01
Suaramu lucu, aku suka mendengarnya.
02
Kamu sering bicara hal-hal yang aneh dan kedengarannya tidak masuk akal. Orang-orang menganggapmu gila, tapi aku terpesona padamu.
03
Aku suka kacamatamu yang aneh itu. Juga gaya berpakaianmu yang berbeda dengan murid-murid lainnya. Kamu unik.
04
Jika tidak membicarakan hal yang aneh-aneh, kamu adalah orang yang paling jujur yang pernah kukenal. Kamu selalu mengatakan sesuatu apa-adanya, tanpa kata-kata pujian atau hinaan. Aku kagum padamu.
05
Kamu pintar. Dibalik sifat anehmu itu, aku tahu kamu itu pintar. Dan aku juga tahu kalau kamu sengaja menulis jawaban dengan keliru supaya nilaimu jelek.
06
Aku kuatir padamu yang sempat berhari-hari menolak untuk makan. Apa yang sebenarnya ingin kamu buktikan? Tidakkah kamu sadar kalau kamu hanya akan menghancurkan dirimu sendiri?
07
Kamu bilang tak ada yang peduli padamu. Itu tidak benar. Aku peduli.
08
Kamu lari dari rumah. Kabur entah kemana. Kamu tidak kuat lagi menanggung semua beban pikiranmu.
09
Kamu mengirimiku kartu pos. Dari luar kota. Sekarang aku tahu kemana kamu pergi.
10
Seorang diri, aku pergi menyusulmu. Menyusuri jalanan kota yang ramai dan asing bagiku.
11
Kamu terpana ketika aku melihatmu. Tak menyangka kalau aku akan datang sejauh ini untuk menjemputmu.
12
“Untuk apa kamu kesini? Aku tidak ingin kembali, jadi jangan berusaha untuk membujukku pulang.”
13
“Aku kesini bukan untuk memintamu pulang.
Aku kesini karena aku ingin selalu bersamamu.”
-END-
*terinspirasi dari Cassie Ainsworth*
Suaramu lucu, aku suka mendengarnya.
02
Kamu sering bicara hal-hal yang aneh dan kedengarannya tidak masuk akal. Orang-orang menganggapmu gila, tapi aku terpesona padamu.
03
Aku suka kacamatamu yang aneh itu. Juga gaya berpakaianmu yang berbeda dengan murid-murid lainnya. Kamu unik.
04
Jika tidak membicarakan hal yang aneh-aneh, kamu adalah orang yang paling jujur yang pernah kukenal. Kamu selalu mengatakan sesuatu apa-adanya, tanpa kata-kata pujian atau hinaan. Aku kagum padamu.
05
Kamu pintar. Dibalik sifat anehmu itu, aku tahu kamu itu pintar. Dan aku juga tahu kalau kamu sengaja menulis jawaban dengan keliru supaya nilaimu jelek.
06
Aku kuatir padamu yang sempat berhari-hari menolak untuk makan. Apa yang sebenarnya ingin kamu buktikan? Tidakkah kamu sadar kalau kamu hanya akan menghancurkan dirimu sendiri?
07
Kamu bilang tak ada yang peduli padamu. Itu tidak benar. Aku peduli.
08
Kamu lari dari rumah. Kabur entah kemana. Kamu tidak kuat lagi menanggung semua beban pikiranmu.
09
Kamu mengirimiku kartu pos. Dari luar kota. Sekarang aku tahu kemana kamu pergi.
10
Seorang diri, aku pergi menyusulmu. Menyusuri jalanan kota yang ramai dan asing bagiku.
11
Kamu terpana ketika aku melihatmu. Tak menyangka kalau aku akan datang sejauh ini untuk menjemputmu.
12
“Untuk apa kamu kesini? Aku tidak ingin kembali, jadi jangan berusaha untuk membujukku pulang.”
13
“Aku kesini bukan untuk memintamu pulang.
Aku kesini karena aku ingin selalu bersamamu.”
-END-
*terinspirasi dari Cassie Ainsworth*
6 comments:
Aaaaaaa :)
...lovely ^^ *ngomen sendiri*
so sweet :)
makasih :)
Omo! ><
waktu itu rada dadakan aslinya,
setelah tadinya mau bikin cerita apa gt, tapi mentok, jadinya ini
eh ternyata lovely ya :p
Post a Comment