Duuuh, gatau kenapa badan gw lemes setelah UTS Jarkom tadi
Perkiraan gw mungkin karena kepala gw nunduk terus baca buku
jadinya pegel
makanya gw tidur dulu sekitar setengah jam, ternyata tetep lemes, bahkan agak panas. Kayaknya kali ini bener-bener kena demam. Tapi gw tetep maksain isi ini blog, trus posting di rileks. Dalam kondisi yang lemah sekali.
Pokoknya kalo pulang nanti pengen tidur.....
abis itu kalo udah sehat mau nonton pilem2 dulu
kasian tuh pada ngantri blom ditonton...
Featured Post
[Review] Game of Thrones (season 6)
Setelah setahun, GoT kembali di season 6. Sebenarnya gw juga ga begitu nunggu2 sih, karena lagi asik ngikutin serial yg lain (The Flash...
Wednesday, March 29, 2006
Tuesday, March 28, 2006
[OST Trick2 ] dapet juga akhirnya....
Memang asalkan kita mau berusaha, maka kita bisa melakukan yang kita inginka. Begitulah yang terjadi. Gw search di google dengan keyword "download OST Trick2" keluarlah berderet alamat-alamat aneh. Gw coba di situs pertama, duh lupa namanya. Pokoknya betul deh itu alamatnya. Cuma tadi belom bisa didonlot. Mesti nunggu sore dulu.
Akhirnya, jam 5 berlalu. It's download time, after 5 pm....
Akhirnya...akhirnya ....dapet juga....
Jadi mulai sekarang bisa bernyanyi-nyanyi dan dengerinnya keras-keras...
Akhirnya, jam 5 berlalu. It's download time, after 5 pm....
Akhirnya...akhirnya ....dapet juga....
Jadi mulai sekarang bisa bernyanyi-nyanyi dan dengerinnya keras-keras...
[ My First Blood ] Let's Killing more of them....
Finally, yesterday, I got my first blood. In DotA. And that so special, cause I kill 8 times...
I am just SPAWNING...!!
Mengawali permainan dengan Oblivion : Pugna dengan skill mujarab : sedot nyawa, gw berhasil membunuh Prophet 6 kali, dan yg lainnya 2 kali, dalam sebuah pertandingan 3x3 DotA 6.27 AI.
Menggembirakan, karena setelah menunggu sekian lama, akhirnya gw bisa bunuh hero lawan. Cuma satu kabar buruknya. Gw kalah, karena markas udah telanjur digempur abis. Ya gpp lah, yang penting jadi hero nomer satu. Now, I think I'm ready for Battlenet.
*gara-gara penasaran ama first blood ini, gw mengorbankan hari Minggu gw yang harusnya buat belajar SBD....
I am just SPAWNING...!!
Mengawali permainan dengan Oblivion : Pugna dengan skill mujarab : sedot nyawa, gw berhasil membunuh Prophet 6 kali, dan yg lainnya 2 kali, dalam sebuah pertandingan 3x3 DotA 6.27 AI.
Menggembirakan, karena setelah menunggu sekian lama, akhirnya gw bisa bunuh hero lawan. Cuma satu kabar buruknya. Gw kalah, karena markas udah telanjur digempur abis. Ya gpp lah, yang penting jadi hero nomer satu. Now, I think I'm ready for Battlenet.
*gara-gara penasaran ama first blood ini, gw mengorbankan hari Minggu gw yang harusnya buat belajar SBD....
Komentar Tentang UTS.....
Mmmm... Where should I start from?
Dimulai dari hal yang selalu terjadi menjelang UTS
Gw punya 2 hari Sabtu dan Minggu buat belajar, dan seperti yang sudah-sudah, pada akhirnya kedua hari itu pun berlalu begitu saja...
Akhirnya hari ini pun SBD berlangsung dalam ketidakmengertian
Tidak mengerti karena tidak pernah baca buku sebelumnya
Tidak mengerti karena materinya membingungkan
Tidak mengerti karena dosennya juga kurang memberi penjelasan
Akhirnya kata-kata serializability, conflic serializebel, view serializebel, two-phase protocol, time-stamp, cascading rollback, semuanya muter-muter... Walaupun openbook sekalipun, kata-kata itu masih berputar-putar ga jelas.
Oke, gw bisa terima kekalahan gw di SBD, itu memang tanggung jawab dan resiko yang harus ditanggung oleh orang yang sudah menomorduakan kuliah di atas comlabs.
Berikutnya...
Sosin(sosis asin?)
Dari awal gw ga pernah menyangka kalo UTS Sosin benar-benar terjadi. Dari kemaren gw berusaha menenangkan diri kalo UTSnya paling ga jadi, atau paling cuma absen. Ternyata memang benar terjadi dan soalnya memang benar-benar dari bahan presentasi dari minggu-minggu kuliah. Tentu saja gw ga apal semuanya, dan jawaban pun cenderung ke arah mengarang bebas. Sekali lagi, gw harus menekankan kalo gw sama sekali ga bakat dalam hal mengarang bebas seperti ini. Gw hanya bisa mengeluarkan kata-kata yang panjang kalo memang membutuhkan kata-kata yang panjang. Hasilnya, tiap jawaban gw jawab dengan seadanya. Yang lupa ya ga ditulis, dapetnya 5 baris ya 5 baris aja.
Sempet gw mikir kalo kuliah ini dapet jelek, tapi gw teringat akan soal nomor satu Sosin ini. IP bukanlah yang utama. IP hanya nomer 17 jika dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya. Karena itulah, tragis sekali untuk mata kuliah yang mencantumkan pernyataan seperti itu, mengadakan UTS yang berbasis hapalan. Kalo dipikir lebih dalam lagi, memang rasanya sistem yang seperti ini tidak benar. Apakah tingkat keberhasilan proses belajar hanya bisa dinilai dengan hapalan, yang menurut Einstein atau siapa, tidak penting, karena "Buat apa menghapal sesuatu yang bisa kita temukan jawabannya di buku?"
Tapi kalo dipikir dan dicerna lebih dalam lagi (sudah sedalam apa ya?) mungkin yang gw sebutkan di atas cuma BULLSHIT (buletinnya Edo) atau cuma kata-kata pembelaan dari orang yang kalah. Kalo gw berada di posisi orang yang udah belajar dan kebetulan apal semua jawabannya, mungkin gw ga akan ngomong kayak gitu. Tidak tahu apakah ini cuma bullshit atau sebuah prinsip, gw memutuskan untuk mengakhiri UTS ini tanpa basa-basi lagi. Toh keadaan akan tetap sama walaupun gw tetap di ruangan ujian menatap lembar jawaban, bingung harus ngarang apa lagi.
Setidaknya, kita tidak akan merasa rugi kalau kita berpegang pada prinsip yang kita miliki
Dimulai dari hal yang selalu terjadi menjelang UTS
Gw punya 2 hari Sabtu dan Minggu buat belajar, dan seperti yang sudah-sudah, pada akhirnya kedua hari itu pun berlalu begitu saja...
Akhirnya hari ini pun SBD berlangsung dalam ketidakmengertian
Tidak mengerti karena tidak pernah baca buku sebelumnya
Tidak mengerti karena materinya membingungkan
Tidak mengerti karena dosennya juga kurang memberi penjelasan
Akhirnya kata-kata serializability, conflic serializebel, view serializebel, two-phase protocol, time-stamp, cascading rollback, semuanya muter-muter... Walaupun openbook sekalipun, kata-kata itu masih berputar-putar ga jelas.
Oke, gw bisa terima kekalahan gw di SBD, itu memang tanggung jawab dan resiko yang harus ditanggung oleh orang yang sudah menomorduakan kuliah di atas comlabs.
Berikutnya...
Sosin(sosis asin?)
Dari awal gw ga pernah menyangka kalo UTS Sosin benar-benar terjadi. Dari kemaren gw berusaha menenangkan diri kalo UTSnya paling ga jadi, atau paling cuma absen. Ternyata memang benar terjadi dan soalnya memang benar-benar dari bahan presentasi dari minggu-minggu kuliah. Tentu saja gw ga apal semuanya, dan jawaban pun cenderung ke arah mengarang bebas. Sekali lagi, gw harus menekankan kalo gw sama sekali ga bakat dalam hal mengarang bebas seperti ini. Gw hanya bisa mengeluarkan kata-kata yang panjang kalo memang membutuhkan kata-kata yang panjang. Hasilnya, tiap jawaban gw jawab dengan seadanya. Yang lupa ya ga ditulis, dapetnya 5 baris ya 5 baris aja.
Sempet gw mikir kalo kuliah ini dapet jelek, tapi gw teringat akan soal nomor satu Sosin ini. IP bukanlah yang utama. IP hanya nomer 17 jika dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya. Karena itulah, tragis sekali untuk mata kuliah yang mencantumkan pernyataan seperti itu, mengadakan UTS yang berbasis hapalan. Kalo dipikir lebih dalam lagi, memang rasanya sistem yang seperti ini tidak benar. Apakah tingkat keberhasilan proses belajar hanya bisa dinilai dengan hapalan, yang menurut Einstein atau siapa, tidak penting, karena "Buat apa menghapal sesuatu yang bisa kita temukan jawabannya di buku?"
Tapi kalo dipikir dan dicerna lebih dalam lagi (sudah sedalam apa ya?) mungkin yang gw sebutkan di atas cuma BULLSHIT (buletinnya Edo) atau cuma kata-kata pembelaan dari orang yang kalah. Kalo gw berada di posisi orang yang udah belajar dan kebetulan apal semua jawabannya, mungkin gw ga akan ngomong kayak gitu. Tidak tahu apakah ini cuma bullshit atau sebuah prinsip, gw memutuskan untuk mengakhiri UTS ini tanpa basa-basi lagi. Toh keadaan akan tetap sama walaupun gw tetap di ruangan ujian menatap lembar jawaban, bingung harus ngarang apa lagi.
Setidaknya, kita tidak akan merasa rugi kalau kita berpegang pada prinsip yang kita miliki
Sunday, March 26, 2006
Penipuan atau Bukan ya?
Kejadian ini udah terjadi minggu lalu, dan menurut kesepakatan , yang sudah berlalu biarlah berlalu. Tapi gapapa lah, toh gw pengen banget bahas ini dari kemaren2....
[EKHEM.....]Begini ceritanya...
Pada hari Minggu sore gw dateng ke kampus untuk mengadakan suatu transaksi tuags dengan kelompok Progin gw dan kelompok PPl gw dan kelompok Grafika (looo kok borongan). Di tengah jalan, tepatnya di lapangan sipil, ada orang yang manggil gw. Sejak dia ngomong, gw udah menerka ke mana arahnya. Orang ini adalah orang yang "katanya " sedang dalam kesulitan karena ingin pulang ke kampungnya tapi ga ada duit buat ongkos pulang. Dan ujung-ujungnya secara implisit (atau eksplisit ya?) dia meminta "dana" supaya bisa dapet ongkos. Gw waktu itu teringat pengalaman sebelumnya, dengan mbak2 yg lagi ada masalah dan mau ke DT tapi gada duit dan akhirnya jalan kaki kesana. Waktu itu gw sama sekali ga memberikan bantuan, cuma nunjukin jalan, dan waktu itu gw ngerasa munafik banget, karena cuma bisa ngomong tapi ga bantu apa-apa, minimal ngasih mbak itu ongkos buat naek angkot. (kembali ke topik) Makanya kali ini gw pengen ngasih sesuatu, dan jadilah uang sepuluh ribu berpindah tangan (sebenernya pengen ngasih 5000 aja, sayang receh yg paling kecil adanya segitu). Mas itu bilang ongkosnya mungkin sekitar 100rb, ke daerah manaaa gitu gw lupa, pokoknya di Jawa Tengah. Dia bilang katanya tasnya kecurian dan duitnya 600 ribu juga ilang. Pake nunjukin surat kehilangan segala lagi, yang dari polisi. OK, gw kasih duit ke dia, gw pergi karena seperti biasa gw buru2 mau ke IRK secepatnya.
Masalah selesai....
APA IYA?
Harusnya masalah ini udah selesai, kalau saja.....
2 hari kemudian gw ga ketemu ama orang itu lagi.
Yang terjadi adalah kebetulan yang menurut gw luar biasa
Pada hari Selasa malam setelah pulang les, dalam perjalanan menuju angkot, gw ketemu lagi ama orang itu. Gw yang pertama liat dia, trus dia liat dia, trus dia mulai ngomong. Gw yg pertama kali nanya "Mas yang kemaren kan ?" Dia baru inget. Trus kayaknya dia sempet bingung, dan akhirnya menyatakan kalo dia inget. Gw tanya udah pulang belom, dia jawabnya udah trus dia bilang dia kesini lagi soalnya rumahnya disita ama orang Batak(no offense lho!) gara2 keluarganya ga bayar utang, dan ujung2nya secara implisit dia mau minta uang lagi.
Hmmmm....
Sejak dia bilang dia udah pulang trus balik lagi, gw udah eneg.
That's enough. I'm really annoyed...
Do you think I will believe that stupid story??
That is insane!
Orang bodoh mana yang pulang ke kampungnya trus balik lagi ke sini dalam waktu 2 hari. Inget, gw ketemu dia pertama hari Minggu sore, kalo misalnya dia pulang, harusnya dia baru sampe ke kampungnya hari Senen, dan harusnya dia masih capek, sehingga baru Selasa dia dateng lagi ke sini(Bandung). Tapi, dengan keadaan ga ada duit kayak gitu, apa itu mungkin?
NGGAK KAN?!
If you don't have the money, just don't comeback here!
Sayangnya waktu itu gw juga sedang dikejar waktu, karena hari sudah malam dan gw harus segera pulang. Yang ada di pikiran gw saat itu : gw harus cepet2 pergi dari ni orang, akhirnya gw cuma bilang "Minta ama yg laen aja mas.." dan bergegas pergi.
Padahal, kalo gw sedang tidak terburu-buru, gw ingin menyampaikan hal ini :
"Mas, saya ga akan minta uang yang saya kasih ke mas, tapi kalo mas begini terus, suatu saat mas pasti bakal kena batunya."
Penipu atau bukan, gw udah kesel banget.
gw gatau orang itu udah berkeliaran berapa lama, tapi gw yakin dia akan kena suatu saat nanti.
Mungkin dia ga nyangka ketemu lagi ama gw dalam selang waktu yang 2 hari.
Memang itu bener-bener kebetulan.
Kalo misalnya pas setelah les gw ga berenti dulu ngambil brosur. ..
Kalo misalnya gw pulang lewat BIP...
mungkin gw ga ketemu ama orang itu
dan itu mungkin lebih baik
{Lebih baik gw hidup dalam kebohongan
dan tetap berpikir positif
daripada gw tau kalo gw ditipu
dan akhirnya gw mengutuk orang itu}
[EKHEM.....]Begini ceritanya...
Pada hari Minggu sore gw dateng ke kampus untuk mengadakan suatu transaksi tuags dengan kelompok Progin gw dan kelompok PPl gw dan kelompok Grafika (looo kok borongan). Di tengah jalan, tepatnya di lapangan sipil, ada orang yang manggil gw. Sejak dia ngomong, gw udah menerka ke mana arahnya. Orang ini adalah orang yang "katanya " sedang dalam kesulitan karena ingin pulang ke kampungnya tapi ga ada duit buat ongkos pulang. Dan ujung-ujungnya secara implisit (atau eksplisit ya?) dia meminta "dana" supaya bisa dapet ongkos. Gw waktu itu teringat pengalaman sebelumnya, dengan mbak2 yg lagi ada masalah dan mau ke DT tapi gada duit dan akhirnya jalan kaki kesana. Waktu itu gw sama sekali ga memberikan bantuan, cuma nunjukin jalan, dan waktu itu gw ngerasa munafik banget, karena cuma bisa ngomong tapi ga bantu apa-apa, minimal ngasih mbak itu ongkos buat naek angkot. (kembali ke topik) Makanya kali ini gw pengen ngasih sesuatu, dan jadilah uang sepuluh ribu berpindah tangan (sebenernya pengen ngasih 5000 aja, sayang receh yg paling kecil adanya segitu). Mas itu bilang ongkosnya mungkin sekitar 100rb, ke daerah manaaa gitu gw lupa, pokoknya di Jawa Tengah. Dia bilang katanya tasnya kecurian dan duitnya 600 ribu juga ilang. Pake nunjukin surat kehilangan segala lagi, yang dari polisi. OK, gw kasih duit ke dia, gw pergi karena seperti biasa gw buru2 mau ke IRK secepatnya.
Masalah selesai....
APA IYA?
Harusnya masalah ini udah selesai, kalau saja.....
2 hari kemudian gw ga ketemu ama orang itu lagi.
Yang terjadi adalah kebetulan yang menurut gw luar biasa
Pada hari Selasa malam setelah pulang les, dalam perjalanan menuju angkot, gw ketemu lagi ama orang itu. Gw yang pertama liat dia, trus dia liat dia, trus dia mulai ngomong. Gw yg pertama kali nanya "Mas yang kemaren kan ?" Dia baru inget. Trus kayaknya dia sempet bingung, dan akhirnya menyatakan kalo dia inget. Gw tanya udah pulang belom, dia jawabnya udah trus dia bilang dia kesini lagi soalnya rumahnya disita ama orang Batak(no offense lho!) gara2 keluarganya ga bayar utang, dan ujung2nya secara implisit dia mau minta uang lagi.
Hmmmm....
Sejak dia bilang dia udah pulang trus balik lagi, gw udah eneg.
That's enough. I'm really annoyed...
Do you think I will believe that stupid story??
That is insane!
Orang bodoh mana yang pulang ke kampungnya trus balik lagi ke sini dalam waktu 2 hari. Inget, gw ketemu dia pertama hari Minggu sore, kalo misalnya dia pulang, harusnya dia baru sampe ke kampungnya hari Senen, dan harusnya dia masih capek, sehingga baru Selasa dia dateng lagi ke sini(Bandung). Tapi, dengan keadaan ga ada duit kayak gitu, apa itu mungkin?
NGGAK KAN?!
If you don't have the money, just don't comeback here!
Sayangnya waktu itu gw juga sedang dikejar waktu, karena hari sudah malam dan gw harus segera pulang. Yang ada di pikiran gw saat itu : gw harus cepet2 pergi dari ni orang, akhirnya gw cuma bilang "Minta ama yg laen aja mas.." dan bergegas pergi.
Padahal, kalo gw sedang tidak terburu-buru, gw ingin menyampaikan hal ini :
"Mas, saya ga akan minta uang yang saya kasih ke mas, tapi kalo mas begini terus, suatu saat mas pasti bakal kena batunya."
Penipu atau bukan, gw udah kesel banget.
gw gatau orang itu udah berkeliaran berapa lama, tapi gw yakin dia akan kena suatu saat nanti.
Mungkin dia ga nyangka ketemu lagi ama gw dalam selang waktu yang 2 hari.
Memang itu bener-bener kebetulan.
Kalo misalnya pas setelah les gw ga berenti dulu ngambil brosur. ..
Kalo misalnya gw pulang lewat BIP...
mungkin gw ga ketemu ama orang itu
dan itu mungkin lebih baik
{Lebih baik gw hidup dalam kebohongan
dan tetap berpikir positif
daripada gw tau kalo gw ditipu
dan akhirnya gw mengutuk orang itu}
Friday, March 24, 2006
Wahai, Beri Aku Kebebasan....
Yah, apa daya, hari ini gw terjebak di kantor gw yang baunya udah bikin pusing, di Publik Akses Comlabs ini. Bahkan gw menulis posting ini di saat gw sedang bertugas sebagai operator1, gara2 si Arif Wicaksana yang suka ngaku-ngaku ganteng itu bilang ga bisa jaga(apa ga mau ya, lupa..) jadinya gw jaga juga di sore hari. Padahal gw udah merencanakan untuk pulang cepet supaya bisa belanja ke supermarket, beli mie dan Chitato. Apa daya....
Gini ya, tadi pagi gw udah dateng pagi-pagi karena emang itu jadwal gw. Selain itu, pagi hari termasuk saat yang tepat untuk download dari luar. Parah banget, mengingat kemaren malamnya gw juga sekaligus jadi operator terakhir di malam hari, eh paginya langsung tugas lagi. Lalu di hari Kamis emang gw jaganya agak banyak. Jam 11-13 gw jaga lagi. Masalah timbul karena dari PPL, Dean minta bantuin buat bikin rangkuman J2Sr atau semacamnya lah, nah itu cukup menyita waktu, dan ujung-ujungnya sampe sekarang pun gw masih ga yakin apa itu udah bener. Boro-boro ngerjain, gw pusing gimana cara ngerjainnya. Lagi sibuk2nya mikir, eh mesti jaga lagi jam 14. Gw bener-bener lupa kalo gw udah ngisi jadwal jam 14 itu. Tadinya emang masih kosong, dan gw hanya bertindak sebagai substitute. Yang tidak gw perhitungkan adalah bahwa PPL hari Kamis ini belom beres, jadinya gw ga bisa bersantai-santai ria.
Akhirnya jam 15 gw bebas, dan lagi-lagi gw ga kuliah Grafika sial itu. Duh, ga bener juga nih. Selasa kemaren gw juga ga kuliah gara2 pusing mikirin tugas. Catet, pusing doang, ga ngerjain. Iya, saking pusingnya gw ga ngerti ini gimana, jadinya malah ga ngerjain. Begitupun hari ini, sampe jam 17, akhirnya cuma tercapai 3 halaman, dengan asumsi bahwa yang diinginkan hanya rangkumannya aja. Kalo dosennya minta terjemahin, gw anggap itu ga masuk akal.
Lanjut, gara2 tadi si ArifW yg ga jelas itu, lagi2 gw terpaksa jaga sampe magrib. Dan saat inilah gw ngisi blog ini, hal yang dari kemaren pengen gw lakukan, tapi apa daya baru bisa terlaksana hari ini.
Gini ya, tadi pagi gw udah dateng pagi-pagi karena emang itu jadwal gw. Selain itu, pagi hari termasuk saat yang tepat untuk download dari luar. Parah banget, mengingat kemaren malamnya gw juga sekaligus jadi operator terakhir di malam hari, eh paginya langsung tugas lagi. Lalu di hari Kamis emang gw jaganya agak banyak. Jam 11-13 gw jaga lagi. Masalah timbul karena dari PPL, Dean minta bantuin buat bikin rangkuman J2Sr atau semacamnya lah, nah itu cukup menyita waktu, dan ujung-ujungnya sampe sekarang pun gw masih ga yakin apa itu udah bener. Boro-boro ngerjain, gw pusing gimana cara ngerjainnya. Lagi sibuk2nya mikir, eh mesti jaga lagi jam 14. Gw bener-bener lupa kalo gw udah ngisi jadwal jam 14 itu. Tadinya emang masih kosong, dan gw hanya bertindak sebagai substitute. Yang tidak gw perhitungkan adalah bahwa PPL hari Kamis ini belom beres, jadinya gw ga bisa bersantai-santai ria.
Akhirnya jam 15 gw bebas, dan lagi-lagi gw ga kuliah Grafika sial itu. Duh, ga bener juga nih. Selasa kemaren gw juga ga kuliah gara2 pusing mikirin tugas. Catet, pusing doang, ga ngerjain. Iya, saking pusingnya gw ga ngerti ini gimana, jadinya malah ga ngerjain. Begitupun hari ini, sampe jam 17, akhirnya cuma tercapai 3 halaman, dengan asumsi bahwa yang diinginkan hanya rangkumannya aja. Kalo dosennya minta terjemahin, gw anggap itu ga masuk akal.
Lanjut, gara2 tadi si ArifW yg ga jelas itu, lagi2 gw terpaksa jaga sampe magrib. Dan saat inilah gw ngisi blog ini, hal yang dari kemaren pengen gw lakukan, tapi apa daya baru bisa terlaksana hari ini.
Thursday, March 23, 2006
Ryuuseigun by Onitsuka Chihiro
*This is the real one in Japanese
Kotoba ni naranai yoru wa
Anata ga jouzu ni tsutaete
Karamitsuita namanuru idake no tsuta o
Maboroshi dato tsutaete
Kokoro o taete
anata no te tsukuri de ii
Naku basho ga aru no nara
Hoshi nado minakute ii
Yobu koe wa itsudatte kanashimi ni kawaru dake
Konna ni mo minikui atashi o
Konna ni mo shoumei suru dake
demo hitsuyou toshite
Anata ga sawarenai atashi nara
Nai no to onaji dakara
{Lagu yang indah, begitu pula dengan maknanya, sayang belum dapet versi lengkapnya}
Kotoba ni naranai yoru wa
Anata ga jouzu ni tsutaete
Karamitsuita namanuru idake no tsuta o
Maboroshi dato tsutaete
Kokoro o taete
anata no te tsukuri de ii
Naku basho ga aru no nara
Hoshi nado minakute ii
Yobu koe wa itsudatte kanashimi ni kawaru dake
Konna ni mo minikui atashi o
Konna ni mo shoumei suru dake
demo hitsuyou toshite
Anata ga sawarenai atashi nara
Nai no to onaji dakara
{Lagu yang indah, begitu pula dengan maknanya, sayang belum dapet versi lengkapnya}
Meteor Swarm
Speechless night
You express so smartly
Imagine the curled and warm ivy
Like a shadow
Give me your heart
Give me what you made by your hand
If there is a place to cry
It doesn't matter if there's no star
Beckoning always becomes sadness at any time
The more I become ugly,
the more it is proved
But if it is necessary
If I cant be touched by you,
then it means I do not exist at all
*This is the translation of song Ryuuseigun by Onitsuka Chihiro, taken from Trick2
You express so smartly
Imagine the curled and warm ivy
Like a shadow
Give me your heart
Give me what you made by your hand
If there is a place to cry
It doesn't matter if there's no star
Beckoning always becomes sadness at any time
The more I become ugly,
the more it is proved
But if it is necessary
If I cant be touched by you,
then it means I do not exist at all
*This is the translation of song Ryuuseigun by Onitsuka Chihiro, taken from Trick2
Monday, March 13, 2006
Uang bukan segalanya
Baru-baru ini ada lowongan untuk jadi anggota tim Unit Pelatihan di Comlabs. Dibutuhkan 2 orang untuk 2 posisi. Tawaran ini begitu menggiurkan karena yang terpilih akan mendapat uang 250ribu sebulan. Well, that's really such an amount. Masalahnya adalah tugas yang harus dilakukan kemungkinan akan sangat menyita waktu, apalagi jika dilihat dari besarnya bayaran. Iyalah, ga mungkin ngasih gaji gede kalo kerjaannya sebentar.
Sempet kepikiran buat daftar, tapi gw pikir-pikir lagi, apa emang perlu? Kesibukan gw yang sekarang aja udah cukup untuk bikin kuliah dan tugas agak terbengkalai, apalagi kalo ngambil kerjaan ini. Kalo misalnya gw cuti kuliah, nah itu baru beda urusannya. Intinya gw udah cukup sibuk, dan gw milih untuk tetap di pekerjaan utama, jaga warnet dan ngurusin operator, ketimbang gabung UP, tapi harus ninggalin publik akses dan SDM kalo mau kerjaannya fokus. Cukup dari UP aja, udah melampaui penghasilan dari publik akses, yang gw hitung bulan ini mencapai 200ribu.
Uang memang memikat, tapi apakah gw perlu mengejar uang sebesar 250ribu itu? Mungkin tidak. Dibandingkan dengan sebelumnya, keuangan gw cukup baik, berkecukupan malah. Penghasilan dari operator dan pengurus publik akses bisa mencapai 200 sebulan, lalu masih ada beasiswa dari Astra 150 sebulan, ditambah tunjangan 50ribu seminggu. Pengeluaran pun tergolong sedikit, apalagi kalo mengingat gw ini orang yang pelit dan hemat. Tiap hari jalan kaki, ga ngabisin ongkos. Mungkin ongkos terpakai untuk beli gorengan atau cemilan. Makan paling banyak cuma sekali di luar dalam sehari, selebihnya makan di rumah. Pulsa belom abis lagi sejak ITWithin kemarin. Belanja paling seminggu beli mie instan dan snack abis 10 ribu, setara dengan 2 kali makan. Memang tidak ada lagi target harus mengejar jumlah uang berapa, semenjak komputer baru sudah terbeli. Kalau hidup udah tercukupi, buat apa ngejar-ngejar uang lagi kalo ngabisin waktu. Kalo proyek bikin pertanyaan dari Bu Ulfa senilai 300rb itu sih gapapa, emang lumayan nyantai dan ringan, tapi kalo UP.. ga deh.
Orang yang miskin sesungguhnya adalah orang yang merasa dirinya kekurangan, dan terus menerus mengejar harta. Lebih baik menjadi orang kaya, yaiu yang sudah merasa cukup dengan keadaan yang sekarang.
Sempet kepikiran buat daftar, tapi gw pikir-pikir lagi, apa emang perlu? Kesibukan gw yang sekarang aja udah cukup untuk bikin kuliah dan tugas agak terbengkalai, apalagi kalo ngambil kerjaan ini. Kalo misalnya gw cuti kuliah, nah itu baru beda urusannya. Intinya gw udah cukup sibuk, dan gw milih untuk tetap di pekerjaan utama, jaga warnet dan ngurusin operator, ketimbang gabung UP, tapi harus ninggalin publik akses dan SDM kalo mau kerjaannya fokus. Cukup dari UP aja, udah melampaui penghasilan dari publik akses, yang gw hitung bulan ini mencapai 200ribu.
Uang memang memikat, tapi apakah gw perlu mengejar uang sebesar 250ribu itu? Mungkin tidak. Dibandingkan dengan sebelumnya, keuangan gw cukup baik, berkecukupan malah. Penghasilan dari operator dan pengurus publik akses bisa mencapai 200 sebulan, lalu masih ada beasiswa dari Astra 150 sebulan, ditambah tunjangan 50ribu seminggu. Pengeluaran pun tergolong sedikit, apalagi kalo mengingat gw ini orang yang pelit dan hemat. Tiap hari jalan kaki, ga ngabisin ongkos. Mungkin ongkos terpakai untuk beli gorengan atau cemilan. Makan paling banyak cuma sekali di luar dalam sehari, selebihnya makan di rumah. Pulsa belom abis lagi sejak ITWithin kemarin. Belanja paling seminggu beli mie instan dan snack abis 10 ribu, setara dengan 2 kali makan. Memang tidak ada lagi target harus mengejar jumlah uang berapa, semenjak komputer baru sudah terbeli. Kalau hidup udah tercukupi, buat apa ngejar-ngejar uang lagi kalo ngabisin waktu. Kalo proyek bikin pertanyaan dari Bu Ulfa senilai 300rb itu sih gapapa, emang lumayan nyantai dan ringan, tapi kalo UP.. ga deh.
Orang yang miskin sesungguhnya adalah orang yang merasa dirinya kekurangan, dan terus menerus mengejar harta. Lebih baik menjadi orang kaya, yaiu yang sudah merasa cukup dengan keadaan yang sekarang.
My Personality Plus : Melankolis (+ Koleris)
Pada waktu awal masuk ke IF, gw sempet nyoba tes kepribadian yang dari bukunya Personality Plus. Waktu itu hasilnya phlegmatis-melankolis (Phlegmatis lebih dulu, soalnya phlegmatisnya di kelebihan dan melankolisnya di kekurangan). Lalu semester lalu gw dapet hasil psikotest yang diadain pada awal masuk, yang anehnya hasilnya kurang lebih menggambarkan keadaan gw saat itu, tapi tidak menggambarkan keadaan pada saat tes dilangsungkan (2 tahun sebelumnya). Nah, akhirnya kemarin gw coba lagi tes kepribadian yang dari buku itu. Inilah hasilnya :
Kekuatan :
Hasilnya, dari 40 sifat tadi, didapat 22 diantaranya merupakan sifat melankolis, 12 koleris, 4 phlegmatis, dan 1 sanguinis. Ini betul-betul berbeda dengan saat pengujian pertama yang menghasilkan kombinasi melankolis-phlegmatis. Dan hal mengenai koleris ini memang baru gw sadari akhir-akhir ini, terutama waktu gw aktif di Comlabs. Dengan mendapat tugas tertentu di Cl, gw mulai memberikan semacam perturan-peraturan yang harus dijalankan tentang bidang yang gw tangani, dan sebagai tambahan, dalam 2 bulan ini, gw udah pernah memegang 3 jabatan yang berbeda.
Sebenarnya sebelum ini pun tanda-tanda itu udah pernah ada. Waktu kelompok tugas SI, kadang-kadang gw suka kesel ama Cuco soalnya pas bikin laporan dia sempet-sempetnya bercanda dan chating padahal waktu udah mepet (setengah jam sebelum deadline), trus malah sibuk milih style yang bagus buat presentasi, padahal menurut gw itu ga terlalu penting, lebih penting menyelesaikan presentasi itu. Lalu ada lagi pas kelompok IB, gw kesel soalnya waktu dia mentok dan gw pengen bantuin, dianya malah ga jelas. Gw minta dia buat jelasin apa masalah programnya, dia cuma diem aja, ga tau apa emang ga denger apa gimana, sementara tugasnya masih belum dilanjutkan. Akhirnya gw memutuskan untuk ambil alih tu program, dan merombak berbagai hal yang udah dibikinnya karena menurut gw itu ga sesuai. Untungnya programnya jadi, dengan macem-macem asumsi gw sendiri. Gw juga waktu itu kesel soalnya anggota yang lain kecuali Aqsa ga membantu sama sekali, minimal nemenin gw kek.
Kasus-kasus itu hanya sedikit dari contoh sifat koleris gw, yang ternyata ada. Lalu ada lagi masalah pengendalian emosi. Gw ga yakin apa gw bisa mengendalikan emosi dengan baik. Gw tidak pernah bertindak berlebihan, tapi gw sering bicara dengan nada tinggi dan kalo gw lagi kesel pasti keliatan, soalnya memang gw lebih sering cemberut dan muram daripada senyum.
Pada waktu gw daftar jadi instruktur workshop di comlabs tahun lalu, sampe akhirnya jadi asisten tetap dan pengurus fasilitas di Comlabs, itu semua mengubah jalan hidup yang gw tempuh. Kalo ga di CL, mungkin gw bisa lebih sering belajar biar nilai gw tetep bagus, atau banyak nyobain ilmu baru. Tapi toh gw ngerasa keadaan yang sekarang ini tidaklah buruk, malah mungkin lebih baik. Pandangan gw tentang kuliah, nilai, uang, dan banyak hal, sudah mengalami perubahan. Juga lingkungan tempat gw berada, juga udah berubah. Soalnya sekarang ini di pikiran gw udah tertanam : "Ke kampus buat ke Comlabs, baru kuliah". Mungkin orang lain yang aktif di tempatnya sendiri-sendiri, punya pikiran yang serupa.
Kekuatan :
- Analytical : Orang yang mau melakukan suatu hal yang baru dan berani dengan tekad untuk menguasainya.
- Persistent : Melakukan sesuatu sampai selesai sebelum memulai lainnya.
- Strong-willed : Orang yang yakin akan caranya sendiri.
- Considerate : Menghargai keperluan dan perasaan orang lain.
- Resourceful : Bisa bertindak cepat dan efektif boleh dikata dalam semua situasi.
- Sensitive : Secara intensif memperhatikan orang lain, dan apa yang terjadi.
- Planner : Memilih untuk mempersiapkan aturan-aturan yang terinci sebelumnya dalam menyelesaikan proyek atau target, dan lebih menyukai keterlibatan dengan tahap-tahap perencanaan dan produk jadi, bukannya melaksanakan tugas.
- Sure : Yakin, jarang ragu-ragu atau goyah
- Outspoken : Bicara terang-terangan dan tanpa menahan diri.
- Faithful : Secara konsisten bisa diandalkan, teguh, setia, dan mengabdi kadang-kadang tanpa alasan
- Delightful : Orang yang menyenangkan sebagai teman.
- Consistent : tetap memiliki keseimbangan secara emosional, menanggapi sebagaimana yang diharapkan orang lain.
- Idealistic : Memvisualisasikan hal-hal dalam bentuk yang sempurnam, dan perlu memenuhi standar itu sendiri.
- Decisive : Orang yang mempunyai kemampuan membuat penilaian yang cepat dan tuntas.
- Musical : Ikut serta atau punya apresiasi mendalam untuk musik, punya komitmen terhadap musik sebagai bentuk seni, bukannya kesenangan pertunjukan.
- Tenacious : Memegang teguh, dengan keras kepala, dan tidak mau melepaskan sampai tujuan tercapai.
- Leader : Pemberi pengarahan karena pembawaan, yang terdorong untuk memimpin, dan sering merasa sulit mempercayai bahwa orang lain bisa melakukan pekerjaan dengan sama baiknya.
- Chartmaker : Mengatur kehidupan, tugas, dan pemecahan masalah dengan membuat daftar, formulir, atau grafik.
- Perfectionist : Menempatkan standar tinggi pada dirinya, dan sering pada orang lain, menginginkan segala-galanya pada urutan yang semestinya sepanjang waktu.
- Bold : Tidak kenal takut, berani, terus terang, tidak takut akan resiko.
Kelemahan :
- Bossy : Suka memerintah, mendominasi, kadang-kadang mengesalkan dalam hubungan antara orang dewasa.
- Unforgiving : Orang yang sulit memaafkan dan melupakan sakit hati atau ketidakadilan yang dilakukan kepada mereka, biasa menyimpan dendam.
- Resentful : Sering memendam rasa tidak senang sebagai akibat merasa tersinggung olh sesuatu yang sebenarnya atau sesuatu yang dibayangkan.
- Fearful : Sering mengalami perasaan sangat khawatir, sedih, atau gelisah.
- Impatient : Orang yang merasa sulit bertahan untuk menghadapi kesalan atau menunggu orang lain.
- Unaffectionate : Merasa sulit secara lisan atau fisik memperlihatkan kasih sayang dengan terbuka.
- Headstrong : Bersikeras memaksakan caranya sendiri.
- Plain : Kepribadian tengah-tengah tanpa tinggi rendah dan tidak memperlihatkan banyak emosi, kalau ada.
- Alienated : Mudah merasa terasing dari orang lain, sering karena rasa tidak aman atau takut jangan-jangan orang lain tidak benar-benar senang bersamanya.
- Nonchalant : Mudah bergaul, tidak peduli, masa bodoh.
- Withdrawn : Orang yang menarik diri dan memerlukan banyak waktu untuk sendirian atau mengasingkan diri.
- Too sensitive : terlalu introspektif dan mudah tersinggung kalau disalahpahami.
- Depressed : Orang yang hampir sepanjang waktu merasa tertekan.
- Introvert : Orang yang pemikiran dan perhatiannya ditujukan ke dalam, hidup di dalam dirinya sendiri.
- Moody : Tidak mempunyai emosi yang tinggi, tetapi biasanya semangatnya merosot sekali, sering kalau merasa tidak dihargai.
- Skeptical : Tidak mudah percaya, mempertanyakan motif di balik kata-kata.
- Loner : Memerlukan banyak waktu pribadi dan cenderung menghindari orang lain.
- Short-tempered : Punya kemarahan yang menuntut berdasarkan ketidaksabaran dan sumbu yang pendek. Kemarahan dinyatakan ketika orang lain tidak bergerak cukup cepat atau tidak menyelesaikan apa yang diperintahkan kepada mereka.
- Revengeful : Secara sadar atau tidak menyimpan dendam dan menghukum orang yang melanggar, sering dengan diam-diam menahan persahabatan atau kasih sayang.
- Critical : Selalu mengevaluasi dan membuat penilaian, serng memikirkan atau menyatakan reaksi negatif.
Hasilnya, dari 40 sifat tadi, didapat 22 diantaranya merupakan sifat melankolis, 12 koleris, 4 phlegmatis, dan 1 sanguinis. Ini betul-betul berbeda dengan saat pengujian pertama yang menghasilkan kombinasi melankolis-phlegmatis. Dan hal mengenai koleris ini memang baru gw sadari akhir-akhir ini, terutama waktu gw aktif di Comlabs. Dengan mendapat tugas tertentu di Cl, gw mulai memberikan semacam perturan-peraturan yang harus dijalankan tentang bidang yang gw tangani, dan sebagai tambahan, dalam 2 bulan ini, gw udah pernah memegang 3 jabatan yang berbeda.
Sebenarnya sebelum ini pun tanda-tanda itu udah pernah ada. Waktu kelompok tugas SI, kadang-kadang gw suka kesel ama Cuco soalnya pas bikin laporan dia sempet-sempetnya bercanda dan chating padahal waktu udah mepet (setengah jam sebelum deadline), trus malah sibuk milih style yang bagus buat presentasi, padahal menurut gw itu ga terlalu penting, lebih penting menyelesaikan presentasi itu. Lalu ada lagi pas kelompok IB, gw kesel soalnya waktu dia mentok dan gw pengen bantuin, dianya malah ga jelas. Gw minta dia buat jelasin apa masalah programnya, dia cuma diem aja, ga tau apa emang ga denger apa gimana, sementara tugasnya masih belum dilanjutkan. Akhirnya gw memutuskan untuk ambil alih tu program, dan merombak berbagai hal yang udah dibikinnya karena menurut gw itu ga sesuai. Untungnya programnya jadi, dengan macem-macem asumsi gw sendiri. Gw juga waktu itu kesel soalnya anggota yang lain kecuali Aqsa ga membantu sama sekali, minimal nemenin gw kek.
Kasus-kasus itu hanya sedikit dari contoh sifat koleris gw, yang ternyata ada. Lalu ada lagi masalah pengendalian emosi. Gw ga yakin apa gw bisa mengendalikan emosi dengan baik. Gw tidak pernah bertindak berlebihan, tapi gw sering bicara dengan nada tinggi dan kalo gw lagi kesel pasti keliatan, soalnya memang gw lebih sering cemberut dan muram daripada senyum.
Pada waktu gw daftar jadi instruktur workshop di comlabs tahun lalu, sampe akhirnya jadi asisten tetap dan pengurus fasilitas di Comlabs, itu semua mengubah jalan hidup yang gw tempuh. Kalo ga di CL, mungkin gw bisa lebih sering belajar biar nilai gw tetep bagus, atau banyak nyobain ilmu baru. Tapi toh gw ngerasa keadaan yang sekarang ini tidaklah buruk, malah mungkin lebih baik. Pandangan gw tentang kuliah, nilai, uang, dan banyak hal, sudah mengalami perubahan. Juga lingkungan tempat gw berada, juga udah berubah. Soalnya sekarang ini di pikiran gw udah tertanam : "Ke kampus buat ke Comlabs, baru kuliah". Mungkin orang lain yang aktif di tempatnya sendiri-sendiri, punya pikiran yang serupa.
Friday, March 10, 2006
Connaissez-vous moi?
Gw baru tau beberapa kenyataan di balik beberapa kasus. Yang pertama Andri. Dia di sebuah forum di rileks yang topiknya lagi tentang OSPEK dan kaderisasi mengungkapkan alasannya kenapa waktu itu NONHIM, ternyata karena dia lagi ada banyak masalah dan dia ngaku dia hampir gila waktu itu. Yang selama ini gw liat dia orangnya asal-asalan, ga ada kerjaan, baru bisa memahami sedikit dari hal-hal yang dipikirin ama tuh anak. Setelah dia gabung ke comlabs, mungkin dia memiliki semacam kehidupan yang baru dan cocok untuk dijalani.Yang berikutnya Hendra Jaya. Orang yang kerjaannya ngulang mata kuliah breng angkatan 2003. Selama ini gw kira dia cuma mahasiswa ngulang yang kemampuannya rendah. Ternyata banyak latar belakang yang dimilikinya, yg mungkin banyak orang di IF yg ga tau. Dia anggota ARC dan pernah bikin aplikasi, trus aktivis di organisasi, walaupun berhaluan kiri. Dan waktu dia daftar jadi presiden KM, gw kira bercanda, ternyata di emang punya kompetensi untuk hal tersebut. Dan hal itu lagi-lagi gw ketahui dari rileks. Ternyata mereka ga sedangkal yang lu kira. Gitulah intinya. Jangan menilai seseorang jelek, karena kita belum mengenal mereka secara utuh. GW akhirnya tau fakta tentang mereka karena mereka cerita. Gimana dengan gw? Mungkin juga tidak ada yang tahu, soalnya gw juga ga cerita, atau mungkin tidak ada hal yang istimewa. Orang hanya perlu melihat gw yang sekarang, tidak perlu melihat-lihat masa lalu.
Wednesday, March 08, 2006
Lihatlah kebenaran
Baru aja liat blognya Lely. Weleh-weleh, keren banget ternyata. Sebenernya blog seperti itulah yang pengen gw bikin, yang topiknya udah kayak di Buku "Bertanya atau Mati", bahasa penulisan dan topik yang bikin ketawa kalo dibaca. Kalo ngeliat salah satu topiknya, jadi terpikir lagi tujuan bikin blog ini.
Tadinya, tujuan pembuatan blog ini adalah untuk mindahin isi buku jurnal harian atau yang sejenisnya itu kesini, karena kalo gw baca lagi di kemudian hari, ini bakal jadi kenangan yang berharga. Blog ini pada mulanya tidak diperuntukkan untuk umum, walaupun gw ga tau persis definisi blog yang baik tu seperti apa, soalnya gw ga mau hal-hal yang berhubungan dengan perasaan gw diketahui orang, spesifiknya perasaan yang berhubungan dengan "L" word dan sejenisnya. Tapi melihat adanya tanda-tanda kalo blog ini bakal ketehuan, gw sudah mengamankan topik-topik yang sangat pribadi, dan mengusahakan agar hal-hal tersebut tetap aman.
Apakah salah merahasiakan perasaan?
Setiap orang berhak untuk menyukai seseorang,
dan juga berhak untuk menyatakan perasaannya atau tidak
Tidak peduli apakah tindakannya itu sebuah kebodohan atau kejeniusan
Pokoknya,
setiap orang BERHAK menentukan jalan hidupnya...
Tadinya, tujuan pembuatan blog ini adalah untuk mindahin isi buku jurnal harian atau yang sejenisnya itu kesini, karena kalo gw baca lagi di kemudian hari, ini bakal jadi kenangan yang berharga. Blog ini pada mulanya tidak diperuntukkan untuk umum, walaupun gw ga tau persis definisi blog yang baik tu seperti apa, soalnya gw ga mau hal-hal yang berhubungan dengan perasaan gw diketahui orang, spesifiknya perasaan yang berhubungan dengan "L" word dan sejenisnya. Tapi melihat adanya tanda-tanda kalo blog ini bakal ketehuan, gw sudah mengamankan topik-topik yang sangat pribadi, dan mengusahakan agar hal-hal tersebut tetap aman.
Apakah salah merahasiakan perasaan?
Setiap orang berhak untuk menyukai seseorang,
dan juga berhak untuk menyatakan perasaannya atau tidak
Tidak peduli apakah tindakannya itu sebuah kebodohan atau kejeniusan
Pokoknya,
setiap orang BERHAK menentukan jalan hidupnya...
Tuesday, March 07, 2006
There are various place for everyone to express themselves
Di tengah-tengah kebiadaban dosen dan asisten grafika yang tertawa-tawa mengetahui mahasiswanya yang kebetulan salah satu asisten di labnya(DEF), aku menulis lembaran blog ini.
Benar, setiap orang punya lingkungan tempat mereka berkespresi, dalam arti menulis. Seperti gw yang sedang ngisi blog ini. Baru2 ini gw sempat ketularan untuk posting di rileks. Ternyata banyak orang meluangkan waktu untuk ngejunk di rileks, sampe jumlah postingannya nyampe ribuan. Heran, isinya mungkin udah pada junk semua kali ya, saking seringnya posting biar ngejar jumlah posting. Trus ada lagi milis, baik milis angkatan, himpunan, atau di yahoo. Ada lagi kolaborasi Comlabs, juga forum2 lainnya kayak OGRG, Anime.EE , dan forum2 di ITB ini.
Pertanyaannya adalah : apa perlu kita menjelajahi semua lahan itu? Jawabnya : tidak. Biasanya orang2 yg aktif di rileks tidak aktif di forum lain, atau minimal tidak seaktif di rileks, karena memang seperti itu filosofinya. Orang tidak bisa seenaknya saja ingin terlibat di semua acara. Mereka tidak punya cukup tenaga dan waktu untuk melakukannya. Hal itulah yang ahrus direnungi...
Benar, setiap orang punya lingkungan tempat mereka berkespresi, dalam arti menulis. Seperti gw yang sedang ngisi blog ini. Baru2 ini gw sempat ketularan untuk posting di rileks. Ternyata banyak orang meluangkan waktu untuk ngejunk di rileks, sampe jumlah postingannya nyampe ribuan. Heran, isinya mungkin udah pada junk semua kali ya, saking seringnya posting biar ngejar jumlah posting. Trus ada lagi milis, baik milis angkatan, himpunan, atau di yahoo. Ada lagi kolaborasi Comlabs, juga forum2 lainnya kayak OGRG, Anime.EE , dan forum2 di ITB ini.
Pertanyaannya adalah : apa perlu kita menjelajahi semua lahan itu? Jawabnya : tidak. Biasanya orang2 yg aktif di rileks tidak aktif di forum lain, atau minimal tidak seaktif di rileks, karena memang seperti itu filosofinya. Orang tidak bisa seenaknya saja ingin terlibat di semua acara. Mereka tidak punya cukup tenaga dan waktu untuk melakukannya. Hal itulah yang ahrus direnungi...
Wednesday, March 01, 2006
Monster Kill....
monster kill...
salah satu kata-kata favoritnya si Andri, selain [ntah papa] dan [telur]
Hari ini gw dateng ke comlabs siang, tujuannya buat nangkep operator yang namanya Krisna, soalnya tinggal dia yang belum gw serahin honor bulan kemaren(walaupun si Jaya setelah gw serahin, ntah lupa ntah ga peduli, duitnya ga diambil). Alih alih ketemu orangnya, gw malah jadi jaga di operator 1 karena dia ga dateng. Padahal gw ada kuliah Progin, dimana hari ini mungkin tugasnya dikasih dan gw juga mesti mengkonfirmasi kelompok tugas 1 yg ama Yosep, sejak Ujay ga bisa lanjut soalnya Basdatnya dapet C, jadi ga bisa ikut Progin. Akhirnya gw jaga, dengan harapan Krisna segera dateng, gantiin gw, gw ngasih honornya, trus kuliah. Ternyata orangnya ga dateng2, jadinya gw harus jaga dan ga kuliah. Eh, ternyata keterusan. Jam 3 itu gw juga harus gantiin orang lain, dan jam 5 juga sama. Akhirnya gw mendekam disini dari jam 3 sampe sore. Intinya gw dateng ke kampus cuma buat jaga. Ga tanggung-tanggung lagi... Dari jam 1 sampe setengah 7. 5.5 jam. 22 rbu kalo diitung. Monster kill juga nih...
salah satu kata-kata favoritnya si Andri, selain [ntah papa] dan [telur]
Hari ini gw dateng ke comlabs siang, tujuannya buat nangkep operator yang namanya Krisna, soalnya tinggal dia yang belum gw serahin honor bulan kemaren(walaupun si Jaya setelah gw serahin, ntah lupa ntah ga peduli, duitnya ga diambil). Alih alih ketemu orangnya, gw malah jadi jaga di operator 1 karena dia ga dateng. Padahal gw ada kuliah Progin, dimana hari ini mungkin tugasnya dikasih dan gw juga mesti mengkonfirmasi kelompok tugas 1 yg ama Yosep, sejak Ujay ga bisa lanjut soalnya Basdatnya dapet C, jadi ga bisa ikut Progin. Akhirnya gw jaga, dengan harapan Krisna segera dateng, gantiin gw, gw ngasih honornya, trus kuliah. Ternyata orangnya ga dateng2, jadinya gw harus jaga dan ga kuliah. Eh, ternyata keterusan. Jam 3 itu gw juga harus gantiin orang lain, dan jam 5 juga sama. Akhirnya gw mendekam disini dari jam 3 sampe sore. Intinya gw dateng ke kampus cuma buat jaga. Ga tanggung-tanggung lagi... Dari jam 1 sampe setengah 7. 5.5 jam. 22 rbu kalo diitung. Monster kill juga nih...