Rumah itu rumah biasa yang memiliki 2 lantai, terletak di sebuah gang, di antara rumah-rumah lainnya. Keluarga yang menghuninya terdiri dari sepasang suami istri dan anak mereka yang berumur 8 tahun. Dari sinilah cerita dimulai.
Suasana rumah yang tadinya datar-datar saja, berubah drastis pada suatu malam. Sang suami menemukan buku harian istrinya, membacanya, dan mengetahui bahwa istrinya mencintai orang lain. Dibakar rasa cemburu yang berlebih, sang suami murka. Ketika istrinya pulang, tanpa ampun, dia memukulinya, dan dalam puncak amarahnya, sang istri pun tewas. Belum puas, sang suami juga menenggelamkan anaknya di bak mandi. Kemudian dia pergi, membawa mayat istrinya dalam bungkusan plastik.
Rumah itu pun tak berpenghuni lagi.
Setelah sekitar 2 tahun, pengelola bangunan kemudian berhasil merapikan rumah itu, dan menjualnya ke keluarga lain. Penghuni kali ini juga keluarga biasa, dengan satu anak remaja. Lima bulan setelah mereka tinggal, mereka semua hilang. Penyebabnya adalah anak kecil yang mengeong seperti kucing, dan wanita berambut panjang berbaju putih yang merangkak turun melewati tangga. Mereka adalah anak dan istri yang 2 tahun lalu dibunuh oleh si suami. Mereka adalah penghuni rumah itu sebelumnya.
Tahun demi tahun berganti. Beberapa kali rumah itu mendapat penghuni baru. Kesemuanya selalu mengalami nasib yang sama. Beberapa bulan setelah mereka menempati rumah itu, mereka tewas, atau menghilang. Kutukan rumah itu terus berlangsung.
Akhirnya suatu saat, setelah berpuluh orang menjadi korban kutukan rumah itu, seseorang mampu berpikir logis. Dia menghubungi kepolisian, dan memberikan usul.
"I know how to end the curse. We have to burn that house."
Dia berhasil. Rumah itu pun dibakar sampai habis.
Dan berakhirlah riwayat rumah itu.
*berdasarkan film Ju-On.
Beberapa minggu setelah rumah itu musnah, beberapa orang mengaku melihat hantu wanita berambut panjang itu (dan anaknya), di beberapa tempat di daerah itu. Kutukan belum berakhir.
Suasana rumah yang tadinya datar-datar saja, berubah drastis pada suatu malam. Sang suami menemukan buku harian istrinya, membacanya, dan mengetahui bahwa istrinya mencintai orang lain. Dibakar rasa cemburu yang berlebih, sang suami murka. Ketika istrinya pulang, tanpa ampun, dia memukulinya, dan dalam puncak amarahnya, sang istri pun tewas. Belum puas, sang suami juga menenggelamkan anaknya di bak mandi. Kemudian dia pergi, membawa mayat istrinya dalam bungkusan plastik.
Rumah itu pun tak berpenghuni lagi.
Setelah sekitar 2 tahun, pengelola bangunan kemudian berhasil merapikan rumah itu, dan menjualnya ke keluarga lain. Penghuni kali ini juga keluarga biasa, dengan satu anak remaja. Lima bulan setelah mereka tinggal, mereka semua hilang. Penyebabnya adalah anak kecil yang mengeong seperti kucing, dan wanita berambut panjang berbaju putih yang merangkak turun melewati tangga. Mereka adalah anak dan istri yang 2 tahun lalu dibunuh oleh si suami. Mereka adalah penghuni rumah itu sebelumnya.
Tahun demi tahun berganti. Beberapa kali rumah itu mendapat penghuni baru. Kesemuanya selalu mengalami nasib yang sama. Beberapa bulan setelah mereka menempati rumah itu, mereka tewas, atau menghilang. Kutukan rumah itu terus berlangsung.
Akhirnya suatu saat, setelah berpuluh orang menjadi korban kutukan rumah itu, seseorang mampu berpikir logis. Dia menghubungi kepolisian, dan memberikan usul.
"I know how to end the curse. We have to burn that house."
Dia berhasil. Rumah itu pun dibakar sampai habis.
Dan berakhirlah riwayat rumah itu.
*berdasarkan film Ju-On.
Beberapa minggu setelah rumah itu musnah, beberapa orang mengaku melihat hantu wanita berambut panjang itu (dan anaknya), di beberapa tempat di daerah itu. Kutukan belum berakhir.
No comments:
Post a Comment