Akhirnya saya paham.
Awalnya kan beberapa minggu lalu, nulisbuku bikin event #11days11projects itu, dimana kita diajak untuk ikut serta bikin cerita berdasarkan lagu tema yang berbeda tiap harinya. Nah, berhubung sekarang sudah masuk bulan November, satu demi satu hasil event itu diumumkan. Sehari dari tanggal 1 sampai 11, masing-masing 1 tema sesuai hari ke-1 dst sampai hari ke-11. Selain diliatin gambar cover buku yg bakal dibikin, juga daftar isi bukunya, karya2 yg dimasukkan ke sana dan pengarangnya.
Yang bikin gw takjub adalah, banyak sekali karya yang dimasukin ke bukunya. Sampe2 hari pertama itu ada dua buku, begitu pula hari kedua. Kesimpulan yg saya ambil, kalo ga semuanya, maka hampir semua karya yg masuk ke redaksi nulisbuku untuk ajang #11days11projects ini akan dipublikasikan. Pertanyaannya adalah: mengapa? Karena saya kira maksimal hanya 20/30 per temanya. Ini sampe 80an.
Sepertinya saya paham. Dengan mempublikasikan banyak karya yg masuk, maka para pengarangnya akan tertarik karena karya mereka dipublish, dan ujung2nya mereka akan berminat untuk membeli buku dimana karya mereka ada di sana. Bayangkan kalo ada 80 pengarang yg karyanya masuk. Minimal kira-kira ada 80 buku yang akan terjual, kepada para pengarang itu. Dan itu baru untuk hari pertama. Hari-hari berikutnya kemungkinan juga seperti itu. Strategi yang bagus dari pihak nulisbuku. Dengan menerbitkan karya2 dari puluhan orang, yang berminat dan sukarela, penjualan buku tersebut juga cukup terjamin.
Lalu sebagai salah satu pengarang yang berpartisipasi, apakah kita merasa dimanfaatkan ato kecewa? Tidak perlu. Mungkin tidak semua strategi nulisbuku itu bisnis semata, tapi juga sebagai wadah untuk karya-karya kita. Ada manfaatnya untuk kita. Karya kita bisa dipublikasikan dan dibaca oleh puluhan orang lain, minimal sesama pengarang. Win-win solution, yes?
Awalnya kan beberapa minggu lalu, nulisbuku bikin event #11days11projects itu, dimana kita diajak untuk ikut serta bikin cerita berdasarkan lagu tema yang berbeda tiap harinya. Nah, berhubung sekarang sudah masuk bulan November, satu demi satu hasil event itu diumumkan. Sehari dari tanggal 1 sampai 11, masing-masing 1 tema sesuai hari ke-1 dst sampai hari ke-11. Selain diliatin gambar cover buku yg bakal dibikin, juga daftar isi bukunya, karya2 yg dimasukkan ke sana dan pengarangnya.
Yang bikin gw takjub adalah, banyak sekali karya yang dimasukin ke bukunya. Sampe2 hari pertama itu ada dua buku, begitu pula hari kedua. Kesimpulan yg saya ambil, kalo ga semuanya, maka hampir semua karya yg masuk ke redaksi nulisbuku untuk ajang #11days11projects ini akan dipublikasikan. Pertanyaannya adalah: mengapa? Karena saya kira maksimal hanya 20/30 per temanya. Ini sampe 80an.
Sepertinya saya paham. Dengan mempublikasikan banyak karya yg masuk, maka para pengarangnya akan tertarik karena karya mereka dipublish, dan ujung2nya mereka akan berminat untuk membeli buku dimana karya mereka ada di sana. Bayangkan kalo ada 80 pengarang yg karyanya masuk. Minimal kira-kira ada 80 buku yang akan terjual, kepada para pengarang itu. Dan itu baru untuk hari pertama. Hari-hari berikutnya kemungkinan juga seperti itu. Strategi yang bagus dari pihak nulisbuku. Dengan menerbitkan karya2 dari puluhan orang, yang berminat dan sukarela, penjualan buku tersebut juga cukup terjamin.
Lalu sebagai salah satu pengarang yang berpartisipasi, apakah kita merasa dimanfaatkan ato kecewa? Tidak perlu. Mungkin tidak semua strategi nulisbuku itu bisnis semata, tapi juga sebagai wadah untuk karya-karya kita. Ada manfaatnya untuk kita. Karya kita bisa dipublikasikan dan dibaca oleh puluhan orang lain, minimal sesama pengarang. Win-win solution, yes?
No comments:
Post a Comment