Featured Post

[Review] Game of Thrones (season 6)

Setelah setahun, GoT kembali di season 6. Sebenarnya gw juga ga begitu nunggu2 sih, karena lagi asik ngikutin serial yg lain (The Flash...

Tuesday, March 18, 2014

[Review] Game of Thrones (season 2)

Stannis Baratheon
Secara garis besar, plot season 2 ini menceritakan tentang Battle of the Five Kings. Lanjutan dari season lalu, setelah King Robert Baratheon mati, yg jadi raja adalah Joffrey Baratheon, anaknya. Tapi karena Joffrey sebenarnya bukan anak kandung Robert, melainkan anak bastard hasil incest dari Cersei dan Jamie Lannister, jabatan itu ditentang oleh beberapa kubu. Yang pertama adalah Renly Baratheon, adik Robert yang sebelumnya menjadi anggota Council. Yang kedua adalah Stannis Baratheon, adik tertua Robert, yg secara bloodline harusnya yang berhak menjadi raja. Tapi Renly ga setuju karena menurutnya Stannis ga bakal jadi raja yang baik. Berikutnya adalah Robb Stark yang menggantikan ayahnya, Ned Stark, menjadi Lord of Winterfell, dan kemudian memimpin perang pada House of Lannister yg menjadi pendukung utama Joffrey. Motif utamanya adalah untuk membalaskan kematian Ned dan membawa pulang Sansa dan Arya, dan Robb sama sekali tidak tertarik untuk menjadi raja di King's Landing, asalkan daerah Winterfell tidak diusik. Robb sendiri sudah diberi gelar King in the North oleh para pendukungnya. Raja kelima, yg ga begitu berhubungan dengan yg lainnya adalah Balon Greyjoy, penguasa Iron Islands, yang ingin merebut Winterfell dari House of Stark dan menjadi raja sendiri di sana.

Mari ke Stannis Baratheon dulu. Stannis sebenarnya ga buruk2 amat sih seperti yg dikira sama Renly. Stannis adalah komandan perang yang sukses, dan dari ceritanya, dia pernah dengan setia ngikutin perintah Robert walaupun kondisinya sulit. Stannis punya tangan kanan yang juga setia bernama Ser Davos Seaworth yg bekas perompak. Yang patut disayangkan adalah keberadaan penyihir bernama Melisandre yg menjadi penasehat Stannis.

Melisandre

Hmm, subplot yg gw ceritain ini 4 aja ya.
1. Battle of Five Kings
2. Arya Stark
3. Jon Snow di North of the Wall
4. Daenerys Targayren di Qarth

Battle of Five Kings

Clash pertama terjadi antara Stannis dan Renly. Dua bersodara ini ga mau ngambil jalan tengah buat gabungin kekuatan lawan armadanya Joffrey. Awalnya, Renly di posisi yg menguntungkan soalnya banners Baratheon lebih banyak yg dukung dia, ditambah lagi dari House of Tyrell. Ini karena "persahabatan" antara Renly dan Loras Tyrell (pacar gay-nya), tapi di muka umum Renly nikah sama Margaery Tyrell, saudaranya Loras.

Renly Baratheon dan Margaery Tyrell

Tapi Renly ga bertahan lama. Dia mati terbunuh oleh mahluk gaib kiriman Melisandre. Setelah itu, besoknya semua banners Baratheon balik dukung Stannis, sementara Tyrell pergi. Jadilah Stannis punya armada yg melimpah dan siap menggempur King's Landing.

Sementara Robb Stark yg katanya lagi unggul tiap kali perang lawan Lannister, di season ini ga begitu ada aksinya sih, cuma mondar-mandir di kamp-nya aja, dan kenalan sama perawat cantik bernama Talisa Maegyr yg datang dari tempat yg jauh bernama Volantis. Robb jatuh cinta sama Talisa, dan kemudian di akhir season mereka pun menikah. Padahal Robb udah bikin deal dengan Lord Frey buat nikahin salah satu putrinya. Hal yg nantinya akan membawa akhir perjuangan Stark di season berikutnya.

Robb ngirim ibunya, Catelyn ke Renly dan Theon ke ayahnya, Balon Greyjoy, untuk menggabungkan kekuatan. Keduanya gagal. Catelyn melihat sendiri Renly terbunuh, dan setelahnya pergi dengan Brienne of Tarth, cewek perkasa pengawalnya Renly. Mereka kembali ke kamp Stark. Karena sudah diberitahu oleh Lord Baelish, kalo Lannister bersedia menukar Sansa dan Arya dengan Jaime Stark yg lagi ditawan Robb, Catelyn diam-diam membebaskan Jaime dan menyuruh Brienne mengantarkan Jamie ke King's Landing. Robb tentu saja marah karena tahanannya kabur, tapi ya mau gimana, namanya Catelyn sayang sama anak-anaknya dan pengen mereka kembali.

Brienne dan Lady Catelyn

Theon, yg dikirim ke Balon Greyjoy, tentu saja ga kembali dengan dukungan ayahnya. Sebagai background, dulu Balon Greyjoy sempet perang dengan keluarga Stark (memberontak) dan kalah, lalu Theon kemudian dibawa oleh Ned Stark supaya si Balon ga macem2. Nah, begitu Theon pulang lagi ke rumahnya, Balon udah eneg sama dia karena mengira dia udah dukung Stark. Karena ngotot pengen membuktikan kesetiaan ke ayahnya, Theon berkhianat. Dengan pasukan dari ayahnya, dia malah mengatur strategi dan mengambil alih Winterfell yg ga ada pasukannya. Cuma ada Brann dan Rickon di sana sebagai Stark yg tersisa. Osha, pengasuhnya Brann sempat berhasil memperdaya Theon dan membawa Brann dan Rickon (juga Hodor), kabur.

Theon mengambil alin Winterfell

Theon ngamuk dan berusaha nyari Brann cs sampe ketemu, dan bakal bunuh mereka karena sudah membangkang. Hasilnya sebenarnya dia ga berhasil nemuin mereka, tapi dia membunuh dua anak milik petani lokal dan menunjukkan seolah-olah itu adalah Brann dan Rickon. Jadi sebenarnya ga beneran ya, tapi Robb udah tau kabar pengkhianatan Theon, dan ngirim pasukan dari House Bolton (salah satu banner-nya) untuk mengambil alih Winterfell. Sebelum pasukan Bolton dateng, anak buahnya Theon nyekap Theon dan kabur dengan tujuan untuk kembali ke markasnya Greyjoy.

Tyrion Lannister

(waduh, panjang banget ini)
Di King's Landing, Tyrion jadi Hand of the King, mewakili ayahnya, Tywin Lannister, yg lagi sibuk ngurusin perang lawna Robb Stark. Di luar dugaan, Tyrion berhasil menjalankan tugasnya dengan cerdas. Dia bisa mengendalikan orang2 yg terlibat dengan cukup baik. Karena dia ga naif kayak Ned Stark, dan dia mau ikut dalam permainan politik (Game of Thrones), dia punya kerjasama yg baik dengan Lord Varys, Baelish dan lain2. Dia nyingkirin orang2 yg ga bisa dipercaya, seperti Janos Slynt (komandan City Watch) dan Grand Maester Pycelle. Yg ga suka paling cuma Cersei sama Joffrey doang.

Cersei Lannister

Ah, kepanjangan juga kan jadinya. Lupakan subplot2 yg lain dan sisanya.

Klimaks season ini seperti biasa terjadi di episode 9, dimana terjadi Battle of Blackwater. Stannis dan armada perangnya menyerbu King's Landing dari laut. Harusnya mereka berhasil, dan mungkin kita akan bisa melihat Joffrey mati lebih cepet. Sayangnya, Tyrion ada di sana dan di pihak King's Landing. Dia menunjukkan strategi yg manjur, dan kepemimpinan yg luar biasa di saat Joffrey malah kabur. Walhasil mereka selamat karena di saat akhir, armadanya Tywin datang bersama bantuan dari armada Tyrell.

Quick insight tentang dua subplot di luar arena. Jon Snow dan para Nightwatch masih di Utara, mencoba menyusup ke tempatnya para Wildlings, yg sekarang sudah bersatu di bawah pimpinan Mance Rayder. Daenerys sedang terhambat di Qarth, buat nyari kapal supaya bisa ke Westeros. Tapi di Qarth ada para warlock yg mempersulit usahanya.

Jon Snow yang tertangkap oleh Widlings

Daenerys Targaryen
Arya Stark
 Terakhir, Arya Stark yg tadinya dalam perjalanan ke The Wall, di tengah jalan tertangkap pasukan Lannister yg nyari Gendry, anak bastardnya King Robert. Dia dan tahanan lain dibawa ke Harrenhal, dan dia malah disuruh jadi pelayannya Lord Tywin! Dan ada hal menarik dari subplotnya Arya. Dia berteman dengan laki-laki misterius bernama Jaqen H'ghar. Jadi, sewaktu rombongan mereka diserbu pasukan Lannister, dia ngasih kunci buat bebasin Jaqen yg dikurung. Setelahnya, Jaqen yg juga ditempatkan jadi salah satu pasukan Lannister bilang ke Arya, sebagai imbalan karena sudah bebasin dia dan 2 orang lain, dia boleh nyebutin tiga orang yang nanti bakal dibunuhnya. Dua nama pertama digunakan untuk anggota pasukan yg semena-mena, dan bawahannya Lord Tywin yg mergokin Arya. Nama terakhir tadinya Arya minta Tywin, tapi karena Jaqen ga bisa menjanjikan kapan dia bakal bunuh Tywin (could be hour, day, month), gantinya Arya minta Jaqen bantuin dia kabur.

Elemen2 sihir dan supernatural di season ini makin menjadi. Kalo sebelumnya ada naga, kali ini memasuki level baru dengan keberadaan Melisandre. Adegan waktu Melisandre ngelahirin mahluk gaib berwujud bayangan hitam itu gila banget. Apalagi mahluk itu kemudian nyusup dan membunuh Renly. Berikutnya adalah Pyatt Pree, salah satu warlock di Qarth yg bisa menggandakan dirinya, semacam Kagebunshin no Jutsunya Naruto. Mana tampangnya juga serem banget. Berikutnya adalah Jaqen yg bukan orang biasa, melainkan salah satu Faceless Man dari Braavos. Sewaktu berpisah dengan Arya, dia membalikkan badan, dan ketika balik lagi, mukanya udah ganti. Dan yg terakhir, yg menjadi penutup season ini, adalah adegan dimana Samwell Tarly (temennya Jon yg juga anggota Nightwatch) melihat sendiri armada Undead dan White Walkers lewat di sampingnya.

White Walkers

Best thing about this season: Jaqn H'ghar yg misterius dan berbahaya. Dia ngajak Arya buat ikut sama dia ke Braavos, supaya Arya belajar jadi Faceless Man juga, tapi Arya bilang ga bisa karena pengen ketemu ibu dan saudara2nya. Jadi, Jaqen berpesan,
"If the day comes when you must find me again, just give that coin to any man from Braavos and say these words to him, 'Valar Morghulis'"

Valar Morghulis, yg di kemudian hari baru diketahui kalo artinya adalah, All Men Must Die.

Jaqen H'ghar

-OoO-

No comments:

Post a Comment