Featured Post

[Review] Game of Thrones (season 6)

Setelah setahun, GoT kembali di season 6. Sebenarnya gw juga ga begitu nunggu2 sih, karena lagi asik ngikutin serial yg lain (The Flash...

Sunday, February 12, 2012

Review Film: Judgment at Nuremberg (1961)


Director: Stanley Kramer
Cast:
Spencer Tracy
Burt Lancaster
Richard Widmark
Maximilian Schell
Marlene Dietrich
Judy Garland
Montgomery Clift

Plot:

Tiga tahun setelah Perang Dunia II berakhir, pengadilan militer diadakan di Nuremberg, Jerman, untuk mengadili 4 hakim yang bertugas pada saat Hitler berkuasa. Pengadilan diselenggarakan oleh Amerika yang saat itu menduduki Jerman setelah perang usai. Hakim Dan Haywood (Tracy) dipercaya untuk memimpin sidang tersebut, dan diterbangkan ke Jerman.

Empat hakim itu didakwa karena turut berperan serta membantu Nazi melakukan kejahatan kemanusiaan, dimana jutaan orang menjadi korban akibat eksekusi di kamp konsentrasi dan pelanggaran HAM lainnya. Mereka adalah Emil Hahn, Fredrich Hoffstatter, Werner Lammpe, dan Ernst Janning (Lancaster). Seorang konsel, Hans Rolfe (Schell), menjadi pengacara pembela mereka, terutama mewakili Janning yang menolak untuk berbicara selama persidangan.


Pihak penuntut yang dipimpin Colonel Lawson (Widmark) dalam argumennya menekankan bahwa para hakim ini, yang mestinya paham tentang hukum dan keadilan, mesti dihukum seberat-beratnya karena membiarkan, dan turut membantu terjadinya pembunuhan massal pada era Hitler. Sementara argumen dari Rolfe menyebutkan bahwa Janning semata-mata hanya menjalankan peraturan yang sedang berlaku, karena percaya bahwa hal itu demi kepentingan negara.

Saksi pertama yang diajukan adalah Dr Wieck, yang dulu adalah mentor dari Janning. Berbeda dengan Janning, ketika Hitler mulai berkuasa, Wieck memilih untuk tidak berpartisipasi dan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai hakim. Dari kesaksiannya ini, Hakim Haywood mengenal lebih jauh orang seperti apa Ernst Janning ini. Janning adalah seorang hakim yang dikenal baik di masyarakat, menjalankan tugasnya dengan baik, dan menjadi semacam panutan. Karena itulah, fakta bahwa Janning menjadi bagian dari kejahatan perang ini membuatnya penasaran dan ingin mempelajari tentang Jerman lebih lanjut.

Haywood kemudian bertemu dengan Mrs. Bertholt (Dietrich), orang yang sebelumnya menempati rumah besar yang saat ini ditinggali Haywood selama dia berada di Jerman. Suaminya yang juga kalangan militer di Jerman, dieksekusi oleh pengadilan yang juga dituntut oleh Lawson.


Saksi selanjutnya yang dihadirkan Lawson adalah salah satu korban sterilisasi, yang membuat mereka tidak bisa memiliki keturunan. Rudolph Petersen (Clift), ketika dalam sebuah tes untuk membuat lisensi mengemudi, mendapat pertanyaan tentang kapan ulang tahun Hitler. Setelah mengatakan tidak tahu dan tidak peduli, Petersen kemudian dinyatakan perlu disterilisasi, dan dipindahkan ke sebuah rumah sakit. Akan tetapi Rolfe dengan cerdik menunjukkan bahwa Petersen termasuk golongan terbelakang, yang menurut peraturan mesti disterilisasi. Dari sini terlihat bagaimana Rolfe seringkali menekan dan meruntuhkan mental saksi untuk melakukan pembelaannya.

Pada waktu sidang reses, Haywood sering menghabiskan waktu dengan Mrs Bertholt. Mereka menjadi cukup dekat, meskipun Haywood sadar bahwa dia harus tetap menjaga pendiriannya agar tetap netral. Mrs Bertholt bersimpati pada Janning, dan berpotensi untuk mempengaruhi keputusan Haywood.

Di antara 4 hakim terdakwa itu, Janning yang pendiam, tidak terlalu berpihak pada rekan-rekannya. Dia terutama bersebrangan dengan Hahn yang bigot dan mendukung Nazi. Dua orang lainnya meskipun pasif tapi mengambil keuntungan dari kekuasaan Nazi. Sementara Janning, diliputi rasa bersalah karena sadar apa yang telah dilakukannya.

Lawson berhasil menemukan Irene Hoffman (Garland), korban kasus Feldenstein, dimana pemilik bangunan Feldenstein yang merupakan seorang Yahudi, dihukum mati karena dianggap memiliki hubungan dengannya yang waktu itu masih remaja. Kasus Feldenstein dijadikan contoh oleh Nazi sebagai pencemaran ras Arya mereka. Meski bimbang dan takut, Irene yang sekarang bernama Irene Wallner -menikah- akhirnya setuju untuk bersaksi.

Lawson kemudian menunjukkan arsip film dokumenter yang menggambarkan korban-korban kamp konsentrasi, dimana ribuan mayat hasil eksekusi mesti disingkirkan. Pemandangan yang mengerikan untuk dilihat. Pihak pembela berargumen mereka tidak mengetahui kalau situasi akan menjadi separah itu.



Rolfe menghadirkan seorang saksi dalam upayanya mendiskreditkan Feldenstein, dalam rangka menjustifikasi hukuman atasnya. Tidak terlalu berhasil, Rolfe kemudian menyerang saksi Irene Hoffman habis-habisan, berkali-kali menanyakan dengan nada keras apa saja yang sudah dilakukan Feldenstein padanya, mengarah ke hubungan seksual yang tak pantas. Irene pun teguh, mengatakan tidak ada yang terjadi.

Melihat situasi yang tak adil untuk Irene, Janning angkat bicara dan menginterupsi Rolfe. Janning kemudian membuat pernyataan sebagai saksi. Dalam pernyataannya yang cukup panjang, dia mengaku bersalah, dan bahwa mereka sepenuhnya sadar apa yang terjadi dengan pembantaian jutaan orang yang menjadi korban. Dia membeberkan seburuk apa rekan-rekannya, dan menambahkan bahwa dialah yang paling buruk, karena meskipun mengetahui semua itu, tapi dia tetap menjadi bagian dari mereka.

Dengan Janning sendiri menyatakan bersalah, pernyataan pembelaan dari Rolfe kemudian menuntut bahwa kesalahan akibat kekejaman Nazi selayaknya tak hanya tanggung jawab orang-orang jerman saja, tapi seluruh dunia karena telah membiarkan dan menyebabkan hal itu terjadi. Sementara Lawson mendapat tekanan dari atasannya agar tidak menuntut hukuman yang terlalu berat, karena pihak Sekutu membutuhkan bantuan Jerman saat itu untuk menghadapi ancaman perang dari Rusia.

Dalam keputusannya, Hakim Haywood menekankan beberapa pernyataan dari Rolfe dan Janning, dimana beberapa diantaranya mengandung kebenaran. Keempat terdakwa dinyatakan bersalah dan dihukum seumur hidup. Keputusan ini mengecewakan banyak pihak, termasuk rakyat Jerman, dan militer Amerika yang butuh dukungan Jerman. Meski begitu, Lawson justru berpendapat bahwa Haywood terlah mengambil keputusan yang tepat.


Sebelum kepulangannya ke Amerika, Haywood mencoba menghubungi Mrs Bertholt, tapi teleponnya tak dihiraukan. Rolfe mendatangi Haywood, mengatakan bahwa Janning ingin bertemu dengannya. Rolfe juga menyatakan pendapatnya bahwa dalam beberapa tahun hakim-hakim itu akan dibebaskan, mengikuti perubahan situasi yang ada. Haywood setuju, bahwa hal itu mungkin, karena logis.
"but to be logical is not to be right." jawabnya ke Rolfe.

Haywood pun bertemu dengan Janning di ruang tahanannya. Janning mengaku memiliki respek yang tinggi padanya, dan mengatakan bahwa dia tidak menyangka bahwa situasi akan menjadi sedemikian mengerikannya. Haywood menjawab, sewaktu Janning pertama kali menjebloskan orang tak bersalah ke kematian, dia sudah tahu.

Pada credit penutup, disebutkan bahwa semua tahanan yang menjadi terpidana pengadilan Nuremberg dan mendapat hukuman seumur hidup, tidak ada yang menjalani hukuman itu sampai tuntas. Membuktikan perkiraan Rolfe sebelumnya.

Komentar:

EPIC pokoknya. Film berdurasi 3 jam lebih ini, dari awal sampai akhir membuat kita tersedot untuk terus mengikutinya. Yang menjadi topik diskusi untuk penonton adalah, seberat apa hukuman untuk para hakim itu yang seharusnya pantas? Menurut gw sih, memang keputusan hakim Haywood yang memberikan hukuman seumur hidup itu memang sudah tepat (meski kemudian mereka dibebaskan lebih awal).

Dan gw masih ga suka dengan pengacara, yang sering memojokkan pihak2 yang bersebrangan dengan mereka. Liat aja Rolfe yang teriak-teriak ke saksi (meskipun karena itu Maximilian Schell menang Oscar), atau Lawson yang menghina Janning.

Perlu dipertanyakan juga kepentingan Amerika yang menyelenggarakan sidang, apa mereka memang berkompeten untuk mengadili Jerman, dimana mereka sendiri mungkin tidak lebih baik. Nyatanya begitu ada perang baru muncul dan mereka butuh bantuan Jerman, pihak militer inginnya hakim2 itu dihukum ringan. Ga jelas kan pendiriannya Amerika ini.

Anyway, stellar cast. Banyak bintang2 yang bayarannya lebih rendah dari biasanya, demi bisa berkontribusi di film ini, karena menurut mereka film ini penting.
myRating: 9.5.

No comments:

Post a Comment