Featured Post

[Review] Game of Thrones (season 6)

Setelah setahun, GoT kembali di season 6. Sebenarnya gw juga ga begitu nunggu2 sih, karena lagi asik ngikutin serial yg lain (The Flash...

Wednesday, February 08, 2006

Kenapa mesti minder? (no offense)

Baru baru ini si Ratih bikin blog, dan isi blog pertamanya adalah tentang badannya yang kecil tapi dia merasa itu adalah sebuah kelebihan tersendiri. (salah satu poinnya adalah :
"karena gw yang palig kecil, orang2 laen di IF yang kecil selamat, karena ada yang lebih kecil dari mereka"). Dari pernyataan tersebut, gw tau kalo yang dimaksud salah satunya adalah gw, karena dia sering bilang kalo gw juga kecil. Nah, gw punya pandangan sendiri...
Pertama : gw ga kecil. Kalo orang bilang gw kecil, terserah. Rasanya tinggi gw termasuk golongan sedang dengan derajat keanggotaan 90%. (Fuzzy Logic).
Berikutnya, tinggi dan berat badan gw ideal. Menurut rumus keseimbangan berat badan(atau begitulah kira-kira), yang isinya berat badan ideal adalah tinggi badan - 110. Berat badan gw berkisar di angka 50-54. Itu sudah ideal. Gw pernah nyoba2 ga makan supaya nembus angka 40-an, tetapi ga bisa2. Setelah itu, gw udah ga mikirin lagi masalah itu. Gw ga takut berat badan gw nambah, soalnya biar gw makan berapa kalipun dalam sehari, berat badan gw akan tetap terjaga. Kenapa? Karena setiap hari gw mengkondisikan diri untuk berolahraga. Coba resapi ini : Setiap harinya, kalo gw pergi ke kampus, gw selalu berangkat dan pulang dengan berjalan kaki. Waktu tempuh 20 menit, dengan kecepatan semi-cepat (gw kalo jalan emang cepet). Medan yang ditempuh juga mencakup naik turun tangga, karena di Cihampelas dan di Taman Hewan ada tangga yang jumlah anak tangganya banyak sekali. Setiap hari ketika gw sampai di kampus atau sampai di rumah, biasanya gw ngos-ngosan. Kegiatan seperti itu sudah cukup digolongkan sebagai olahraga.
Sebagai orang yang tinggi dan beratnya ideal, gw tentu ga minder dong, malah merasa sedikit bangga. Jika melihat yg lain, yang badannya agak2 gendut (no offense), juga ama cewek2 yg pusing mikirin berat badannya, gw merasa sedikit lebih baik.
Selanjutnya adalah gw ga malu karena gw ga lemah. Bukan berarti kalo orang badannya kecil ga bisa kuat kan? Dengan olahraga setiap hari ditambah sesekali lari pada hari Sabtu, kaki gw cukup kuat. Gw tau bagaimana caranya melakukan pukulan dan tendangan yang baik. Jadi tidak ada alasan untuk takut ama orang yang lebih besar. (lain masalah kalo orangnya banyak, itu bukan takut, tapi membaca situasi, jadi harus lari karena sadar tidak ada harapan buat menang )
Disamping itu, di komik-komik yg gw baca, banyak yang tokoh utamanya tingginya ga tinggi-tinggi amat. Misalnya di Samurai X, si Kenshin itu kan pendek, toh dia bisa kuat banget. Trus di Bleach, si Ichigo tingginya 174. Ga jauh-jauh amat. Makanya gw pikir-pikir gw kalo jadi tokoh di sebuah komik Jepang, pasti cocok.
Intinya (epilog) gw ga merasa malu karena gw ga lemah. Itu aja.

No comments:

Post a Comment