yang menyelamatkan nyawa Odin. Kemudian dia mengarahkan Bifrost ke Jotunheim, dengan tujuan menghancurkan planet tersebut, dan mendapat respek dari ayahnya.

Thor berhasil kembali ke Asgaard dengan bantuan Heimdall, dan bertarung dengan Loki untuk mencegah Jotunheim hancur. Karena tidak ada jalan lain,
Thor menghancurkan jembatan Bifrost, meskipun dengan demikian dia tak bisa kembali ke bumi.

Ledakan yang menyertai hancurnya Bifrost membuat Thor dan Loki hampir terjatuh ke jurang wormhole, sebelum diselamatkan Odin yang terbangun. Kecewa karena ayahnya tak menghargainya, Loki melepaskan diri dan lenyap ditelan wormhole.

Thor berduka untuk Loki, dan mengatakan pada Odin bahwa dia belum siap menjadi raja. Dengan hancurnya Bifrost, Thor tak bisa pergi ke bumi untuk bertemu dengan Jane. Tapi Heimdall yang bisa mendengar dan melihat semuanya, mengatakan bahwa Jane dan yang lainnya tengah berusaha mencari jalan untuk ke Asgaard.


Komentar:

Thor, kalo boleh gw bilang, bukanlah film superhero, tapi lebih merupakan drama. Berbau Shakespeare. Ga mengherankan, karena yg jadi sutradaranya adalah Kenneth Branagh, aktor/sutradara film2 drama, terkenal setelah menyutradarai film Hamlet. Konflik utama yg disajikan di film Thor ini pun tentang masalah keluarga, persaingan dan iri antar saudara. Juga hubungan dengan orangtua (ayah) yang sulit.

Jangan pula dipikirkan masalah setting waktu yang kurang sesuai. Yakali orang2 Asgaard udah idup ribuan tahun, masa Loki sama Thor berantemnya baru sekarang? kebetulan banget biar nyambung ama timelinenya Marvel Universe.

Kelebihan utama dari film ini adalah tiga tokoh dengan karakter yang kuat. Odin, Thor, dan Loki. Setiap kali interaksi antara mereka menghadirkan momen-momen yang emosional. Odin sebagai ayah yang mesti mengambil keputusan yang berat tapi bijak demi mengajari anak-anaknya untuk menjadi laki-laki yang lebih baik. Thor, transformasi dirinya dari orang yang barbar menjadi pribadi yang lebih beradab dan manusiawi. Loki, yang dipenuhi dengan iri dan ketidakpuasan yang menyebabkannya mampu bertindak kejam, meskipun pada akhirnya semua itu dilakukan untuk memperoleh pengakuan dari ayahnya.

Dan coba dipikir lagi. Kalo Loki ga menjebak Thor buat pergi ke Jotunheim, Thor ga akan diusir ke bumi, dan masih akan tetap jadi Thor yang arogan dan sombong. His action made his brother became a better person, while himself plunged deeper to the darkness. Loki bukan tipe villain yang biasa kita kenal, yg bener2 jahat. (at least, di sini dia ga begitu). Dia tipe villain yang muncul karena tekanan dan situasi sulit yang didapatnya. Karena itulah, suatu saat nanti, pasti bisa dikembalikan ke jalan yang benar.

Karakter lain yang menarik adalah Heimdall si penjaga Bifrost. Idris Elba meraninnya oke banget, sehingga Heimdall terlihat cool abis. Heimdall ini remarkable. Meskipun dia kelihatannya tegas tentang peraturan, tapi dia membiarkan Thor pergi ke Jotunheim, dan teman-teman Thor ke bumi, karena dia merasa ada yg janggal, dan membiarkan mereka lewat supaya permasalahan bisa diselesaikan.


Kelebihan lainnya adalah, setting Asgaardnya bener-bener keren! Langitnya bisa warna-warni gitu, dan bangunan istana sama jembatan Bifrostnya keren banget. Salut ama yg bikin desainnya.

Afterall, karena kuatnya momen-momen emosional di film ini, gw kasih rating 9/10.

Tuesday, May 15, 2012

[Review Film] The Avengers (2012)



Director: Joss Whedon
Cast:
Robert Downey, Jr
Chris Evans
Scarlett Johansson
Mark Ruffalo
Chris Hemsworth
Jeremy Renner
Tom Hiddleston
Samuel L. Jackson

Plot:

SHIELD berencana memanfaatkan Tesseract, tapi malah ga sengaja mendatangkan Loki. Loki menghipnotis Barton dan Selvig, dan membawa kabur Tesseract untuk digunakan untuk membuka portal ke dimensi lain, dimana sudah menunggu pasukan Chitauri, yang merupakan persekongkolan antara Loki dan mahluk luar sana, yang ingin menguasai universe dengan kekuatan dari Tesseract.

Nick Fury mengumpulkan semua hero yang dikenalnya sebagai program Avengers Initiative, mulai dari Dr Bruce Banner (Hulk), Tony Stark (Iron Man), Steve Rogers (Captain America), dan Thor (yg sebenarnya datang sendiri untuk membawa Loki pulang). Belakangan, Natasha Romanoff (Black Widow) dan Barton (Hawkeye) juga dianggap sebagai anggota Avengers.

Loki anehnya tak melakukan perlawanan begitu mereka datang menangkapnya, dan membiarkan dirinya ditahan di penjara di kapal SHIELD. Selama itulah, situasi di markas terbang SHIELD pun menjadi kurang kondusif bagi para Avengers. Mereka terpecah belah, dan sibuk berdebat satu dengan yang lainnya, termasuk pada persoalan SHIELD yg sebenarnya ingin menggunakan Tesseract untuk menciptakan senjata berkekuatan tinggi.

Dalam keributan itu, Banner berubah menjadi Hulk, markas SHIELD diserbu oleh Barton dan agent2 lain yang dipengaruhi Loki. Loki sendiri berhasil kabur, dan Thor dan Hulk terpisah dari mereka.

Loki bergerak dengan cepat. Selvig berhasil menciptakan perangkat yang dapat membuka portal untuk mengundang pasukan Chitauri. Mereka masuk ke New York dan mulai menghancurkan segalanya. Kali ini, para Avengers bersatu padu dalam menghalau armada Chitauri, yang sayangnya seakan tak habis-habis terus keluar dari portal antar dimensi tsb.

Hingga kemudian, Iron Man berhasil membelokkan misil nuklir dan membawanya melewati portal, dan mengarahkannya ke markas Chitauri, dan otomatis melumpuhkan seluruh armada. Sementara Natasha berhasil menutup portal dengan menggunakan tongkat milik Loki.

Loki yang sudah mati kutu, kemudian dibawa pulang oleh Thor untuk diadili. Tak lupa, batu Tesseract juga diserahkan pada Thor untuk diurus oleh bangsa Asgaard. Sedangkan anggota Avengers yang lain, bebas dari SHIELD, dan kembali berbaur ke masyarakat.


Komentar:

Film yang sudah dinanti-nanti sejak tahun 2008, dimana di bagian akhir Iron Man, dimana Nick Fury muncul dan membicarakan tentang Avengers Initiative. Dan memang tidak mengecewakan. Penuh aksi-aksi keren, parade superhero dengan sifatnya masing-masing yang dipaksa saling berinteraksi dan bekerja sama dalam satu tim. Terlihat betapa kocar-kacirnya mereka di pertengahan film, ketika mereka bertengkar satu sama lain, sementara Loki hanya tertawa di balik penjaranya, dengan suatu cara memanipulasi para Avengers.

Konsistensi dengan film-film sebelumnya pun terjaga. Sepertinya pencetus film ini sejak awal sudah berpikir matang2, menyelipkan hal-hal apa di film Iron Man 2, Thor, dan Captain America, sehingga tercipta alur tentang Tesseract ini. Juga tentang pembalasan dendam Loki, sampai Agent Coulson yang akrab dengan Piper Potts. Oiya, terutama mereka konsisten dan niat banget dengan turut memunculkan karakter2 pendukung dari film berbeda, seperti Piper Potts dan Erik Selvig. Jane Foster juga sempat muncul, tapi cuma ditampilin gambarnya doang.

Bagaimana dengan penampilan para superheronya? Tidak mengecewakan. Ada chemistry antara Tony Stark dengan Bruce Benner yg sama2 ilmuwan/jenius. Kemudian antara Iron Man dengan Captain America yg tadinya ga akur, kemudian malah kerjasamanya bagus. Hulk juga cukup mengejutkan karena dalam wujud monsternya masih bisa bekerja sama dengan yang lainnya. Impresif.

Lalu siapa karakter favorit gw? Iron Man always cool, but that's because he is. Gw pilih Captain America, karena meskipun secara level kekuatan dia masih di bawah Hulk, Thor, dan Iron Man, pada akhirnya anggota yang lain nurut sama dia dan menjadikan dia sebagai pemimpin. Gw juga salah sangka sama Captain, karena mentang2 dia disuntik steroid ato apa gitu, makanya kuatnya cuma kuat yang standar doang. Ternyata si Captain kuatnya ga kalah dari Thor, dan tamengnya bahkan bisa menahan palu Mjolnir Thor secara seimbang.

Bruce Banner oke, karakternya asik, dan menjelang akhir, untungnya dia bisa tau cara ngendaliin Hulk. Dan jangan lupakan Agent Barton, karakter paling underrated. Bukan masalah kekuatan, tapi pengetahuan dan akses yg dia punya. Bayangin aja, karena dia jadi anak buahnya Loki, SHIELD sampe amburadul karena Barton tau segala macem akses, dan sempet bikin pesawatnya SHIELD hampir kolaps. Dan kirain dia cuma ahli panah yang jadi salah satu anak buahnya SHIELD. Intinya, Agent Barton bener2 merepotkan sewaktu dia berada di pihak musuh.

Kelemahan. Plot membuka portal untuk kemudian armada Chitauri masuk itu, mirip sama Transformers: Dark of the Moon yang tayang taun lalu. Mana pasukannya stylenya robotik gitu pula. Mestinya bisa dicari plot lain yg lebih variatif. Dan Loki. Oh, gw kira mereka telah melakukan ketidakadilan pada karakter Loki. Karakternya berubah jadi despicable banget, dan memalukan pula, setelah di bagian akhir dibanting2 seenaknya ama Hulk. Loki jadi kayak dangkal gini, pengennya nguasain bumi padahal ga ada maknanya.

Karena itulah, gw lebih suka Loki yg di Thor ketimbang di sini. Satu lagi, film The Avengers ini all about fun. Ga ada scene yg emosional seperti di Thor, yang karenanya menurut gw masih di bawah Thor. myRating: 8.5/10.

Batalnya Rencana Bandung Bondowoso

Peperangan pecah di Prambanan. Kerajaan Prambanan yang dipimpin Prabu Boko yang bertubuh raksasa diserbu pasukan kerajaan Pengging yang dipimpin Bandung Bondowoso yang memiliki kesaktian luar biasa. Tanpa kesulitan berarti, Bandung membinasakan Prabu Boko dan mengalahkan Prambanan.

Saat dia melihat seorang gadis cantik luar biasa yang ternyata adalah putri Prabu Boko, Bandung Bondowoso pun terpikat. Segera saja dia mendatangi gadis bernama Loro Jonggrang itu dan mengutarakan niatnya untuk memperistri Jonggrang.

"Wahai, Loro Jonggrang, jadilah istriku."

Jonggrang yang tidak suka dengan Bandung Bondowoso, apalagi dia sudah membunuh ayahnya dan mengambil alih kerajaannya, takut untuk menolaknya secara langsung. Dia mempertimbangkan bahwa dengan kekuatan yang dimilikinya, bisa-bisa Bandung mengamuk dan menghancurkan seluruh kerajaan beserta rakyatnya jika dia ditolak. Karena itulah, dia datang dengan suatu ide.

"Maaf, tuanku Bandung Bondowoso, untuk dapat meminangku, kau harus mampu menyelesaikan satu syarat yang kuminta."

"Sebutkan saja!" tantang Bandung.

"Kau harus mampu membuat seribu candi, dalam satu malam."

Sempat terkejut, Bandung tak hilang akal dan menyanggupi tugas itu. Segera dia memanggil pasukan mahluk gaibnya, dan memerintahkan mereka untuk membangun seribu candi.

Bangsa jin tentu saja berbeda dengan manusia, apalagi mereka di bawah kendali Bandung Bondowoso yang memiliki kekuatan sakti. Mereka bisa mengerjakan tugas-tugas berat yang tak bisa dikerjakan manusia biasa dengan mudah. Dalam sekejap, belasan candi pun selesai dibuat.

Sementara Bandung Bondowoso mengawasi pasukan jinnya bekerja, entah dari mana asalnya, seseorang menyapanya.

"Hai, Bandung Bondowoso."

Bandung menoleh dan melihat seorang laki-laki dengan pakaian yang tak dikenalnya.

"Siapa kau? Bagaimana bisa melewati para pengawalku?"

Orang itu menjawab dengan tenang.
"Siapa aku tidaklah penting. Dan jangan coba-coba menggunakan kekuatanmu padaku, karena itu tidak akan berhasil."

Bandung mengerenyit. "Apa maumu?"

"Aku ingin menanyakan satu hal. Jawab dengan jujur, apakah kau betul-betul mencintai Loro Jonggrang, atau hanya ingin memuaskan nafsumu saja padanya?"

Pertanyaan itu membuat Bandung tertegun.
"Memangnya kenapa?" tanyanya balik.

"Karena dia tidak mencintaimu, bahkan cenderung membencimu atas apa yang sudah kau lakukan pada kerajaaannya. Dia tidak akan mau menikahimu. Kau boleh saja membangun candi-candi ini sampai selesai, tapi dia akan berusaha menggagalkan usahamu sehingga kau tidak berhasil membangun seribu candi. Dan kalaupun kau berhasil, dia akan mencari cara supaya kau tidak bisa menikahinya. Melihat bagaimana teguhnya pendiriannya, aku yakin dia lebih memilih mati daripada menjadi milikmu saat ini."

Bandung Bondowoso tersentak mendengar penjelasan orang asing itu.

Orang itu menjelaskan lebih lanjut.
"Karena itulah, kalau kau mencintainya, dan ingin melakukan hal yang benar, kau akan menyuruh pasukan jinmu berhenti dan menyuruh mereka pulang. Kemudian kau akan meminta maaf pada Loro Jonggrang, dan pergi dari kerajaan ini, untuk kemudian memperbaiki dirimu. Barulah kau boleh datang lagi kesini untuk meminangnya."

Bandung terdiam. Dia mencoba memahami penjelasan orang asing itu. Loro Jonggrang gadis yang sangat cantik. Tapi apakah dia mencintainya? Atau hanya terpikat pada kecantikannya?

Dia pun mengaku.
"Sejujurnya, aku tidak yakin apakah aku mencintainya atau tidak."

"Itu hal yang wajar. Kau baru melihat dan bertemu dengannya hari ini. Kau harus mengenalnya lebih jauh untuk memastikan apakah kau mencintainya atau tidak."

"Lalu apa yang harus kulakukan?" tanya Bandung.

"Lakukan sesuai yang kuminta tadi. Pergilah untuk saat ini, perbaiki dirimu, dan datanglah lagi dengan baik-baik."

Bandung Bondowoso menghela napas. Dia menghadap ke arah pasukan jinnya yang masih giat membangun candi.
"Wahai anak buahku, hentikan apa yang kalian lakukan. Tugas kalian sudah selesai hari ini."

Ratusan jin yang memenuhi tempat itu saling menatap kebingungan. Tidak biasanya majikan mereka bersikap sebaik ini. Biasanya dia tidak pernah bicara kecuali memberikan perintah saja.

"Pulanglah! Kembalilah ke alam kalian."

Meskipun tidak terlalu paham situasinya, ratusan jin itu patuh. Dengan segera mereka pun lenyap, meninggalkan proses pembangunan candi yang baru setengahnya jadi.

Di dalam istananya, Loro Jonggrang terkejut melihat situasi di luar sana. Kenapa mereka tiba-tiba menghentikan tugasnya dan pergi? Dilihatnya baru ada sekitar seratus candi yang sudah jadi.

"Batalkan rencana. Sepertinya kita tidak membutuhkannya lagi," perintahnya pada dayang-dayangnya.

Para dayang pun meletakkan kembali lesung padi yang sudah mereka siapkan. Mereka berencana untuk menumbuk lesung itu ketika para jin hampir menyelesaikan candi ke 900.

Lara Jonggrang melihat Bandung Bondowoso datang menghampirinya. Sambil tetap waspada, dia menyambutnya.

"Ada apa gerangan, tuanku Bandung Bondowoso? Kulihat kau belum menyelesaikan syarat yang kuajukan."

"Tidak perlu. Dengan ini aku menarik kembali permintaanku untuk menikahimu. Setelah kupikir lagi, yang kulakukan ini tidaklah pantas. Karena itulah, aku ingin meminta maaf."

Loro Jonggrang tak mampu berkata apa-apa mendengar perubahan sikap Bandung Bondowoso yang cukup drastis itu.

"Kami akan meninggalkan kerajaan ini, dan menyerahkannya kembali padamu."

Setelah mengucapkan itu, Bandung Bondowoso pun berbalik pergi.

"Tunggu!" panggil Jonggrang.
"Terimakasih atas kebaikanmu, Bandung Bondowoso."

Bandung tersenyum kecil.
"Kalau ada kesempatan lagi, aku ingin kembali lagi ke sini, dan bukan sebagai musuh. Apakah kau keberatan?"

Jonggrang menjawab, "Kurasa itu tidak masalah."

Mereka pun saling berpamitan.
"Selamat tinggal, Loro Jonggrang."
"Selamat tinggal, Bandung Bondowoso."

Dan dengan demikian, Bandung Bondowoso pun pergi meninggalkan kerajaan Prambanan beserta seluruh pasukannya.

Bandung berpapasan lagi dengan orang asing tadi.
"Aku sudah melakukan hal-hal yang kausarankan tadi."

Orang itu mengangguk.
"Kau sudah melakukan hal yang benar," ucapnya singkat.

Bandung bertanya sekali lagi.
"Sekedar bertanya, bagaimana kalau tadi aku tetap berkeinginan untuk memiliki Loro Jonggrang?"

"Bila demikian halnya, aku akan langsung menghancurkanmu saat ini juga, untuk menghindari permasalahan yang akan muncul nanti."

Bandung bergeming mendengar ucapan orang itu. Selama beberapa menit mereka saling memandangi lawannya.

"Aku tidak tahu kenapa, tapi kau sepertinya bukan tipe orang yang hanya menggertak. Siapa kau sebenarnya?" tanya Bandung.

Orang itu memandangi Bandung lama sebelum akhirnya menjawab.
"Aku datang dari dunia lain, dunia dimana mereka mengenalmu, dan apa yang terjadi antara kau dengan Loro Jonggrang. Aku datang kemari untuk mencoba memperbaiki masalah yang terjadi."

Bandung terheran-heran mendengar jawaban orang itu. Dia tidak bertanya apa-apa lagi dan melanjutkan perjalanannya.

Orang itu menyaksikan kepergian Bandung Bondowoso dan pasukannya.
"Jaka Tarub dan Bandung Bondowoso sudah. Sekarang tinggal Sangkuriang dan Malin Kundang."

Dia berpaling ke lokasi pembangunan candi-candi yang baru setengah jadi.
"Mudah-mudahan mereka tidak keberatan kalau nantinya Candi Prambanan tidak sampai selesai dibangun semuanya."

-end-

improvisasi dari legenda Loro Jonggrang
#7HariMendongeng hari ke-6 tema: remake