Ketika Dragon Ball menjadi Dragon Ball Z, perubahan judul itu ditandai oleh informasi tambahan yang krusial di serial tersebut. Yaitu adanya kontak dengan bangsa2 dari planet lain. Ga usah jauh-jauh. Goku dan Piccolo yang terakhir kali bertarung habis-habisan di turnamen Budokai, keduanya ternyata bukan penduduk asli bumi.
Sebelum Z, semua lingkup cerita hanya berkisar di bumi. Meskipun ada Dewa (wujud lain Piccolo) yang tinggal jauh di atas awan, mereka masih dianggap mahluk bumi. Begitu masuk Z, kita dikejutkan dengan kemunculan Raditz, salah satu orang bangsa Saiya yang tersisa. Yang kemudian memberi penjelasan bahwa Goku bukanlah manusia bumi, melainkan salah satu orang Saiya. Jelas sudah kenapa penampakan Goku yg aneh seperti ekor, dan berubah menjadi baboon raksasa ketika bulan purnama, adalah karakteristik orang2 Saiya.
Bukan cuma Goku, Piccolo pun juga bukan penduduk bumi, melainkan alien dari planet Namek. Betapa mengejutkan, tapi sekaligus masuk akal, bahwa dua orang terkuat di bumi ternyata berasal dari planet lain. (kayak Superman, ya) Apalagi setelah itu Goku dan yang lainnya dihadapkan pada lawan-lawan tangguh dari penjuru semesta, mulai dari orang Saiya (Nappa dan Vegeta), Freeza, hingga kemudian Buu, iblis yang ditakuti oleh kalangan dewa di seantero jagat raya.
Adapun ada 4 arc (tema) besar pada Dragon Ball Z. Pertama adalah arc bangsa Saiya, kemudian arc Freeza, arc Cell dan terakhir arc Buu.
Arc Saiya bercerita tentang kedatangan orang2 Saiya yang tersisa, dimana Vegeta menjadi lawan paling tangguh yang mesti dihadapi. Arc Saiya langsung berlanjut dengan arc Freeza, dimana diketahui bahwa Vegeta berada dalam bayang-bayang Freeza, yang disebut2 sebagai mahluk terkuat dan berbahaya yang ingin menguasai planet-planet. Sesudah konflik di luar angkasa berakhir, Goku dkk kembali ke bumi dan berhadapan dengan musuh yang berasal dari masa lampau. Dr Gero, ilmuwan yg tersisa dari Red Ribbon, merancang pembalasan dendamnya ke Goku dengan menciptakan android-android dengan kekuatan super untuk mengalahkan Goku. Terakhir, di mana para dewa, termasuk Kaio Shin (dewanya para dewa) terlibat, mereka berhadapan dengan iblis Buu yang sudah beribu tahun terkunci, dan sekarang dibangkitkan kembali.
Di antara arc-arc tadi, buat gw yg paling keren dan paling rumit itu arc Cell. Karena selain melibatkan teknologi-teknologi yang paling maju, ada unsur time travel yang berujung pada paradoks. Sebelum kemunculan Cell, android No. 17 dan No. 18 aja udah dianggap sebagai ancaman yg ga bisa dikalahkan, eh malah nongol lagi Cell, yg levelnya di atas mereka. Mestinya pas arc Buu bisa lebih seru, tapi entah kenapa di seri terakhir ini malah kesannya jadi kurang serius. Melawan Buu malah jadi ajang bagi Pak Toriyama buat naroh joke di beberapa momen.
Karakteristik Dragon Ball adalah: yang tadinya musuh, kemudian direkrut jadi temen. Bahkan sejak awal-awal. Mulai dari Yamucha yg tadinya perampok gurun, kemudian Ten Shin Han. Sejak Dragon Ball Z, Piccolo bergabung dengan kelompok Goku, dan sesudahnya Vegeta (meskipun kelakuannya tetap bengis). Alasan utama mereka bergabung adalah, karena adanya common enemy (musuh bersama) yg lebih kuat.
Yup, musuh berikutnya jauh lebih kuat dari yg sebelumnya. Ini adalah karakteristik lain dari Dragon Ball Z. Mulai dari Raditz yg Goku dan Piccolo kesulitan untuk mengalahkannya. Kemudian Nappa dan Vegeta datang. Dan mereka jauh lebih kuat dari Raditz. Lalu Vegeta. Lalu Freeza. Lalu android. Lalu Cell. Lalu Buu. Anehnya, Goku selalu bisa melampaui batas kekuatannya dan menjadi ratusan kuat dari sebelumnya, tiap kali. Beruntunglah karena karakteristik bangsa Saiya sebagai bangsa petarung memungkinkan mereka menjadi lebih kuat setiap kali mereka survive dari pertarungan sebelumnya.
Ga adil juga sih, karena kayaknya cuma orang-orang Saiya yg bisa ngimbangin musuh-musuhnya. Di bawah mereka, paling banter cuma Piccolo yang bisa sedikit ngejar. Manusia bumi yg laennya selalu tertinggal, macam Krillin, Ten Shin Han, dan Yamucha. And dont start with Yamucha. Dia jadi yg paling lemah, dan terbunuh di awal2 waktu lawan musuh yang paling lemah. Sedih banget kalo mengingat dia adalah salah satu karakter yg muncul di awal2 Dragon Ball.
Sebelum Z, semua lingkup cerita hanya berkisar di bumi. Meskipun ada Dewa (wujud lain Piccolo) yang tinggal jauh di atas awan, mereka masih dianggap mahluk bumi. Begitu masuk Z, kita dikejutkan dengan kemunculan Raditz, salah satu orang bangsa Saiya yang tersisa. Yang kemudian memberi penjelasan bahwa Goku bukanlah manusia bumi, melainkan salah satu orang Saiya. Jelas sudah kenapa penampakan Goku yg aneh seperti ekor, dan berubah menjadi baboon raksasa ketika bulan purnama, adalah karakteristik orang2 Saiya.
Bukan cuma Goku, Piccolo pun juga bukan penduduk bumi, melainkan alien dari planet Namek. Betapa mengejutkan, tapi sekaligus masuk akal, bahwa dua orang terkuat di bumi ternyata berasal dari planet lain. (kayak Superman, ya) Apalagi setelah itu Goku dan yang lainnya dihadapkan pada lawan-lawan tangguh dari penjuru semesta, mulai dari orang Saiya (Nappa dan Vegeta), Freeza, hingga kemudian Buu, iblis yang ditakuti oleh kalangan dewa di seantero jagat raya.
Adapun ada 4 arc (tema) besar pada Dragon Ball Z. Pertama adalah arc bangsa Saiya, kemudian arc Freeza, arc Cell dan terakhir arc Buu.
Arc Saiya bercerita tentang kedatangan orang2 Saiya yang tersisa, dimana Vegeta menjadi lawan paling tangguh yang mesti dihadapi. Arc Saiya langsung berlanjut dengan arc Freeza, dimana diketahui bahwa Vegeta berada dalam bayang-bayang Freeza, yang disebut2 sebagai mahluk terkuat dan berbahaya yang ingin menguasai planet-planet. Sesudah konflik di luar angkasa berakhir, Goku dkk kembali ke bumi dan berhadapan dengan musuh yang berasal dari masa lampau. Dr Gero, ilmuwan yg tersisa dari Red Ribbon, merancang pembalasan dendamnya ke Goku dengan menciptakan android-android dengan kekuatan super untuk mengalahkan Goku. Terakhir, di mana para dewa, termasuk Kaio Shin (dewanya para dewa) terlibat, mereka berhadapan dengan iblis Buu yang sudah beribu tahun terkunci, dan sekarang dibangkitkan kembali.
Di antara arc-arc tadi, buat gw yg paling keren dan paling rumit itu arc Cell. Karena selain melibatkan teknologi-teknologi yang paling maju, ada unsur time travel yang berujung pada paradoks. Sebelum kemunculan Cell, android No. 17 dan No. 18 aja udah dianggap sebagai ancaman yg ga bisa dikalahkan, eh malah nongol lagi Cell, yg levelnya di atas mereka. Mestinya pas arc Buu bisa lebih seru, tapi entah kenapa di seri terakhir ini malah kesannya jadi kurang serius. Melawan Buu malah jadi ajang bagi Pak Toriyama buat naroh joke di beberapa momen.
Karakteristik Dragon Ball adalah: yang tadinya musuh, kemudian direkrut jadi temen. Bahkan sejak awal-awal. Mulai dari Yamucha yg tadinya perampok gurun, kemudian Ten Shin Han. Sejak Dragon Ball Z, Piccolo bergabung dengan kelompok Goku, dan sesudahnya Vegeta (meskipun kelakuannya tetap bengis). Alasan utama mereka bergabung adalah, karena adanya common enemy (musuh bersama) yg lebih kuat.
Yup, musuh berikutnya jauh lebih kuat dari yg sebelumnya. Ini adalah karakteristik lain dari Dragon Ball Z. Mulai dari Raditz yg Goku dan Piccolo kesulitan untuk mengalahkannya. Kemudian Nappa dan Vegeta datang. Dan mereka jauh lebih kuat dari Raditz. Lalu Vegeta. Lalu Freeza. Lalu android. Lalu Cell. Lalu Buu. Anehnya, Goku selalu bisa melampaui batas kekuatannya dan menjadi ratusan kuat dari sebelumnya, tiap kali. Beruntunglah karena karakteristik bangsa Saiya sebagai bangsa petarung memungkinkan mereka menjadi lebih kuat setiap kali mereka survive dari pertarungan sebelumnya.
Ga adil juga sih, karena kayaknya cuma orang-orang Saiya yg bisa ngimbangin musuh-musuhnya. Di bawah mereka, paling banter cuma Piccolo yang bisa sedikit ngejar. Manusia bumi yg laennya selalu tertinggal, macam Krillin, Ten Shin Han, dan Yamucha. And dont start with Yamucha. Dia jadi yg paling lemah, dan terbunuh di awal2 waktu lawan musuh yang paling lemah. Sedih banget kalo mengingat dia adalah salah satu karakter yg muncul di awal2 Dragon Ball.
No comments:
Post a Comment