Berita yg sedang hangat minggu ini, selain Arifinto anggota DPR F-PKS yg ketauan nonton video porno trus akhirnya mengundurkan diri, ato juga fenomena artis dadakan Briptu Norman yang melejit karena video dia sedang lipsing lagu India beredar di Youtube, adalah tentang penyanderaan kapal asal Indonesia oleh perompak Somalia. Setidaknya lebih dari 20 orang jadi sandera di perairan Laut Mediterania. Berita mulai ramai sejak istri sang kapten mengirim surat ke SBY agar menyelamatkan suami dan ABK lainnya. Kapal MV Kudus dibajak para perompak, yg kemudian meminta tebusan yg saat ini 3 juta dolar AS.
Langkah yg pemerintah ambil: katanya mau negosiasi dengan perompak. Saya yakin banyak yg kecewa karena pemerintah lamban dalam mengatasi hal ini. Ketimbang negosiasi dengan perompak/teroris, lebih baik ikuti sikap Amerika terhadap teroris, yaitu: "DO NOT NEGOTIATE WITH TERRORIST" dan langsung luncurkan serangan militer dari TNI. Nyatanya belom, entah karena terlalu banyak pertimbangan ato terlalu banyak ragu2, belum ada realisasi upaya penyelamatan.
Kemudian saya baca bahwa kapal yg disandera para perompak itu masih ada banyak, 20an kapal dari berbagai negara. Trus ada Malaysia dan Thailand yg katanya berhasil merebut kapalnya kembali. Saya baru ngeh, jadi bukan cuma Indonesia saja yg kapalnya dibajak. Lalu pertanyaan terpenting: KENAPA GAK KERJASAMA? dalam meringkus perompak. Yang ada negara2 ini bekerja sendiri2 dalam menyelamatkan kapal mereka.
Masalah yang melanda beberapa negara sekaligus ini mestinya iselesaikan secara bersama2 dengan PBB misalnya, biar lekas selesai. Kalaupun nantinya PBB tidak bisa memberikan dukungan militer, paling gak angkatan militer antarnegara mau bekerja sama dan membangun aliansi untuk menumpas perompak, bukannya nyerbu Libya ato negara penghasil minyak lainnya. Toh punya musuh yg sama. Kesampingkan dulu gengsi dan perselisihan antarnegara demi tujuan bersama ini, malah mungkin kedepannya antarnegara bisa semakin kuat persahabatannya.
Yang ada tiap negara coba selesaikan masalah sendiri2. Jadinya ya begini: Negara yg pinter cepet selesai, sedang negara yg oon (kayak Indonesia) lamban dan ga selesai2. Kerahkan militer aja pake nunggu2 dulu. Nunggu apalagi? Nunggu semua sandera mati? Ato cuma berharap di kapal itu ada semacam Rambo trus bisa ngalahin para perompak itu sendirian? Saya pribadi berpendapat sejak awal langsung kirim militer aja. Ya memang nantinya pasti ada beberapa sandera yg terluka ato bahkan jadi korban, tapi daripada menambah jumlah korban lebih banyak, lebih baik diakhiri secepat mungkin.
Demikian.
Langkah yg pemerintah ambil: katanya mau negosiasi dengan perompak. Saya yakin banyak yg kecewa karena pemerintah lamban dalam mengatasi hal ini. Ketimbang negosiasi dengan perompak/teroris, lebih baik ikuti sikap Amerika terhadap teroris, yaitu: "DO NOT NEGOTIATE WITH TERRORIST" dan langsung luncurkan serangan militer dari TNI. Nyatanya belom, entah karena terlalu banyak pertimbangan ato terlalu banyak ragu2, belum ada realisasi upaya penyelamatan.
Kemudian saya baca bahwa kapal yg disandera para perompak itu masih ada banyak, 20an kapal dari berbagai negara. Trus ada Malaysia dan Thailand yg katanya berhasil merebut kapalnya kembali. Saya baru ngeh, jadi bukan cuma Indonesia saja yg kapalnya dibajak. Lalu pertanyaan terpenting: KENAPA GAK KERJASAMA? dalam meringkus perompak. Yang ada negara2 ini bekerja sendiri2 dalam menyelamatkan kapal mereka.
Masalah yang melanda beberapa negara sekaligus ini mestinya iselesaikan secara bersama2 dengan PBB misalnya, biar lekas selesai. Kalaupun nantinya PBB tidak bisa memberikan dukungan militer, paling gak angkatan militer antarnegara mau bekerja sama dan membangun aliansi untuk menumpas perompak, bukannya nyerbu Libya ato negara penghasil minyak lainnya. Toh punya musuh yg sama. Kesampingkan dulu gengsi dan perselisihan antarnegara demi tujuan bersama ini, malah mungkin kedepannya antarnegara bisa semakin kuat persahabatannya.
Yang ada tiap negara coba selesaikan masalah sendiri2. Jadinya ya begini: Negara yg pinter cepet selesai, sedang negara yg oon (kayak Indonesia) lamban dan ga selesai2. Kerahkan militer aja pake nunggu2 dulu. Nunggu apalagi? Nunggu semua sandera mati? Ato cuma berharap di kapal itu ada semacam Rambo trus bisa ngalahin para perompak itu sendirian? Saya pribadi berpendapat sejak awal langsung kirim militer aja. Ya memang nantinya pasti ada beberapa sandera yg terluka ato bahkan jadi korban, tapi daripada menambah jumlah korban lebih banyak, lebih baik diakhiri secepat mungkin.
Demikian.
No comments:
Post a Comment