pada suatu ketika, di atas langit sana, terdapatlah dewa matahari dan anak-anaknya.
di antara ketiga anaknya, dewa matahari paling suka dengan anak sulungnya yang paling kuat dan patuh padanya.
dewa matahari juga sayang dengan anak bungsunya, karena dia yang paling tampan dan baik perangainya.
anak nomor dua merasa terasingkan. dia benci dengan ayahnya, dan juga saudara-saudaranya.
tapi dia memiliki pantangan untuk tidak menyakiti siapapun, manusia atau dewa.
akhirnya dia pun pergi, dia terbang semakin tinggi dan jauh. tujuannya adalah matahari.
setibanya di sana, dia memusatkan semua kebenciannya, dan menggunakannya untuk meledakkan matahari.
matahari pun meledak, dan habis tak bersisa.
dewa matahari kehilangan kekuatannya, dan kemudian mati.
dunia pun kehilangan cahaya, dan hidup dalam kegelapan.
tanpa cahaya, manusia hanya tinggal menunggu waktu untuk musnah.
anak sulung dan anak bungsu dewa matahari masih hidup. mereka mencari anak kedua, meminta penjelasan darinya.
tapi setibanya mereka di tempat dimana matahari tadinya berada, mereka hanya menemukan sisa-sisa saudaranya.
rupanya ketika matahari meledak, dia juga ikut mati bersamanya.
Kedua saudara itu pun menyesali nasib saudara mereka yang mati dalam kebencian.
tanpa dewa matahari, mereka berdua yang tersisa itu, mengambil alih tugas ayahnya.
bersama-sama, mereka membangun matahari yang baru, yang bisa menjadi cahaya bagi dunia.
butuh waktu yang lama untuk membangunnya, ditambah lagi suasana dunia yang kacau balau tanpa cahaya.
tapi mereka yakin, mereka bisa membuat matahari yang baru, dan menyelamatkan dunia dari kehancuran.
demi ayah mereka, dan demi saudara mereka yang sudah mati.
~
di antara ketiga anaknya, dewa matahari paling suka dengan anak sulungnya yang paling kuat dan patuh padanya.
dewa matahari juga sayang dengan anak bungsunya, karena dia yang paling tampan dan baik perangainya.
anak nomor dua merasa terasingkan. dia benci dengan ayahnya, dan juga saudara-saudaranya.
tapi dia memiliki pantangan untuk tidak menyakiti siapapun, manusia atau dewa.
akhirnya dia pun pergi, dia terbang semakin tinggi dan jauh. tujuannya adalah matahari.
setibanya di sana, dia memusatkan semua kebenciannya, dan menggunakannya untuk meledakkan matahari.
matahari pun meledak, dan habis tak bersisa.
dewa matahari kehilangan kekuatannya, dan kemudian mati.
dunia pun kehilangan cahaya, dan hidup dalam kegelapan.
tanpa cahaya, manusia hanya tinggal menunggu waktu untuk musnah.
anak sulung dan anak bungsu dewa matahari masih hidup. mereka mencari anak kedua, meminta penjelasan darinya.
tapi setibanya mereka di tempat dimana matahari tadinya berada, mereka hanya menemukan sisa-sisa saudaranya.
rupanya ketika matahari meledak, dia juga ikut mati bersamanya.
Kedua saudara itu pun menyesali nasib saudara mereka yang mati dalam kebencian.
tanpa dewa matahari, mereka berdua yang tersisa itu, mengambil alih tugas ayahnya.
bersama-sama, mereka membangun matahari yang baru, yang bisa menjadi cahaya bagi dunia.
butuh waktu yang lama untuk membangunnya, ditambah lagi suasana dunia yang kacau balau tanpa cahaya.
tapi mereka yakin, mereka bisa membuat matahari yang baru, dan menyelamatkan dunia dari kehancuran.
demi ayah mereka, dan demi saudara mereka yang sudah mati.
~
ditulis sewaktu sedang kesal, dengan harapan kesalnya hilang.
No comments:
Post a Comment