Starring
Emilia Clarke as Daenerys Targaryen
Nikolaj Coster-Waldau as Jaime Lannister
Charles Dance as Tywin Lannister
Peter Dinklage as Tyrion Lannister
Kit Harrington as Jon Snow
Lena Headey as Cersei Lannister
Sophie Turner as Sansa Stark
Maisie Williams as Arya Stark
with
Alfie Allen as Reek/Theon Greyjoy
John Bradley as Samwell Tarly
Gwendoline Christie as Brienne of Tarth
Stephen Dillane as Stannis Baratheon
Natalie Dormer as Margaery Tyrell
Aidan Gillen as Petyr Baelish (Littlefinger)
Jack Gleason as Joffrey Baratheon
Iain Glen as Jorah Mormont
Isaac Hempstead-Wright as Bran Stark
Carice van Houten as Melisandre
Iwan Rheon as Ramsay Snow
Rory McCann as Sandor Clegane (The Hound)
and
Pedro Pascal as Oberyn Martell
Sudah season 4. Untungnya, sebelum season ini mulai, gw udah selesai nonton dari season 1 sampe 3, plus baca bukunya yg pertama, A Game of Thrones, dan kadang ngintip2 buku ketiga A Storm of Swords, dan baca2 wikianya juga. Season 4 ini sebagian besar diadaptasi dari bagian kedua A Storm of Swords. FYI, ASOS dibagi dua untuk adaptasinya, yg bagian pertama untuk season 3, dan bagian kedua untuk season 4.
Cerita berlanjut setelah season sebelumnya diakhiri dengan pembantaian Robb Stark dan armadanya di tempatnya Walder Frey, yg juga termasyhur dengan istilah Red Wedding. Peristiwa itu menewaskan Robb Stark dan istrinya, serta Catelyn Stark, ibunya. Karena itu, di season 4 ini, main castnya ada yg berkurang dari Robb dan Catelyn, tapi di sisi lain ada beberapa karakter yg dipromosikan jadi main cast. Plotnya masih padat, kali ini kita coba bagi per karakter aja deh.
Tywin
Tywin melebur pedang milik Ned Stark yg terbuat dari Valyrian steel, Ice, dan membuat dua pedang darinya. Yg satu diberikan ke Jaime. Tywin meminta Jaime untuk berhenti jadi Kingsguard dan kembali ke Casterly Rock untuk jadi penerusnya, tapi Jaime menolak. Pedang yg satunya lagi dikasih ke Joffrey sebagai kado pernikahannya, dan dikasih nama, tapi ga penting, karena setelah itu, Joffrey mati keracunan. Dengan kematian Joffrey, Tywin sebagai Hand of the King menjadi hakim untuk menentukan apakah Tyrion, tersangka pembunuh Joffrey, bersalah atau tidak. Hakimnya ada 3, dan Tywin merekrut hakim lain. Yg pertama Mace Tyrell yg nurut aja ama semua omongan dia. Yg kedua adalah Prince Oberyn. Tywin dan Oberyn berdebat tentang kematian Elia, dan Tywin berjanji akan memberikan Oberyn kesempatan untuk bertemu dengan The Mountain.
Setelah kematian Joffrey, maka Tommen Baratheon, adiknya, diangkat jadi raja berikutnya. Tywin sempat berpesan pada Tommen agar tidak mengikuti jejak kakaknya, dengan menjadi bijak dan mendengarkan nasihat konsel.
Di tengah2 persidangan Tyrion, Jaime mendatangi Tywin dan mengajukan deal, supaya Tyrion tidak dihukum mati dan Jaime bersedia untuk memenuhi keinginan Tywin untuk menjadi penerus keluarga Lannister. Tapi karena kemudian Tyrion meminta trial by combat, deal itu pun gagal. Ketika Oberyn, jagoan Tyrion, tewas ketika bertarung dengan The Mountain, maka Tywin pun memutuskan Tyrion dihukum mati.
Setelahnya, Cersei menolak perintah Tywin untuk dinikahkan dengan Ser Loras Tyrell, dan memberitahu Tywin bahwa gosip incestnya dengan Jaime adalah benar, dan Cersei mengancam akan membeberkan hal itu bila dia tetap dipaksa nikah dengan Loras.
Akhir dari Tywin Lannister pun tiba. Ketika Tyrion hendak melarikan diri, dia mendatangi kediaman Tywin. Setelah membunuh Shae yg ditemukannya di ranjang ayahnya, dia mendatangi Tywin yg sedang di toilet. Tyrion marah karena pengkhianatan Shae disebabkan Tywin, dan dia membunuh Tywin dengan shotgun milik Joffrey.
Jaime
Jaime diberi pedang Valyrian oleh Tywin, dan dia menolak untuk berhenti dari Kingsguard. Hubungan Jaime dengan Cersei dingin karena mereka sudah berpisah cukup lama. Mereka kembali intim justru setelah kematian Joffrey. Meski begitu, Jaime mengalami dilema karena di satu sisi dia mencintai Cersei, tapi Cersei menginginkan Tyrion mati, sementara Jaime juga sayang dengan Tyrion dan percaya adiknya tidak melakukan pembunuhan atas Joffrey.
Kehilangan tangan kanan membuat Jaime sebenarnya tidak kapabel sebagai Kingsguard. Tyrion mengusulkan agar Jaime berlatih pedang dengan Bronn, supaya hal itu bisa dirahasiakan dari orang2, tapi tetap aja skill pedangnya ga seberapa. Selain itu, Jaime sempat disindir sama Joffrey karena Jaime ga layak jadi pengawalnya. Kemudian Joffrey tewas. Jaime tidak terlalu sedih, meskipun Joffrey sebenarnya adalah anak kandungnya dengan Cersei. Dia sendiri bilang kalo Joffrey pantas mati, karena sikapnya yg kejam.
Brienne terus menagih janji Jaime untuk menjaga keselamatan putri2 Catelyn Stark. Janji yg sulit dipenuhi setelah Sansa menghilang bersamaan dengan kematian Joffrey. Jaime pun mempercayakan tugas itu pada Brienne, memintanya mencari Sansa (dan Arya kalau bisa) dan membawa mereka ke tempat yg aman. Jaime juga memberikan pedangnya ke Brienne, yg kemudian dinamai Oathkeeper oleh Brienne.
Sebagai kakaknya, Jaime mendatangi Tyrion dan memberikan support, dan sempat meminta Tywin untuk mengampuni Tyrion. Setelah Tyrion meminta trial by combat, Jaime mengaku tidak bisa menjadi jagoan Tyrion karena kemampuan pedangnya yg payah ga akan mampu melawan The Mountain. Ketika Tyrion sudah divonis hukuman mati, suatu malam Jaime membebaskan Tyrion dan menyuruhnya kabur, dengan bantuan Varys. Saat itulah terakhir kalinya Jaime melihat Tyrion. Dia tidak tahu kalo kemudian Tyrion akan membunuh ayah mereka.
Tyrion
Tyrion menyambut Oberyn Martell yg datang ke Kingslanding, dimana Oberyn memperingatkan bahwa dia ingin membalaskan kematian Elia kepada pihak2 yg bertanggungjawab, dalam hal ini Ser Gregor dan Lord Tywin. Tyrion juga harus berkutat dengan masalah istrinya, Sansa yg bersedih karena pembantaian kakak dan ibunya di Red Wedding. Belum lagi masalah dengan Shae, simpanannya, yg dengan ga jelasnya cemburu sama perlakuan Tyrion ke Sansa. Demi keamanan Shae, Tyrion pun menyuruh Shae pergi, sampe bilang kalo dia ga cinta dengan Shae, supaya Shae pergi dengan kapal ke luar Kingslanding.
Pada saat pernikahan Joffrey, Tyrion dipermalukan habis-habisan oleh Joffrey, setelah pertunjukan War of Five Kings yg diperankan para dwarf, dan Tyrion diminta ikut bergabung dengan mereka. Joffrey yg kesal juga sempat menumpahkan minumannya ke kepala Tyrion, menebas buku hadiah Tyrion dengan pedangnya, menjadi pelayannya, dan memintanya berlutut. Tak berapa lama setelahnya, Joffrey tersedak setelah meminum anggurnya, dan kemudian tewas keracunan. Cersei langsung menunjuk Tyrion sebagai pelakunya.
Tyrion kemudian ditahan, dan aksesnya dengan teman2nya pun berkurang. Pod, asistennya (squire), memberi kabar bahwa Cersei mengumpulkan saksi2 untuk memberatkan Tyrion, bahkan sempat meminta Pod bersaksi untuk Cersei. Kuatir dengan keselamatan Pod, Tyrion pun menyuruh Pod meninggalkan Kingslanding. Pod kemudian pergi bersama Brienne untuk mencari Sansa, sebagai asistennya.
Selama di tahanan, Tyrion lebih sering dikunjungi Jaime, bonding sebagai saudara.
Ketika persidangan, jelaslah semua saksi dengan tidak fair memberatkan Tyrion, mulai dari Ser Merryn, Grand Maester Pycelle, hingga Varys yg tidak berani melawan Cersei. Tapi yg paling mengejutkannya adalah kemunculan Shae sebagai saksi. Shae yg dikiranya sudah pergi, malah bersaksi melawan Tyrion, berbohong dan mempermalukannya. Tyrion yg murka kemudian menolak untuk mengaku bersalah atas pembunuhan Joffrey, dan berkata bahwa seharusnya dia membiarkan Stannis membunuh mereka semua waktu itu. (referensi ke perang Blackwater). Dan dia meminta trial by combat. Persis seperti yg dilakukannya waktu trial di Eyrie waktu itu.
Masalahnya, Cersei memilih Ser Gregor sebagai petarungnya. Jaime tidak sanggup bertarung karena kemampuan pedangnya hilang. Bronn malah sengaja ditawari menikah dengan seorang noble woman, supaya dia pergi dari Kingslanding. Bronn sendiri mengaku tidak mau bertarung dengan The Mountain, karena kemungkinan menangnya mustahil, dan dia pun berpisah dengan Tyrion. Tanpa disangka2, Oberyn kemudian datang, dan menyatakan simpati untuk Tyrion karena perlakuan Cersei yg jahat padanya. Selain itu, Oberyn melihat kesempatan untuk bertarung dan membalaskan dendam Elia pada Ser Gregor. Dia pun bersedia menjadi petarung Tyrion.
Sayangnya, walaupun sudah di atas angin, Oberyn tewas oleh Ser Gregor. Tyrion pun divonis hukuman mati. Tapi kemudian Jaime datang dan membebaskannya. Dalam perjalanannya melalui lorong rahasia, Tyrion datang ke ruangan ayahnya, dan malah menemukan Shae di sana. Shae malah mencoba membunuhnya, sehingga Tyrion pun menjeratnya sampai mati. Kemudian dia mendatangi Tywin, marah karena ayahnya mengambil Shae, dan terutama karena ayahnya menyebut Shae sebagai pelacur. Tyrion membunuh Tywin dengan senjata Joffrey. Varys kemudian membawanya keluar dan menyelundupkannya melalui peti ke atas kapal yg akan berangkat. Varys sendiri pun ikut serta.
Oberyn
Oberyn Martell tiba di Kingslanding atas undangan pernikahan Joffrey, tapi dia punya tujuan lain. Dia mengatakan pada Tyrion kalau dia ingin membalas dendam adiknya, Elia Martell, yg diperkosa dan dibunuh oleh Ser Gregor Clegane (The Mountain). Ketika bertemu dengan Tywin dan Cersei, Oberyn mengingatkan mereka akan hal itu.
Kemudian setelah kematian Joffrey, Tywin meminta Oberyn menjadi salah satu hakim, dan juga tempat di council. Blablabla, singkat cerita hingga setelah Tyrion meminta trial by combat. Oberyn mendatangi Tyrion dan menceritakan kedatangannya ke Kingslanding dulu, sewaktu Tyrion masih bayi, bahwa sudah sejak dulu Cersei menginginkan kematian Tyrion. Oberyn akan bertarung untuk Tyrion.
Waktu pertarungan yg ditunggu2 tiba. The Mountain vs Red Viper (Oberyn). Oberyn yg lincah dan menggunakan tombak berhasil mengungguli The Mountain dan melukainya berkali-kali hingga The Mountain terkapar. Selama pertarungan, tak henti2nya Oberyn berteriak agar The Mountain mengakui perbuatannya yg sudah membunuh Elia dan anak2nya. Sayangnya ketika dia lengah, The Mountain menghajarnya, dan dengan cepat menghancurkan kepala Oberyn.
Daenerys
Daenerys kali ini berada di Meeren bersama armadanya, yaitu dua penasehatnya, Ser Jorah dan Ser Barristan, lalu pasukan 8000 pasukan Unsullied di bawah pimpinan Grey Worm, dan 2000 pasukan Second Sons di bawah pimpinan Daario Naharis. Mereka hendak mengambil alih Meeren dan menghapus perbudakan di sana. Tanpa kesulitan berarti, Daenerys berhasil. Kemudian permasalahan muncul, yaitu Astapor dan Yunkai, dua daerah yg sebelumnya dibebaskan oleh Daenerys, ternyata kembali dikuasai oleh para majikan budak. Daenerys pun menunda rencananya untuk pergi ke Kingslanding dan memilih untuk memerintah di Meeren, sekaligus mengatasi masalah Yunkai dan Astapor.
Masalah kecil lainnya adalah Daario yg ngebet banget sama Dany. Dany pun sempet ngasih kesempatan sekali buat Daario, dan setelahnya dia mengirim Daario untuk mengambil alih lagi Yunkai. Juga ada masalah setelah kebijakan yg dia lakukan, satu demi satu penduduk menyatakan permasalahan mereka.
Cobaan besar tiba bagi Daenerys, setelah mengetahui bahwa Jorah adalah mata-mata untuk King Robert Baratheon. Meskipun Jorah sudah berkilah bahwa dia sudah setia pada Daenerys, Dany tetap menyuruh Jorah pergi, dan tak pernah menampakkan diri di depannya lagi.
Selain itu, karena salah satu naganya menyerang penduduk, Dany pun dengan sedih mesti mengurung naga2nya, untuk mencegah mereka berbuat kekacauan.
Sansa Stark
Sansa yg sedang berduka karena kematian Robb dan Catelyn, didatangi oleh Dontas Hollard, orang yg diselamatkannya waktu itu dan sekarang menjadi lawakan Joffrey. Dia berterimakasih dan memberikan kalung keluarganya, yg nanti diketahui merupakan alat yg berperan dalam kematian Joffrey. Sansa mengikuti acara pernikahan Joffrey, dan terpukul ketika pertunjukan dwarf yg juga mengolok2 kakaknya ditampilkan. Ketika Joffrey mulai tersedak, Dontos muncul lagi dan segera mengajak Sansa pergi. Mereka pun menyusuri lorong2 rahasia dan tiba di sebuah kapal, dimana Lord Baelish ada di sana.
Lord Baelish ternyata belum berangkat ke Eyrie, dan dalam perjalanan mereka, dia menceritakan bahwa dialah yg berperan dalam kematian Joffrey, menggunakan Dontos untuk menitipkan kalung berisi racun, yang kemudian dengan bantuan rekannya, tiba ke anggur yg diminum Joffrey. Baelish mengatakan bahwa dia melakukannya untuk melindungi Sansa, dan membalaskan kematian Catelyn yang dicintainya.
Mereka pun tiba di Eyrie dan bertemu dengan Lysa Arryn, bibinya Sansa, dan Robin, putra Lysa. Baelish merahasiakan identitas Sansa kecuali pada Lysa dan Robin. Keberadaan mereka di Eyrie harusnya lancar2 aja. Lysa yg ngebet langsung meminta Baelish menikahinya saat itu juga. Tapi tak berapa lama masalah muncul, karena Lysa cemburu pada Sansa. Apalagi setelah melihat Baelish mencium Sansa. Lysa murka dan hendak mendorong Sansa jatuh melalui Moon Door, tapi Baelish datang dan mencegahnya. Baelish berusaha menenangkan Lysa, tapi dia terus ngoceh tentang gimana dia selama ini sudah melakukan petunjuk Baelish, termasuk meracuni Jon Arryn (suaminya) dan menghasut Catelyn. Baelish pun kemudian mendorong Lysa jatuh.
Besok2nya, ketika para noble di Eyrie meminta keterangan Sansa tentang kematian Lysa, Sansa mengakui identitasnya, dan mengatakan hal yang sebenarnya, bahwa Lysa cemburu dan hendak mendorong Sansa, tapi kemudian Sansa mengatakan bahwa Lysa bunuh diri. Sansa memutuskan untuk melindungi Lord Baelish, karena dia satu-satunya yg bisa dia andalkan untuk bertahan hidup.
Jon Snow
Jon yang sudah kembali ke Castle Black sempat mendengar kabar kematian Robb. Kemudian dia melaporkan tindakannya yang membunuh Qhorin Halfhand supaya dapat menyusup ke Mance Rayder dan kaum wildling. Jon tidak dihukum karena sudah berhubungan seks dengan Yggrite, karena menurut Maester Aemon, kalo semua yg melakukan seks dihukum, mereka ga bakal punya cukup orang untuk menjaga Castle Black. Jon juga melaporkan bahwa Mance akan membawa 100 ribu pasukan untuk menyerbu Castle Black.
Tapi tetep aja sih, Ser Alliser Thorne yg ga suka sama Jon mempersulit dan menghambat langkah Jon. Apalagi, di sana juga bergabung Janos Slynt, bekas komandan City Watch yg mengkhianati Ned Stark, terus dibuang oleh Tyrion. Jon meminta ijin untuk pergi menumpas para deserter Night Watch yg ada di tempat Craster, karena dikuatirkan kalo Mance lewat situ, mereka bakal tertangkap dan mengaku kalo Castle Black jumlah orangnya dikit. Selain itu, Jon juga ingin membalaskan dendam Lord Commander Mormont yg terbunuh di sana. Bersama Jon, ikut juga Locke, orangnya Lord Bolton yg ditugaskan untuk mencari Bran.
Jon Snow dan rombongan pun pergi dan bertarung dengan para desertir di bawah pimpinan Karl, bekas assasin yg dikirim ke Wall. Beres, walaupun Jon ga nyadar kalo di sekitar situ juga ada rombongan Bran.
Kembali ke Castle Black, Jon mengusulkan agar mereka menutup tunnel supaya ga bisa dilewatin sama pasukannya Mance, tapi Ser Alliser menolak mentah2. Waktu penyerbuan pun tiba. Pasukan Mance menyerbu dari utara, termasuk beberapa mammoth dan giant. Sementara dari selatan, mereka juga diserbu oleh rombongan wildling yg lain yg waktu itu manjat Wall, termasuk di antaranya Tormund, Yggrite, dan orang2 Thenn yg kanibal. Dalam perang yang menghabiskan satu episode penuh, mereka berhasil menahan invasi wildling. Tapi dua teman Jon, yaitu Pyp dan Grenn, tewas. Pyp tewas oleh Yggrite, dan Grenn oleh giant. Sebaliknya, Yggrite terbunuh oleh Olly, anak yg mengungsi ke Castle Black. Mereka berhasil menangkap Tormund, sementara Ser Alliser terluka setelah bertarung dengan Tormund.
Meskipun berhasil, Jon tahu kalo pasukan Mance masih banyak, dan di kesempatan berikutnya mereka tidak akan berhasil menahannya. Dia lalu pergi sendiri ke utara dan menemui Mance, dengan diam-diam berencana membunuhnya.
Mance memberi alasan yg logis bahwa mereka hanya ingin menyebrangi Wall, untuk menghindari ancaman white walkers. Mance juga berjanji kalau mereka diijinkan lewat, tidak perlu ada pertumpahan darah. Tapi Jon malah menunjukkan gelagat untuk membunuh Mance. Sebelum itu terjadi, tak disangka2, armada Stannis Baratheon yg jumlahnya jauh lebih banyak datang dan melumpuhkan pasukan wildling Mance. Jon kemudian meminta agar Mance tidak dibunuh, karena dulu Mance juga mengampuni nyawa Jon ketika dia bersama mereka.
Jadilah sekarang rombongan Stannis ikut tinggal di Castle Black, termasuk Ser Davos, istri dan anaknya Stannis, juga Melisandre.
Margaery Tyrell
Menjelang pernikahannya dengan Joffrey, Margaery kedatangan Brienne yg memberitahunya tentang momen2 kematian Renly (di season 2). Kemudian pernikahannya tiba. Sewaktu pertunjukan dwarf, Margaery sebenarnya ikut tersinggung karena mereka meledek Renly juga. Kemudian dia mencoba mengalihkan suasana yg panas antara Joffrey dan Tyrion, dengan mengajak Joffrey minum. Tak disangka, minuman itulah yang kemudian menyebabkan kematian Joffrey.
Baru saja menikah, kemudian ditinggal mati suaminya, Margaery batal menjadi Queen, keinginannya sejak dulu. Neneknya, Lady Olenna, menenangkannya, dan memberi petunjuk kalau dia terlibat dengan kematian Joffrey, karena tidak rela membiarkan Margaery menikahi monster itu. Olenna juga mendorong Margaery agar lebih dekat dengan Tommen, yg segera akan dinikahinya. Bukan maen yak, karena deal dengan House Tyrell bahwa Margaery akan menjadi Queen, makanya segera dia dijodohkan lagi, meskipun umurnya Tommen masih 10 atau berapa gitu.
Arya Stark (and The Hound)
Arya dan The Hound bepergian bersama-sama. Tadinya Clegane berencana membawa Arya ke Eyrie, karena di sana ada bibinya. Di tengah jalan, mereka ketemu dengan pasukannya Polliver, yg waktu itu ngambil pedangnya Arya. The Hound dan Arya membunuh rombongan itu, dan Arya mendapat pedangnya, Needle, kembali. Kemudian berikutnya mereka ketemu dengan seorang petani yg memberi mereka tempat untuk nginap. Tapi di pagi harinya, The Hound malah merampok si petani, beralasan kalo mereka ga akan bertahan hidup lama. Berikutnya mereka ketemu seorang yg sekarat karena dirampok. The Hound kemudian membunuhnya untuk menghentikan rasa sakitnya. Berikutnya mereka bertemu dua perampok yg dulu serombongan dengan Arya ketika mau dikirim ke The Wall. Beres, lewat juga.
Lama kelamaan, Arya dan The Hound bonding sebagai teman, meskipun The Hound tetep aja bicaranya kasar, dan meledek gaya berlatih Arya yg berasal dari Syrio Forel. Mereka tiba di Eyrie, tapi pada saat itu Lysa Arryn sudah mati. Mereka ga jadi masuk ke sana, padahal masih ada Sansa di Eyrie, tapi mereka ga tauu.
Kemudian, tanpa disangka, mereka bertemu dengan Brienne dan Pod. Scene ini improvisasi, karena di buku ga ada kejadian itu. Brienne mencoba meyakinkan Arya untuk ikut dengannya, tapi The Hound ga percaya dan mengira Brienne datang atas utusan Lannister. Brienne dan the Hound pun bertarung, dan setelah saling gulat, The Hound terjatuh dari tebing dan sekarat. Dia meminta Arya untuk membunuhnya, tapi Arya malah membiarkan dan pergi.
Arya kemudian tiba di sebuah kapal yg mau pergi. Ternyata kapal itu menuju Braavos, dan Arya menunjukkan koin dari Jaqen (di season 2) dan mengucap "Valar Morghulis". Kapten kapal pun langsung mengangguk dan mempersilakan Arya untuk ikut.
Reek/Theon and Ramsay
Plot yg paling males gw ikutin. Terutama karena nasib Theon yg menyedihkan. Dia semacam udah dicuci otaknya, dan sekarang nurut sama Ramsay. Bahkan waktu ada kesempatan untuk membunuh Ramsay, dia ga melakukannya. Lord Bolton datang dan ngomelin Ramsay karena ulahnya membantai orang2 Ironborn menyebabkan Winterfell ga bisa ditembus, padahal harusnya sekarang Lord Bolton yg menguasai Winterfell. Dia nyuruh Ramsay untuk mengambil alih Moat Cailin, markasnya pasukan Ironborn di Utara.
Yara Greyjoy, adiknya Theon yg jadi komandan, datang untuk membebaskan Theon, tapi Theon yg udah jadi Reek menolak karena dia ga inget siapa itu Yara. Akhirnya Yara yg sadar kalo Theon sudah berubah dan ga ada lagi, pergi dan mengatakan kalo Theon sudah mati.
Ramsay ngirim Reek ke Moat Cailin, sebagai Theon untuk nyuruh pasukan Ironborn nyerah. Ga taunya tetep aja mereka dibantai oleh Ramsay sesudahnya. Lord Bolton yg puas kemudian mengangkat Ramsay dan memberinya nama resmi, jadi Ramsay Bolton.
Stannis
Stannis tadinya stres dan kesel karena ga bisa berbuat apa-apa untuk meneruskan perang. Ser Davos kemudian menemukan ide cemerlang dan membawa mereka datang ke Iron Bank Braavos untuk meminta bantuan uang. Ser Davos mengingatkan bahwa Tywin sudah tua dan jika dia tewas, maka tidak ada penerus Lannister yg cakap, sehingga Stannis lah yg akan jadi orang terkuat di Westeros. Kemudian setelah itu barulah mereka nongol di luar Wall dan melumpuhkan pasukannya Mance Rayder.
Bran
Bran masih melanjutkan perjalanan dengan Hodor, dan kakak adik Jojen dan Meera Reed. Dia makin sering menggunakan kemampuan warg untuk mengendalikan Ghost, dire wolfnya. Kemudian mereka sempat tertangkap oleh para desertir Night Watch pimpinan Karl, yg hendak membunuh mereka ketika kemudian rombongan Jon Snow datang. Di tengah kekacauan, Locke yg menyusup ke Night Watch mencoba membawa kabur Bran, tapi Bran masuk ke pikiran Hodor dan membunuh Locke. Jojen mencegah Bran untuk bertemu Jon, karena rencana mereka bisa batal.
Ujug2 mereka sampai di pohon yg dilihat Jojen di mimpinya, tempat dimana Three Eyed Raven berada. Tapi pasukan tengkorak muncul dan menyerang mereka. Jojen terbunuh, tapi Bran dan lainnya diselamatkan oleh seorang anak (Children of the Forest). Bran bertemu dengan kakek2 yg meruapakan Three eyed raven. Dia mengatakan bahwa Bran tidak akan berjalan lagi, melainkan terbang.
-OoO-
Highlight di season ini antara lain kemunculan Oberyn, kematian Joffrey, pengadilan atas Tyrion, kematian Lysa Arryn oleh Lord Baelish, The Mountain vs Red Viper, perang di Castle Black, dan Tyrion yang membunuh Tywin. Momen yg ditunggu2 sejak season2 lalu terwujud. Joffrey's death. Abis itu sempet ada banyak banget komentar di internet, yg unik2 dan brilyan tentang peristiwa ini. Momen lainnya yg wah ketika Oberyn bertarung dengan Ser Gregor, dan akhirnya Oberyn mati. Banyak yg patah hati, yah biasa, karena jagoan mereka yg keliatannya bakal menang ujung2nya mati juga.
Beberapa bagian ga sesuai dengan yg di buku. Misalnya sebab pertengkaran Tyrion sebelum dia membunuh Tywin, harusnya membahas istri Tyrion yg dulu. Trus The Hound itu ga pernah ketemu Brienne, dia matinya lebih awal karena luka2 setelah tarung dengan Polliver. Di buku juga Loras udah join Kingsguard, jadi ga ada wacana tentang pernikahannya dengan Cersei. Yah pokoknya begitulah, banyak yg diimprov. Kita liat aja nanti season depan gimana, soalnya yg di bukunya gw belom ngintip juga.
Dan gw makin suka sama theme songnya GOT yg di awal episode, yg buatan Ramin Djawadi. Keren abis pokoknya.
Review sebelumnya:
Game of Thrones (season 1)
Game of Thrones (season 2)
Game of Thrones (season 3)
2 comments:
Kalo Semua Sesuai Buku Ceritanya Malah Lebih Mudah Ditebak, Dimana Serunya ? Toh Komik2 Marvel Banyak Yang Tidak Sesuai Filmnya, Sehingga Mereka2 Yg Membaca Ataupun Tidak Buku2 Dan Komik2 nya Dapat Sama2 Menikmati Filmnya !!!
Thanks and I have a swell supply: Who Repair House Windows homes to renovate
Post a Comment