“Halo, adik manis, siapa namamu?” tanyaku pada anak perempuan itu.
“Rosie.”
“Kalau kakakmu, namanya siapa?”
“Linda.”
“Dimana dia sekarang?”
“Kak Linda kalau siang-siang begini biasanya ada di kamar, tidur.”
“Oke. Begini, Rosie, kami paham bahwa kalian sudah tinggal di sini lebih dulu daripada kami, jadi mungkin kalian tidak begitu senang ketika kami berempat datang. Itu wajar.”
Anak itu memandangiku dengan wajah yang bertanya-tanya. Dengan ragu aku melanjutkan,
“Kakak akui kami memang agak ribut dan lepas kendali waktu pertama tiba di rumah ini, tapi kami berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Kami juga akan berusaha bersikap lebih sopan dan tidak mengganggu kenyamanan kalian. Karena itu, tolong beritahu kakakmu agar dia tidak marah-marah lagi ya?“
“Iya. Tapi, kapan-kapan, aku boleh main sama kakak-kakak ya?”
“Oh, eh, emmm, ya, tentu saja. Kamu boleh ikut main, asal jangan nakal. Janji?”
“Janji, kak.” jawab Rosie sambil tertawa kecil.
“Baiklah. Jangan lupa beritahu kak Linda, ya.”
Sambil terus tertawa, Rosie berlari menuju kamarnya.
Aku pun kembali ke lantai dasar, ke ruang tamu, menemui ketiga temanku yang sudah menunggu daritadi.
“Bagaimana hasilnya?” tanya mereka tak sabar.
Setelah duduk dan meminum segelas air yang tersedia di meja, barulah aku menjawab.
“Aku sudah bicara ke adiknya. Keliatannya dia mau mengerti. Aku juga sudah memintanya untuk menjelaskan hal ini ke kakaknya. Mudah-mudahan dia juga mau mengerti.”
Hening sejenak. Semuanya masih berusaha meresapi penjelasanku.
“Lalu, kita sudah bisa kembali tinggal di sini atau belum?” tanya salah satu temanku.
“Kita sudah jauh-jauh datang lagi ke sini. Kurasa kita harus mencobanya.” Kujawab sediplomatis mungkin.
“Mereka tidak akan mengganggu kita lagi kan?” tanya temanku yang lain.
Terbayang dua minggu yang lalu, di malam pertama kami tinggal di rumah ini, dua hantu kakak beradik itu tak henti-hentinya mengganggu dan menakut-nakuti kami. Keesokan paginya kami langsung pergi dan tak kembali lagi hingga hari ini. Mestinya kami curiga kenapa harga sewa rumah ini terlalu murah.
“Semoga saja.” jawabku tak yakin.
-END-
2 comments:
Edisi malam jumat yaaa ^^
begitulah :p biar sesuai sama hari ini. *padahal udah ganti-ganti tema daritadi tapi ga jadi2*
Post a Comment